Kudus (ANTARA) - Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, berharap PT Pertamina melakukan pemerataan jumlah pangkalan elpiji bersubsidi, seiring adanya penambahan jumlah agennya karena masih ada daerah yang perlu penambahan pangkalan.
"Kami mencatat masih ada beberapa daerah yang perlu penambahan pangkalan elpiji, seperti di Kecamatan Dawe dan Gebog masih banyak desa yang membutuhkan tambahan pangkalan baru," kata Kepala Bidang Fasilitasi Perdagangan, Promosi dan Perlindungan Konsumen Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus Imam Prayitno di Kudus, Senin.
Untuk saat ini, kata dia, sudah ada penambahan agen baru menjadi 14 agen elpiji, sedangkan jumlah pangkalannya juga bertambah 29 pangkalan menjadi 1.049 pangkalan elpiji yang tebar di berbagai desa di Kabupaten Kudus.
Hanya saja, imbuh dia, setiap ada penambahan agen, penunjukan pangkalannya juga sudah tersedia tanpa ada pelibatan dari Dinas Perdagangan.
Baca juga: Elpiji langka, Pemkab Pekalongan minta tambahan alokasi
"Sebetulnya, kami hanya menyampaikan wilayah-wilayah yang perlu penambahan pangkalan elpiji dengan harapan masyarakat di Kabupaten Kudus mendapatkan kemudahan dalam mendapatkan elpiji bersubsidi," ujarnya.
Dengan adanya penambahan elpiji 3 kg, diharapkan masyarakat di daerah terpencil juga mendapatkan elpiji bersubsidi dengan harga sesuai harga eceran tertinggi (HET) karena selama ini harga yang diperoleh cukup mahal karena menyangkut biaya transportasinya.
Ia menilai wilayah yang patut mendapatkan penambahan pangkalan elpiji, berada di wilayah pinggiran atau daerah terpelosok sehingga semua warga Kudus mendapatkan kesempatan yang sama mendapatkan elpiji 3 kg.
Untuk mengatasi permasalahan harga jual eceran elpiji yang terlalu tinggi di daerah tertentu, Pemkab Kudus juga pernah mengeluarkan harga eceran tertinggi (HET) elpiji tingkat pengecer maksimal Rp18.000 per tabung pada tahun 2015. Dengan harapan bisa menghilangkan pengecer yang membuat harga elpiji di tingkat konsumen menjadi mahal.
Baca juga: Dipastikan, elpiji di Jepara tersedia di pangkalan
Baca juga: Panen tembakau, penggunaan elpiji di Temanggung naik 30 persen
"Kami mencatat masih ada beberapa daerah yang perlu penambahan pangkalan elpiji, seperti di Kecamatan Dawe dan Gebog masih banyak desa yang membutuhkan tambahan pangkalan baru," kata Kepala Bidang Fasilitasi Perdagangan, Promosi dan Perlindungan Konsumen Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus Imam Prayitno di Kudus, Senin.
Untuk saat ini, kata dia, sudah ada penambahan agen baru menjadi 14 agen elpiji, sedangkan jumlah pangkalannya juga bertambah 29 pangkalan menjadi 1.049 pangkalan elpiji yang tebar di berbagai desa di Kabupaten Kudus.
Hanya saja, imbuh dia, setiap ada penambahan agen, penunjukan pangkalannya juga sudah tersedia tanpa ada pelibatan dari Dinas Perdagangan.
Baca juga: Elpiji langka, Pemkab Pekalongan minta tambahan alokasi
"Sebetulnya, kami hanya menyampaikan wilayah-wilayah yang perlu penambahan pangkalan elpiji dengan harapan masyarakat di Kabupaten Kudus mendapatkan kemudahan dalam mendapatkan elpiji bersubsidi," ujarnya.
Dengan adanya penambahan elpiji 3 kg, diharapkan masyarakat di daerah terpencil juga mendapatkan elpiji bersubsidi dengan harga sesuai harga eceran tertinggi (HET) karena selama ini harga yang diperoleh cukup mahal karena menyangkut biaya transportasinya.
Ia menilai wilayah yang patut mendapatkan penambahan pangkalan elpiji, berada di wilayah pinggiran atau daerah terpelosok sehingga semua warga Kudus mendapatkan kesempatan yang sama mendapatkan elpiji 3 kg.
Untuk mengatasi permasalahan harga jual eceran elpiji yang terlalu tinggi di daerah tertentu, Pemkab Kudus juga pernah mengeluarkan harga eceran tertinggi (HET) elpiji tingkat pengecer maksimal Rp18.000 per tabung pada tahun 2015. Dengan harapan bisa menghilangkan pengecer yang membuat harga elpiji di tingkat konsumen menjadi mahal.
Baca juga: Dipastikan, elpiji di Jepara tersedia di pangkalan
Baca juga: Panen tembakau, penggunaan elpiji di Temanggung naik 30 persen