Semarang (ANTARA) - PT. Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah berhasil mencetak rekor dengan meraih empat penghargaan tertinggi kategori Emas dalam Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (Proper) yang diselenggarakan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), penghargaan tersebut diberikan Selasa (28/12) di Gedung II Istana Wakil Presiden RI Jakarta oleh Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin kepada seluruh penerima penghargaan. 

Raihan Proper kategori Emas tersebut diperoleh dari Fuel Terminal Maos, Fuel Terminal Boyolali, Integrated Terminal Semarang, dan Fuel Terminal Rewulu. Khusus bagi FT Rewulu, merupakan pencapaian yang telah dipertahankan selama 9 tahun berturut-turut, bagi FT Boyolali merupakan kali ketiga, bagi FT Maos pencapaian kedua dan khusus Integrated Terminal Semarang menjadi kali pertama mendapat pencapaian emas.

"Tahun ini menjadi rekor terbaru, kami memborong empat proper emas di antara kategori perusahaan distribusi migas lainnya," kata Brasto Galih Nugroho, Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Region Jawa Bagian Tengah dalam keterangan persnya di Semarang, Selasa.

Proper untuk kategori emas, lanjutnya, merupakan peringkat tertinggi bagi perusahaan yang dinilai telah berhasil meningkatkan pengelolaan lingkungan lebih dari yang dipersyaratkan dan melakukan upaya-upaya pengembangan masyarakat secara berkesinambungan. 

Beberapa upaya pemberdayaan masyarakat dan pengelolaan lingkungan secara berkesinambungan di lakukan di sekitar wilayah operasi, selama dua tahun di masa pandemi, Pertamina mendapat tantangan untuk tetap memberi nilai tambah serta solusi bagi ekonomi serta lingkungan desa di tengah pandemi. 

"Kami memberikan solusi kepada komunitas difabel di Desa Ampel yang kehilangan pekerjaan saat pandemi dengan mengajak menjadi agen Pertamina Delivery Service untuk mengantar tabung Bright Gas kepada konsumen menggunakan motor yang telah dimodifikasi serta dilengkapi dengan safety lock KDA untuk mengurangi riisiko tergelincirnya tabung," kata Brasto.

Konsistensi FT Boyolali, katanya, dalam memberdayakan difabel telah dirintis sejak tahun 2018 dengan mendirikan Sriekandi Patra, sanggar untuk melatih para difabel memiliki keterampilan membatik dan hasil pemberdayaan selama 5 tahun ini, telah ada 274 difabel yang memiliki keterampilan menjahit, membatik, dan berwirausaha sebagai agen delivery Bright Gas.

Brasto menjelaskan banyak program pemberdayaan di tahun 2021 yang disusun untuk membangkitkan ekonomi warga dikarenakan pandemi COVID-19 seperti Fuel Terminal Rewulu yang mengembangkan sektor usaha jamur melalui penggunaan Automatic Smart Mushroom Boiler (ASROB) di Desa Balecatur, Gamping, Kab. Sleman.

Inovasi tersebut merupakan solusi atas kesulitan para petani yang kesulitan mendapatkan baglog jamur untuk usaha budidaya jamur. Hasilnya, inovasi ini tidak hanya meningkatkan pendapatan 25 petani jamur, namun juga mampu menurunkan emisi hingga 944,24 CO2/ tahun dan pemanfaatan limbah baglog hingga 361 Kg. 

Cerita lainnya dari para Pendekar (Penderes Badak Karangsari), Desa Karangsari, Cilacap yang dibina Fuel Terminal Maos dengan bersinergi bersama para pengusaha Gula Semut, Pertamina mengembangkan Corporate Shared Value (CSV) dengan mengkonversikan kompor kayu bakar menjadi kompor LPG Bright Gas yang memangkas biaya produksi serta waktu produksi gula semut. 

Hasilnya, tidak hanya dapat menurunkan emisi dari kayu bakar, tetapi juga membantu para pendekar tersebut untuk membuat pola bisnis modern dengan membantu sertifikasi proses produksi organik yang berstandar ekspor, penyusunan prosedur keselamatan produksi serta pembentukan jaringan distribusi melalui Koperasi, atas inovasi dan perubahan sistem produksi tersebut, terdapat 160 warga yang mendapat manfaat peningkatan pendapatan dari berkembangnya bisnis Gula Semut. 

Untuk Integrated Terminal (IT) Semarang berhasil mendapat proper emas atas program konservasi mangrove mereka yang mampu mengurangi laju abrasi di pesisir pantai Semarang, khususnya di Desa Tambakrejo, Semarang. Setelah berhasil mengelola 2 hektar lahan mangrove, IT Semarang kemudian menyulap kawasan konservasi sebagai kawasan wisata edukasi serta membina warga sekitar dalam pengelolaan wisata, sehingga mampu menciptakan lapangan pekerjaan bagi 50 orang dengan menjadi UMKM di sekitar kawasan wisata. 

Selain 4 wilayah operasi tersebut, ada 5 unit operasi di wilayah Jawa Bagian Tengah yang mendapatkan proper dengan peringkat hijau yaitu Integrated Terminal Cilacap, Fuel Terminal Lomanis, DPPU Adi Sutjipto, DPPU Ahmad Yani, dan DPPU Adi Sumarmo. 

"Pertamina Pemasaran Region Jawa Bagian Tengah akan terus meningkatkan pengelolaan lingkungan dan memberdayakan masyarakat berkelanjutan untuk menciptakan kemandirian serta peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat di sekitar unit operasi, sehingga kami optimistis di tahun depan dapat meraih peringkat proper yang lebih baik lagi," harap Brasto. 

Pada tahun ini, Pertamina Group juga mendominasi jumlah kandidat proper emas yaitu 49 persen atau sebanyak 23 Proper Emas dari total 47 penerima proper emas yang diberikan KLHK pada ajang Proper 2021. 

"Pencapaian ini merupakan bentuk komitmen penuh segenap insan Pertamina untuk menjadi perusahaan energi berkelas dunia yang memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitarnya," tutup Brasto.

Pewarta : Nur Istibsaroh
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024