Banjarnegara (ANTARA) - Orang tua di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, wajib mendampingi anaknya yang berusia 6-11 tahun saat pelaksanaan vaksinasi, kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Banjarnegara Latifa Hesti Purwaningtyas.
"Ini terkait anamnesa yang dilakukan sebelum vaksin karena penting untuk diketahui ada riwayat sakit dan sebagainya. Khawatirnya ada gejala flu atau punya riwayat sakit tertentu," katanya di sela Workshop Kompetensi Dokter Bedah yang diselenggarakan di Rumah Sakit Islam (RSI) Banjarnegara, Jumat.
Dia mengatakan jika tidak ada yang mendampingi, anak akan susah menjawab pertanyaan yang diajukan petugas skrining kesehatan.
Menurut dia, vaksinasi bagi anak usia 6-11 tahun di Kabupaten Banjarnegara telah dimulai sejak 4 Januari 2022 dengan target sekitar 97 ribu sasaran dan diharapkan selesai pada akhir bulan Januari.
"Kendala yang dialami sampai saat ini baru seputar anak yang takut disuntik," katanya.
Terkait dengan pelaksanaan vaksinasi, Latifa mengatakan pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada puskesmas di masing-masing kecamatan yang dibantu TNI dan Polri.
Kendati demikian, dia mempersilakan tenaga medis dari rumah sakit untuk membantu pelaksanaan vaksinasi bagi anak usia 6-11 tahun
"Kalau rumah sakit mau membantu, bisa berkoordinasi dengan puskesmas terdekat," katanya.
Menurut dia, pelaksanaan vaksinasi bagi anak-anak jauh lebih mudah jika dibandingkan dengan vaksinasi untuk dewasa karena lokasinya terpusat di sekolah, sehingga tidak perlu jemput bola. "Dengan demikian, petugas puskesmas setempat cukup mendatangi sekolah saja," katanya.
Dia mengakui waktu pelaksanaan vaksinasi COVID-19 bagi anak usia 6-11 tahun berbarengan dengan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS), sehingga pihaknya mengambil kebijakan demi memudahkan jalannya kegiatan.
Dalam hal ini, kata dia, vaksinasi dosis pertama ditargetkan selesai pada akhir bulan Januari dan dosis kedua selesai pada akhir bulan Februari.
"Semoga pada bulan Maret bisa melaksanakan program BIAS, karen pemberian vaksin juga ada jedanya," kata Latifa.
"Ini terkait anamnesa yang dilakukan sebelum vaksin karena penting untuk diketahui ada riwayat sakit dan sebagainya. Khawatirnya ada gejala flu atau punya riwayat sakit tertentu," katanya di sela Workshop Kompetensi Dokter Bedah yang diselenggarakan di Rumah Sakit Islam (RSI) Banjarnegara, Jumat.
Dia mengatakan jika tidak ada yang mendampingi, anak akan susah menjawab pertanyaan yang diajukan petugas skrining kesehatan.
Menurut dia, vaksinasi bagi anak usia 6-11 tahun di Kabupaten Banjarnegara telah dimulai sejak 4 Januari 2022 dengan target sekitar 97 ribu sasaran dan diharapkan selesai pada akhir bulan Januari.
"Kendala yang dialami sampai saat ini baru seputar anak yang takut disuntik," katanya.
Terkait dengan pelaksanaan vaksinasi, Latifa mengatakan pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada puskesmas di masing-masing kecamatan yang dibantu TNI dan Polri.
Kendati demikian, dia mempersilakan tenaga medis dari rumah sakit untuk membantu pelaksanaan vaksinasi bagi anak usia 6-11 tahun
"Kalau rumah sakit mau membantu, bisa berkoordinasi dengan puskesmas terdekat," katanya.
Menurut dia, pelaksanaan vaksinasi bagi anak-anak jauh lebih mudah jika dibandingkan dengan vaksinasi untuk dewasa karena lokasinya terpusat di sekolah, sehingga tidak perlu jemput bola. "Dengan demikian, petugas puskesmas setempat cukup mendatangi sekolah saja," katanya.
Dia mengakui waktu pelaksanaan vaksinasi COVID-19 bagi anak usia 6-11 tahun berbarengan dengan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS), sehingga pihaknya mengambil kebijakan demi memudahkan jalannya kegiatan.
Dalam hal ini, kata dia, vaksinasi dosis pertama ditargetkan selesai pada akhir bulan Januari dan dosis kedua selesai pada akhir bulan Februari.
"Semoga pada bulan Maret bisa melaksanakan program BIAS, karen pemberian vaksin juga ada jedanya," kata Latifa.