Boyolali (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah lolos tahap verifikasi dokumen dalam kompetisi Kabupaten-Kota Sehat 2021 tingkat nasional yang diselenggarakan Kementerian Kesehatan.
"Kabupaten Boyolali telah lolos tahap verifikasi dokumen dalam ajang tersebut, sehingga tim dari Kemenkes RI mengunjungi daerah ini, untuk melakukan verifikasi lapangan," kata Bupati Boyolali M. Said Hidayat saat menerima tim Kemenkes di Boyolali, Jumat.
Ia menyampaikan kesiapan daerah setempat dalam menjalani verifikasi lapangan yang dilaksanakan tim dari Kemenkes.
"Kami terbuka dan semoga penghargaan nantinya dapat memberikan dorongan pada masyarakat Kabupaten Boyolali ini tetap semangat sehat," kata dia.
Baca juga: Biarkan berisik cerita satwa bikin mental sehat!
Baca juga: Tips mengonsumsi air minum dalam kemasan
Ia juga berpesan kepada tim verifikasi untuk menyampaikan hasil verifikasi sesuai dengan fakta di lapangan.
"Jika Boyolali layak untuk menerima penghargaan, katakan layak, tetapi jika tidak juga katakan tidak. Jangan pernah ada kata yang tidak sesuai dengan data yang diberikan," katanya.
Ketua tim verifikasi lapangan dari Kemenkes Hadrian Marta mengungkapkan pada masa pandemi COVID-19 banyak daerah besar yang dahulunya sering memperoleh penghargaan saat ini tidak bisa lolos dalam verifikasi dokumen.
"Saya berharap Boyolali bisa menjadi pemicu minimal di eks-Karesidenan Surakarta karena sudah lolos verifikasi dokumen, dan memang tahun ini berat sekali karena menghadapi pandemi COVID-19 banyak daerah besar yang tidak lolos," katanya.
Pelaksanaan verifikasi lapangan di beberapa tempat, di antaranya Pasar Kebon Agung Mangu, Kecamatan Ngemplak, SD Negeri 4 Boyolali, dan Posko Jogo Tonggo Desa Karanggeneng.
Tim juga meninjau Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, objek wisata Kebun Raya Indrokilo, Kampung Germas di Desa Doplang, Kecamatan Teras, serta Resto Germas, Kecamatan Sawit.
Baca juga: Kenali ciri-ciri terjebak dalam hubungan "toxic"
"Kabupaten Boyolali telah lolos tahap verifikasi dokumen dalam ajang tersebut, sehingga tim dari Kemenkes RI mengunjungi daerah ini, untuk melakukan verifikasi lapangan," kata Bupati Boyolali M. Said Hidayat saat menerima tim Kemenkes di Boyolali, Jumat.
Ia menyampaikan kesiapan daerah setempat dalam menjalani verifikasi lapangan yang dilaksanakan tim dari Kemenkes.
"Kami terbuka dan semoga penghargaan nantinya dapat memberikan dorongan pada masyarakat Kabupaten Boyolali ini tetap semangat sehat," kata dia.
Baca juga: Biarkan berisik cerita satwa bikin mental sehat!
Baca juga: Tips mengonsumsi air minum dalam kemasan
Ia juga berpesan kepada tim verifikasi untuk menyampaikan hasil verifikasi sesuai dengan fakta di lapangan.
"Jika Boyolali layak untuk menerima penghargaan, katakan layak, tetapi jika tidak juga katakan tidak. Jangan pernah ada kata yang tidak sesuai dengan data yang diberikan," katanya.
Ketua tim verifikasi lapangan dari Kemenkes Hadrian Marta mengungkapkan pada masa pandemi COVID-19 banyak daerah besar yang dahulunya sering memperoleh penghargaan saat ini tidak bisa lolos dalam verifikasi dokumen.
"Saya berharap Boyolali bisa menjadi pemicu minimal di eks-Karesidenan Surakarta karena sudah lolos verifikasi dokumen, dan memang tahun ini berat sekali karena menghadapi pandemi COVID-19 banyak daerah besar yang tidak lolos," katanya.
Pelaksanaan verifikasi lapangan di beberapa tempat, di antaranya Pasar Kebon Agung Mangu, Kecamatan Ngemplak, SD Negeri 4 Boyolali, dan Posko Jogo Tonggo Desa Karanggeneng.
Tim juga meninjau Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, objek wisata Kebun Raya Indrokilo, Kampung Germas di Desa Doplang, Kecamatan Teras, serta Resto Germas, Kecamatan Sawit.
Baca juga: Kenali ciri-ciri terjebak dalam hubungan "toxic"