Batang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, meminta PT Kawasan Industri Terpadu Batang serius dalam penanganan banjir yang menimbulkan dampak bagi warga sekitarnya.

"Banjir cukup besar terakhir kali terjadi pada Selasa (28/9). Banjir itu mengakibatkan sekitar 200 rumah warga, satu sekolah Taman Kanak-Kanak, dan satu Tempat Pendidikan Alquran terendam," kata Bupati Batang Wihaji usai pertemuan dengan staf ahli Kementerian Koordinator Politik, Hukum, Keamanan di Batang, Rabu.

Ia mengaku sudah mengingatkan direksi PT Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) terkait dengan banjir di Desa Kedawung, Kecamatan Banyuputih.

Baca juga: KIT Batang ikut pulihkan perekonomian

Banjir yang melanda Dukuh Celong, Desa Kedawung di sekitar KITB, kata dia, sudah terjadi lima kali sehingga perlu keseriusan pihak KITB mengatasi masalah tersebut

"Atas kejadian itu, mohon maaf sedikit (pihak KITB, red.) saya marahi. Direksi sudah saya telepon, termasuk pemegang saham," katanya.

Wihaji menegaskan pemkab menginginkan pihak KITB segera menyelesaikan kasus banjir itu dengan serius.

Pengelola KITB, kata dia, harus secepatnya mencari alternatif penanganan banjir dengan kajian matang agar hal itu tidak terulang lagi.

"Penanganan (banjir, red.) harus serius. Jika tidak, maka kejadian itu akan menjadi masalah di masa depan," kata dia.

Saat ini, pihak manajemen sedang menghitung kerugian akibat bencana tersebut. Nantinya, akan ada semacam ganti rugi untuk warga.

Staf Ahli Bidang Ideologi dan Konstitusi Kemenkopolhukam Irjen Agung Mahbul menyatakan optimistis pemerintah daerah dan konsorsium bisa menyelesaikan masalah tersebut.

"Masalah banjir tersebut pasti ada solusi. Masalah itu tidak akan mengganggu jalannya pembangunan KITB," katanya.

Baca juga: KIT Batang bersama Pemkab bentuk tim tanggap darurat
 

Pewarta : Kutnadi
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024