Solo (ANTARA) - Jumlah investor saham di Soloraya tumbuh positif selama Semester I 2021 menyusul makin banyaknya orang yang tertarik untuk mempelajari investasi di sektor pasar modal, kata pejabat Bursa Efek Indonesia (BEI) setempat.

"Salah satu faktor pemicunya adalah pada pandemi ini banyak orang memiliki waktu luang sehingga banyak yang belajar investasi," kata Kepala Perwakilan BEI Jawa Tengah II M Wira Adibrata di Solo, Kamis.

Berdasarkan data, kenaikan secara bertahap terjadi sejak Januari 2021, di mana pada saat itu jumlah investor tercatat sebanyak 44.383 investor. Selanjutnya, pada Februari angka tersebut mengalami kenaikan menjadi 47.045 orang.

Sedangkan, pada Maret sebanyak 50.131 investor, April menjadi sebanyak 52.070 investor, Mei 54.218 investor, Juni 56.561 investor, dan Juli menjadi sebanyak 58.182 investor.

Dengan terjadinya kenaikan jumlah investor yang cukup signifikan tersebut, ia mengatakan, secara tidak langsung menghilangkan persepsi bahwa untuk memulai investasi saham harus memakai modal besar.

Untuk mendorong jumlah investor agar terus bertambah, pihaknya juga aktif menyelenggarakan edukasi kepada masyarakat. Ia mengatakan mudahnya akses pembukaan rekening efek secara daring dan maraknya media sosial yang membahas tentang saham menjadi dorongan menguatnya jumlah investor.

"Melalui media sosial yang membahas tentang saham, berdampak pada menyebarnya informasi tersebut di kalangan masyarakat. Dengan demikian akhirnya menumbuhkan niat masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal," katanya.

Sementara itu, untuk mempermudah masyarakat dalam mendapatkan informasi langsung dari manajemen perusahaan tercatat, tambah Wira, BEI juga menyelenggarakan Public Expose Live 2021 sejak 6 September 2021.

Ia mengatakan kegiatan yang diselenggarakan hingga tanggal 10 September secara daring tersebut menampilkan sebanyak 50 perusahaan tercatat.

Terkait hal itu, Direktur Pengembangan BEI Hasan Fawzi berharap "Public Expose LIVE 2021" dapat membantu investor dalam menentukan langkah investasinya dengan pertimbangan yang matang.

"Karena telah memahami kondisi dari saham yang akan dimiliki," katanya.

Ia mengatakan "Public Expose LIVE 2021" sendiri merupakan acara pemaparan umum perusahaan tercatat kepada publik untuk menjelaskan mengenai kinerja perusahaan agar tersebar secara merata.

"Ini menjadi tahun ketiga kegiatan tersebut yang mencerminkan kesiapan strategi digital BEI dalam menjawab tantangan di masa pandemi," katanya.

Baca juga: BEI Jateng II targetkan penambahan 20.000 investor baru

Baca juga: BEI: Investor makin pintar manfaatkan peluang
 

Pewarta : Aris Wasita
Editor : D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2024