Magelang (ANTARA) - Tim Penggerak PKK Kabupaten Magelang mencanangkan gerakan keluarga sehat, tanggap, dan tangguh bencana (Gagah Bencana) sebagai gerakan bersama, termasuk untuk menghadapi pandemi COVID-19 yang belum usai.

Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Magelang Christanti Zaenal Arifin saat mencanangkan kegiatan tersebut di Desa Sugihmas, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, Rabu, menyampaikan gerakan ini timbul karena munculnya beberapa permasalahan di bidang kesehatan dan sosial ekonomi.

Permasalahan tersebut, antara lain terjadinya penurunan kesehatan, penurunan kesehatan lingkungan, dan terjadi perencanaan "sehat" yang kurang benar.

Baca juga: Kompetisi Kab/Kota Sehat, Boyolali lolos verifikasi dokumen

"Gerakan ini menyasar pada individu, keluarga, dan masyarakat agar mampu menolong dirinya sendiri (mandiri, red.), dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan dan perencanaan dari aspek fisik manusia maupun lingkungannya," katanya.

Ia menyampaikan dalam situasi dan kondisi seperti sekarang ini tentunya menuntut kepekaan untuk peduli dan bijak mendukung pemerintah dan mendorong masyarakat untuk meningkatkan kemampuan dalam melakukan upaya menolong diri keluar dari permasalahan.

"Tentunya kami tidak bisa hanya berdiam diri menunggu uluran bantuan tetapi kami bersama-sama berupaya untuk segera keluar dari permasalahan. Dalam situasi kondisi seperti saat ini kami harus bangkit dan tetap produktif agar bisa menang dalam memerangi permasalahan yang dihadapi," katanya.

Ia berharap, dengan gerakan ini seluruh penggerak PKK akan memiliki pengetahuan dan perencanaan dalam menjaga kesehatan serta menjadi agen-agen perubahan di semua lini.

"Pencanangan kegiatan yang dilakukan hari ini merupakan bukti kepedulian kami terhadap permasalahan yang sedang dihadapi bangsa ini. Perlu diketahui ternyata kondisi balita 'stunting'-nya (kekerdilan) kalau dilihat secara kuantitas jumlahnya cukup mengkhawatirkan dan menuntut upaya-upaya serta peran aktif serta dukungan dari berbagai pihak agar dampak dari 'stunting' tidak fatal bagi generasi penerus," katanya.

Baca juga: Hari Kesehatan Nasional, UMP Banyumas deklarasikan Aktivitas Pola Hidup Sehat
Baca juga: Informasi gizi dalam tabel sulit dipahami masyarakat

Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024