Magelang (ANTARA) - PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney bersama PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (TWC) dan PT Angkasa Pura I (AP1) mengenalkan Candi Borobudur kepada wisatawan mancanegara dengan segmentasi wisata minat khusus.
Direktur Pemasaran dan Program Pariwisata InJourney Maya Watono, di Magelang, Kamis, menyampaikan InJourney menjadi napas baru bagi industri pariwisata di Indonesia untuk mendorong kebangkitan industri pariwisata.
"InJourney juga berperan menjadi wadah untuk berkolaborasi dan berintegrasi dalam misi pengembangan pariwisata Indonesia. Hal ini yang melandasi InJourney untuk memperkuat kolaborasi dengan anak usaha yakni TWC dan AP1 guna menggaungkan ruh spiritual tourism Candi Borobudur ke mata dunia," katanya lagi.
Menurut dia, dicanangkannya Candi Borobudur sebagai spiritual tourism destination sejalan dengan komitmen InJourney dalam hal membangun destinasi Candi Borobudur yang inklusif, termasuk menjadi tempat beribadah bagi penganut agama Buddha.
Ia menuturkan dalam rencana induk Borobudur diprioritaskan untuk empat fungsi, yakni konservasi karena keberlanjutan Borobudur sebagai cagar budaya sangat penting, kemudian sebagai lokasi spiritual karena ingin mengembalikan Borobudur sebagaimana fungsinya tempat peribadatan.
Selanjutnya adalah edukasi dan pariwisata. Dengan fungsi pariwisata diharapkan memberikan dampak langsung kepada masyarakat sekitar. Ke depan Borobudur menjadi destinasi wisata spiritual yang dapat menampung lebih dari kunjungan 20 juta wisatawan domestik dan mancanegara.
Direktur Pemasaran, Pelayanan dan Pengembangan PT TWC Hetty Herawati mengatakan TWC selaku pengelola destinasi Taman Wisata Candi Borobudur sangat antusias melaksanakan acara famtrip berbasis spiritual tourism ini. Program ini tentunya menjadi pintu masuk baru untuk mendatangkan wisatawan ke destinasi pariwisata yang dikelola oleh TWC.
"Kegiatan famtrip ini adalah upaya untuk mengenalkan dan mempromosikan Candi Borobudur sebagai spiritual destination kepada inbound tour operator khususnya dari Thailand dan negara Asia berbasis Buddhist, komunitas Buddhist, spiritual leader maupun spiritual enthusiast yang tumbuh pesat pascapandemi," katanya.
Menurut dia, Borobudur memiliki potensi besar sebagai destinasi wisata pilgrim (ziarah) dunia, karena merupakan candi Buddha terbesar di dunia dengan nilai sejarah dan spiritual yang luar biasa.
"Nilai-nilai universal tentang kebajikan dan filosofi kehidupan yang terukir dalam relief dan arsitektur Candi Borobudur tidak hanya relevan untuk umat Buddha, namun juga untuk semua wisatawan yang mencari pengalaman spiritual sekaligus budaya," katanya pula.
Ia berharap kegiatan famtrip ini dapat membangun kerja sama yang berkelanjutan dengan inbound tour operator dalam mengembangkan paket pilgrim tour mancanegara, meningkatkan kunjungan wisatawan berbasis spiritual dan budaya, serta mendorong akselerasi pertumbuhan ekosistem pariwisata di Kawasan DPSP Borobudur secara luas.
Baca juga: Tour de Borobudur ikut promosikan wisata di Jateng