Semarang (ANTARA) -
Program pengairan irigasi dari Kementerian Pertanian sukses mengairi lahan pertanian seluas 53.800 hektare secara bertahap di sejumlah daerah di Provinsi Jawa Tengah melalui rehabilitasi jaringan irigasi tersier (RJIT).

"Dengan perbaikan jaringan irigiasi tersier ini produktivitas pertanian di Jateng akan meningkat produktivitas tanaman, walaupun bukan satu-satunya dari RJIT, bisa dimulai dari benih unggul, RJIT, pupuk berimbang, penggunaan alat mesin termasuk sumber daya manusia," kata Kepala Bidang Sarana Prasarana Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah Tri Susilardjo di Semarang, Rabu.

Ia memerinci Program RJIT Kementerian Pertanian sudah berjalan di Jateng sejak 2019 dan berhasil mengairi kawasan pertanian seluas 12.250 hektare, pada 2020 mengairi kawasan pertanian di Jateng seluas 14.300 hektare, dan 2021 ini sejumlah 545 unit (pendanaan RJIT), satu unit sekitar 50 hektare.

"Jadi kalau ditotal selama tiga tahun, sudah rehabilitasi yang bisa mengairi 53.800 hektare lahan pertanian," ujarnya.

Menurut dia, selama tiga tahun Program RJIT Kementan berjalan tercatat sebanyak 72 unit embung di Jateng juga berhasil dibangun, sehingga dari program perbaikan jaringan irigasi tersier dan pembangunan puluhan embung tersebut, secara keseluruhan mampu mengalirkan air pada 55.600 hektare lahan pertanian se-Jateng.

"Dengan RJIT, otomatis jaringan irigasi yang bagus juga menjadi banyak. Ini mengurangi konflik (perebutan air) di tingkat petani," katanya.

Baca juga: Akademisi sebut peningkatan infrastruktur irigasi dukung produksi pertanian

Dengan berjalannya Program RJIT, Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jateng pada tahun ini akan menggenjot produktivitas pertanian sebesar 58.510 kuintal per hektare, bahkan tahun lalu, produktivitas pertanian di Jateng mencapai 56.930 kuintal per hektare.

Kendati demikian, Tri mengakui program berbaikan jaringan irigasi tersier di Jateng masih belum merata.

"Sampai saat ini masih ada 17,7 juta meter jaringan irigasi di Jateng yang dalam kondisi rusak. Kami mengharapkan dari pusat masih bersedia melakukan pendanaan untuk Program RJIT, bentuknya bisa disalurkan lewat Pemprov Jateng atau langsung dalam diserahkan kepada petani," ujarnya.

Baca juga: Rowo Jombor dikembalikan ke fungsi irigasi-pengendali banjir

Pewarta : Wisnu Adhi Nugroho
Editor : Nur Istibsaroh
Copyright © ANTARA 2024