Magelang (ANTARA) - PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (TWC) mendukung sinergi pengelolaan sampah di kawasan Borobudur untuk menyiapkan Borobudur sebagai destinasi wisata premium di Tanah Air.
Direktur Teknik dan Infrastruktur PT TWC Mardijono Nugroho di Magelang, Selasa, mengatakan salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menanggulangi permasalahan sampah di kawasan destinasi pariwisata super prioritas (DPSP) Borobudur.
"Upaya ini diwujudkan dengan optimalisasi tempat pengolahan sampah reduce, reuse, recycle (TPS3R) di Taman Wisata Candi Borobudur maupun di TPS3R kawasan Borobudur," katanya.
Mardijono menyampaikan optimalisasi TPS3R dilakukan untuk mengurangi potensi permasalahan pembuangan sampah di Borobudur dan Magelang pada umumnya.
Oleh karena itu, PT TWC bersama Kemenko Kemaritiman dan Investasi RI, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Magelang, CBT Nusantara dan 13 pemerintah desa di kawasan Borobudur menandatangani nota kesepahaman (MoU) pengelolaan sampah di kawasan DPSP Borobudur.
Menurut Mardijono kerja sama sinergi pengelolaan sampah ini bertujuan untuk mengurangi volume sampah di kawasan Borobudur.
"Dalam MoU pengelolaan sampah ini terdapat empat poin komitmen sebagai tujuan bersama, yaitu pengembangan kualitas lingkungan, environmental development, social development dan economic development," katanya.
Selain itu, pengelolaan sampah berkonsep 3R ini memprioritaskan pengelolaan limbah yang berorientasi pada pencegahan timbunan sampah, meminimalkan limbah dengan mendaur ulang barang agar bisa digunakan kembali.
"Pelaksanaan 3R tidak hanya mendorong perubahan sikap dan pola pikir masyarakat yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, tetapi juga menyangkut manajemen yang tepat dalam pelaksanaannya. Hal ini yang menjadi tujuan bersama ke depan dalam meminimalkan permasalahan sampah di Borobudur," katanya.
Ia menyebutkan PT TWC melakukan beberapa kegiatan untuk reaktivasi pengelolaan sampah di zona II Borobudur, seperti melakukan sinergi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Kabupaten Magelang dalam pengelolaan sampah.
Selain itu, PT TWC bersinergi juga dengan Balai Konservasi Borobudur (BKB) dalam melaksanakan pola pengelolaan kebersihan di Borobudur. PT TWC juga menggandeng CBT Nusantara untuk melakukan inovasi pembuatan pupuk kompos 7 hari jadi.
Melalui kerja sama ini, dia berharap pengelolaan sampah bisa menjadi salah satu kegiatan yang dapat menggerakkan perekonomian di kawasan Borobudur.
Baca juga: Simulasi pembukaan Borobudur dengan aplikasi peduli lindungi
Baca juga: TWC uji coba pembukaan wisata Candi Prambanan dengan aplikasi PeduliLindungi
Direktur Teknik dan Infrastruktur PT TWC Mardijono Nugroho di Magelang, Selasa, mengatakan salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menanggulangi permasalahan sampah di kawasan destinasi pariwisata super prioritas (DPSP) Borobudur.
"Upaya ini diwujudkan dengan optimalisasi tempat pengolahan sampah reduce, reuse, recycle (TPS3R) di Taman Wisata Candi Borobudur maupun di TPS3R kawasan Borobudur," katanya.
Mardijono menyampaikan optimalisasi TPS3R dilakukan untuk mengurangi potensi permasalahan pembuangan sampah di Borobudur dan Magelang pada umumnya.
Oleh karena itu, PT TWC bersama Kemenko Kemaritiman dan Investasi RI, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Magelang, CBT Nusantara dan 13 pemerintah desa di kawasan Borobudur menandatangani nota kesepahaman (MoU) pengelolaan sampah di kawasan DPSP Borobudur.
Menurut Mardijono kerja sama sinergi pengelolaan sampah ini bertujuan untuk mengurangi volume sampah di kawasan Borobudur.
"Dalam MoU pengelolaan sampah ini terdapat empat poin komitmen sebagai tujuan bersama, yaitu pengembangan kualitas lingkungan, environmental development, social development dan economic development," katanya.
Selain itu, pengelolaan sampah berkonsep 3R ini memprioritaskan pengelolaan limbah yang berorientasi pada pencegahan timbunan sampah, meminimalkan limbah dengan mendaur ulang barang agar bisa digunakan kembali.
"Pelaksanaan 3R tidak hanya mendorong perubahan sikap dan pola pikir masyarakat yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, tetapi juga menyangkut manajemen yang tepat dalam pelaksanaannya. Hal ini yang menjadi tujuan bersama ke depan dalam meminimalkan permasalahan sampah di Borobudur," katanya.
Ia menyebutkan PT TWC melakukan beberapa kegiatan untuk reaktivasi pengelolaan sampah di zona II Borobudur, seperti melakukan sinergi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Kabupaten Magelang dalam pengelolaan sampah.
Selain itu, PT TWC bersinergi juga dengan Balai Konservasi Borobudur (BKB) dalam melaksanakan pola pengelolaan kebersihan di Borobudur. PT TWC juga menggandeng CBT Nusantara untuk melakukan inovasi pembuatan pupuk kompos 7 hari jadi.
Melalui kerja sama ini, dia berharap pengelolaan sampah bisa menjadi salah satu kegiatan yang dapat menggerakkan perekonomian di kawasan Borobudur.
Baca juga: Simulasi pembukaan Borobudur dengan aplikasi peduli lindungi
Baca juga: TWC uji coba pembukaan wisata Candi Prambanan dengan aplikasi PeduliLindungi