Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, mengatasi kelangkaan elpiji bersubsidi dengan mengajukan tambahan alokasi ke Pertamina.

Kepala Sub Bagian Sumber Daya Alam Bagian Perekonomian Kabupaten Pekalongan Anjar Ardiansyah di Pekalongan, Selasa, mengatakan bahwa pihaknya sudah melakukan pantauan lapangan terkait informasi kelangkaan elpiji 3 kilogram.

"Dari hasil pantauan di SPBU yang ada pangkalan elpijinya memang terjadi kelangkaan namun juga ada yang stoknya masih tersedia," katanya.

Menurut dia, pihaknya sudah bertemu dengan Hiswana Migas dan Pertamina dan melaporkan adanya kelangkaan elpiji bersubsidi di wilayah Wiradesa dan Buaran. 

"Yang ada laporan (kelangkaan elpiji) di Wiradesa dan Buaran. Sebelum itu, di wilayah Wonopringgo pada awal Agustus 2021 juga terjadi kelangkaan namun sudah kami tindak lanjuti dengan menambah pasokan elpiji bersubisdi," katanya.

Anjar mengatakan kelangkaan elpiji bersubsidi tidak diakibatkan adanya pengurangan pasokan elpiji tetapi karena permintaan masyarakat relatif meningkat sering banyak hajatan pernikahan maupun khitanan.

"Pasokan elpiji masih tetap sama dalam sehari. Akan tetapi, dengan adanya musim hajatan maka tingkat pemakaian elpiji juga meningkat," katanya.

Menurut dia, total kuota elpiji bersubsidi sebanyak 11 juta tabung per tahun. 

Namun, kata dia, dengan adanya kelangkaan elpiji berukuran 3 kilogram di beberapa kecamatan maka pemkab mengajukan penambahan barang yang mudah terbakar itu minimal 1-2 loading order (LO) atau sekitar 560 tabung hingga 1.120 tabung per kecamatan.

"Kami mengajukan penambahan elpiji ke Pertamina agar setiap kecamatan ditambah. Rata-rata per kecamatan minimal satu LO untuk daerah atas sedang daerah bawah sebanyak dua LO, jadi total ada 35 LO," katanya.

Warga Kecamatan Wonopringgo Budi Hadi mengatakan ketersediaan elpiji 3 kg dalam sepekan terakhir ini sulit diperolah sehingga warga terpaksa harus mencari ke daerah lain.

"Hanya saja, meski stok elpiji mulai langka namun harga gas ini di tingkat eceran masih tetap yaitu sekitar Rp20 ribu-Rp21 ribu per tabung," katanya.***1***



 

Pewarta : Kutnadi
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024