Semarang (ANTARA) -
Rencana bantuan perbaikan rumah kader PDI Perjuangan tersebut dilakukan Ganjar di sela kunjungan kerja ke Magelang, Jumat.
Rumah Suryono tampak sederhana dan berukuran kecil dengan lantai masih pelester semen tanpa ada perabot mewah, serta hanya ada kursi dan meja kayu sederhana di ruang tamu.
Atap rumah Suryono juga banyak berlubang, apalagi di bagian dapur, kondisinya tampak lebih mengenaskan sebab dinding dan kayu penyangga rumah sudah keropos, serta genting banyak yang berlubang dan bocor saat hujan.
Namun, dapur itu merupakan bagian favorit bagi Suryono karena di bagian dapur terpajang bendera PDIP dengan ukuran besar dan foto-foto tokoh PDIP, seperti Ir. Soekarno, Megawati Soekarnoputruli, Joko Widodo, sampai Ganjar Pranowo.
"Mau gak rumahnya diperbaiki? Kalau mau nanti saya bantu perbaiki, tapi syaratnya bangunnya harus pakai gotong royong, 'sambatan'," kata Ganjar kepada Suryono.
Dengan senang hati Suryono menerima tawaran bantuan itu, bahkan saat Ganjar menanyakan kapan siap gotong royong memperbaiki rumah, Suryono mengatakan siap kapan saja.
Saat itulah Ganjar melontarkan pertanyaan cukup menggelitik kepada Suryono apakah dirinya keberatan jika video kunjungannya ini diunggah di media sosial miliknya.
"'Kerso mboten nek kulo posting? mengko nesu' (mau tidak kalau saya unggah? nanti marah), 'terus bantuane dibalekke' (kemudian bantuannya dikembalikan)," ujar Ganjar bercanda.
Ganjar menjelaskan bahwa sebenarnya tidak hanya kader PDI Perjuangan yang menjadi sasaran dari program perbaikan rumah tidak layak huni, melainkan semua masyarakat yang membutuhkan akan dibantu karena Pemprov Jateng sedang menggenjot penanganan kemiskinan ekstrem.
"Hanya saja karena ini lagi ulang tahun partai (PDIP, red.), ternyata ada kok kader kita yang juga perlu dibantu. Saya hanya ingin mengapresiasi kawan-kawan kita yang sudah berjuang sangat luar biasa, mudah-mudahan manfaat dan barokah. Ini 'tandha tresna' dari saya," kata Ganjar.
Suryono mengaku tidak menyangka akan didatangi Gubernur Ganjar Pranowo yang membantu memperbaiki rumahnya.
"Tidak menyangka saya, mendapat berkah sekaligus. Didatangi Pak Ganjar, dibantu, senang sekali rasanya. Tadi cucu saya juga dikasih 'hanphone'. Ini anugerah dari Tuhan," kata Suryono.
Ia mengakui rumahnya mendesak diperbaiki karena sering bocor saat hujan, namun hal itu belum bisa dilakukan karena dirinya hanya bekerja sebagai buruh tani.
"Ya senang sekali, tadi ditanya Pak Ganjar apa mau mengembalikan bantuan seperti yang lain. Saya jawab ya tidak, lha mumpung ada yang bantu masa ditolak," tegasnya.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memperbaiki rumah milik Suryono, salah seorang kader PDI Perjuangan di Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang.
Rencana bantuan perbaikan rumah kader PDI Perjuangan tersebut dilakukan Ganjar di sela kunjungan kerja ke Magelang, Jumat.
Rumah Suryono tampak sederhana dan berukuran kecil dengan lantai masih pelester semen tanpa ada perabot mewah, serta hanya ada kursi dan meja kayu sederhana di ruang tamu.
Atap rumah Suryono juga banyak berlubang, apalagi di bagian dapur, kondisinya tampak lebih mengenaskan sebab dinding dan kayu penyangga rumah sudah keropos, serta genting banyak yang berlubang dan bocor saat hujan.
Namun, dapur itu merupakan bagian favorit bagi Suryono karena di bagian dapur terpajang bendera PDIP dengan ukuran besar dan foto-foto tokoh PDIP, seperti Ir. Soekarno, Megawati Soekarnoputruli, Joko Widodo, sampai Ganjar Pranowo.
"Mau gak rumahnya diperbaiki? Kalau mau nanti saya bantu perbaiki, tapi syaratnya bangunnya harus pakai gotong royong, 'sambatan'," kata Ganjar kepada Suryono.
Dengan senang hati Suryono menerima tawaran bantuan itu, bahkan saat Ganjar menanyakan kapan siap gotong royong memperbaiki rumah, Suryono mengatakan siap kapan saja.
Saat itulah Ganjar melontarkan pertanyaan cukup menggelitik kepada Suryono apakah dirinya keberatan jika video kunjungannya ini diunggah di media sosial miliknya.
"'Kerso mboten nek kulo posting? mengko nesu' (mau tidak kalau saya unggah? nanti marah), 'terus bantuane dibalekke' (kemudian bantuannya dikembalikan)," ujar Ganjar bercanda.
Ganjar menjelaskan bahwa sebenarnya tidak hanya kader PDI Perjuangan yang menjadi sasaran dari program perbaikan rumah tidak layak huni, melainkan semua masyarakat yang membutuhkan akan dibantu karena Pemprov Jateng sedang menggenjot penanganan kemiskinan ekstrem.
"Hanya saja karena ini lagi ulang tahun partai (PDIP, red.), ternyata ada kok kader kita yang juga perlu dibantu. Saya hanya ingin mengapresiasi kawan-kawan kita yang sudah berjuang sangat luar biasa, mudah-mudahan manfaat dan barokah. Ini 'tandha tresna' dari saya," kata Ganjar.
Suryono mengaku tidak menyangka akan didatangi Gubernur Ganjar Pranowo yang membantu memperbaiki rumahnya.
"Tidak menyangka saya, mendapat berkah sekaligus. Didatangi Pak Ganjar, dibantu, senang sekali rasanya. Tadi cucu saya juga dikasih 'hanphone'. Ini anugerah dari Tuhan," kata Suryono.
Ia mengakui rumahnya mendesak diperbaiki karena sering bocor saat hujan, namun hal itu belum bisa dilakukan karena dirinya hanya bekerja sebagai buruh tani.
"Ya senang sekali, tadi ditanya Pak Ganjar apa mau mengembalikan bantuan seperti yang lain. Saya jawab ya tidak, lha mumpung ada yang bantu masa ditolak," tegasnya.