Batang (ANTARA) - Staf Ahli Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Bidang Ideologi dan Konstitusi Irjen Polisi Agung Makbul menyampaikan bahwa kehadiran Kawasan Industri Terpadu Batang dipastikan akan mempengaruhi sektor perekonomian maupun kesejahteraan rakyat.
"(KITB) berpengaruh sangat tinggi untuk pemulihan ekonomi negara. Nilai ekonominya adalah kesejahteraan masyarakat dan budayanya juga akan berkembang," katanya usai kunjungan kerja di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Rabu.
Menurut dia, dampak pembangunan KITB di Kabupaten Batang dipastikan akan menyerap ribuan tenaga kerja dan mengubah situasi dan kondisi di daerah itu.
"Oleh karena itu, harapannya masyarakat Kabupaten Batang harus siap (menghadapi) baik itu masalah 'Human Security' dan akan masuknya para pendatang (kehadiran pekerja dari luar negeri) tanpa mengurangi atau mengubah nilai-nilai kearifan lokal di daerah," katanya.
Agung mengatakan kehadiran dirinya bersama rombongan di Kabupaten Batang juga akan meninjau keberadaan KITB untuk mengetahui berapa persen yang sudah dilaksanakan.
"Kemudian, kami juga akan melihat apakah ada hambatan atau suatu kendala yang nantinya akan didiskusikan dan dilaporkan pada Menko Polhukam," katanya.
Agung mengatakan berdasar Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2016 tentang pelaksanaan Proyek Strategis Nasional merupakan upaya pemerintah dalam mewujudkan masyarakat adil dan makmur
Bupati Batang Wihaji mengatakan pemerintah daerah secara bertahap siap menyerap sekitar 140 ribu pekerja dalam upaya mendukung percepatan pembangunan Kawasan Industri Terpadu Batang.
Pembangunan KIT Batang, kata dia, di antaranya bertujuan untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru, khususnya bagi masyarakat setempat.
"Pemanfaatan tenaga kerja lokal akan dimulai untuk mengerjakan pekerjaan infrastruktur ringan yang tidak memerlukan alat berat, melainkan tenaga manusia," katanya.
"(KITB) berpengaruh sangat tinggi untuk pemulihan ekonomi negara. Nilai ekonominya adalah kesejahteraan masyarakat dan budayanya juga akan berkembang," katanya usai kunjungan kerja di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Rabu.
Menurut dia, dampak pembangunan KITB di Kabupaten Batang dipastikan akan menyerap ribuan tenaga kerja dan mengubah situasi dan kondisi di daerah itu.
"Oleh karena itu, harapannya masyarakat Kabupaten Batang harus siap (menghadapi) baik itu masalah 'Human Security' dan akan masuknya para pendatang (kehadiran pekerja dari luar negeri) tanpa mengurangi atau mengubah nilai-nilai kearifan lokal di daerah," katanya.
Agung mengatakan kehadiran dirinya bersama rombongan di Kabupaten Batang juga akan meninjau keberadaan KITB untuk mengetahui berapa persen yang sudah dilaksanakan.
"Kemudian, kami juga akan melihat apakah ada hambatan atau suatu kendala yang nantinya akan didiskusikan dan dilaporkan pada Menko Polhukam," katanya.
Agung mengatakan berdasar Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2016 tentang pelaksanaan Proyek Strategis Nasional merupakan upaya pemerintah dalam mewujudkan masyarakat adil dan makmur
Bupati Batang Wihaji mengatakan pemerintah daerah secara bertahap siap menyerap sekitar 140 ribu pekerja dalam upaya mendukung percepatan pembangunan Kawasan Industri Terpadu Batang.
Pembangunan KIT Batang, kata dia, di antaranya bertujuan untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru, khususnya bagi masyarakat setempat.
"Pemanfaatan tenaga kerja lokal akan dimulai untuk mengerjakan pekerjaan infrastruktur ringan yang tidak memerlukan alat berat, melainkan tenaga manusia," katanya.