Solo (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Surakarta menggelar Festival Syiar Ekonomi Syariah dan Pesantren (Syekaten) 2021 untuk mendukung percepatan pemulihan ekonomi daerah.

"Festival ini diharapkan bisa menjadi 'showcase' kolaborasi dan sinergi berbagai pihak dalam mengupayakan terwujudnya ekosistem ekonomi dan keuangan syariah sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru untuk mendukung percepatan pemulihan ekonomi daerah," kata Kepala Perwakilan BI Surakarta Nugroho Joko Prastowo pada webinar Syekaten 2021 di Solo, Senin.

Pada festival dengan tema "Peluang Produk Halal-UMKM Soloraya Go Global" tersebut, ia mengatakan keberadaan UMKM di Soloraya yang cukup besar diyakini dapat memberikan andil besar dalam pengembangan produk halal.

Baca juga: Digitalisasi jadi solusi tingkatkan daya beli masyarakat

"Potensi ini harus dioptimalkan sejalan dengan meningkatnya permintaan pasar untuk produk-produk halal baik di dalam negeri maupun luar negeri sehingga dapat menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru," katanya.

Menurut dia, semangat tersebut juga ditujukan untuk mendorong agar Indonesia tidak hanya dijadikan sebagai pasar produk halal dunia tetapi pelaku EKSyar Indonesia juga bisa menjadi subyek dalam memenuhi kebutuhan produk halal global.

Ia mengatakan Festival Syekaten 2021 sendiri merupakan dukungan terhadap Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Regional Jawa di Surabaya pada Oktober 2021 dan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) di Jakarta.

Menurut dia, kedua kegiatan strategis tahunan tersebut menjadi ajang edukasi dan sosialisasi ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia untuk mendukung Indonesia menjadi pusat EKSyar dunia.

Sementara itu, tema yang diangkat dalam festival tersebut selaras dengan Kota Solo sebagai kota budaya dan pusat kuliner yang memiliki potensi ekonomi dan keuangan syariah melalui pengembangan industri halal dan fesyen muslim serta wisata ramah muslim.

"Kegiatan ini juga diikuti dengan 'business matching' untuk dapat meningkatkan perluasan akses pemasaran produk halal UMKM Soloraya ke pasar global. Melalui sinergi dan kolaborasi dengan Pengurus MES Mesir dan Asosiasi Fasilitator Ekspor Indonesia Mesir serta Atase Perdagangan Mesir, diharapkan produk UMKM unggulan Soloraya yang potensial dapat dipasarkan di Mesir melalui jejaring dengan komunitas diaspora Indonesia di Mesir," katanya.

Baca juga: Percepat pemulihan ekonomi, BI berikan pendampingan klaster batik
Baca juga: BI Solo: PPKM Darurat tak ganggu fundamental ekonomi

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024