Semarang (ANTARA) -
Tim Penggerak PKK Jawa Tengah, meluncurkan Gerakan Gagah Bencana untuk membentuk keluarga agar mampu menolong diri sendiri dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan, kelestarian lingkungan hidup, perencanaan sehat manusia dan lingkungan yang tanggap dan tangguh bencana.

"Bencana yang dimaksud tidak selalu bencana alam, tetapi bencana sosial, bencana kesehatan seperti pandemi COVID-19, dan bencana lainnya," kata Ketua Tim Penggerak PKK Jateng Atikoh Ganjar Pranowo di Semarang, Jumat.

Melalui Gerakan Gagah Bencana, lanjut dia, setiap keluarga sebagai kelompok terkecil hingga keluarga dalam komunitas, diharapkan memiliki mekanisme pencegahan terjadinya bencana.

Ia mengatakan keluarga juga memiliki kewaspadaan atau "early warning system" terhadap risiko bencana yang akan dialami, dan tanggap serta tangguh dalam menghadapi bencana ketika terjadi bencana.
 
Baca juga: PKK Jateng soroti upaya penurunan kekerdilan

Baca juga: Kabupaten Magelang mencanangkan gerakan keluarga sehat tanggap bencana

Sebagai pengimplementasian Gerakan Gagah Bencana, ia berharap setiap kabupaten/ kota membentuk percontohan dengan salah satu indikator seperti Gagah Bencana peduli stunting, perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), peduli kesehatan ibu dan anak (KIA), siaga kebakaran lingkungan, bencana alam, peduli lingkungan.

"Ada pula 'pilot project' Gerakan Gagah Bencana menuju keluarga sehat berkualitas, keuangan sehat, atau mewujudkan keluarga sehat pasangan usia subur," katanya.

Dalam pelaksanaannya, Gerakan Gagah Bencana tidak hanya dilakukan Tim Penggerak PKK, tapi dilaksanakan secara pentahelix, melibatkan perguruan tinggi, organisasi perangkat daerah (OPD), organisasi masyarakat, dan media.

"Pelaksanaan Gerakan Gagah Bencana ini diharapkan juga dapat mempercepat upaya penanganan dan pemulihan akibat pandemi COVID-19," demikian Atikoh.(LHP)

 

Pewarta : Wisnu Adhi Nugroho
Editor : Mugiyanto
Copyright © ANTARA 2024