Cilacap (ANTARA) - Komoditas buah asal Kabupaten Banyumas dan Cilacap, Jawa Tengah, khususnya manggis dan durian berpotensi untuk menembus pasar ekspor, kata Kepala Karantina Pertanian Cilacap Dwi Astuti Yuniasih.

"Potensi buah yang ada di Kabupaten Banyumas dan Cilacap ini sangat besar dan berpeluang besar menembus pasar ekspor," katanya dalam keterangannya di Cilacap, Selasa.

Oleh karena itu, kata dia, Karantina Pertanian Cilacap menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Ekspor khusus untuk dua komoditas buah, yakni manggis dan durian.

Khusus untuk bimtek yang berkaitan dengan ekspor manggis, lanjut dia, diikuti oleh petani manggis dari Kecamatan Dayeuhluhur, Wanareja, Majenang, dan Gandrungmangu, Kabupaten Cilacap.

"Pada kesempatan lain juga diadakan bimtek ekspor buah durian pada petani durian yang ada di wilayah Kabupaten Banyumas. Tujuan yang sama, yaitu agar Banyumas mampu mengekspor sendiri buah durian yang menjadi komoditas unggulannya," katanya.

Ia mengatakan bimtek tersebut sejalan dengan tugas strategis yang diberikan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo kepada Karantina Pertanian Cilacap untuk mengawal kinerja ekspor pertanian khususnya dalam pemenuhan persyaratan sanitari dan fitosanitari.

Menurut dia, pihaknya berkomitmen untuk terus menggandeng para akademisi dan para eksportir guna membimbing para petani agar dapat menghasilkan komoditas buah yang berkualitas sesuai minat pasar ekspor.

"Bimtek ini dilakukan agar para petani buah di wilayah kerja Karantina Pertanian Cilacap mampu untuk menghasilkan kualitas komoditas layak ekspor serta dapat langsung mengekspornya," kata Dwi menjelaskan.

Ia mengatakan pada pertengahan bulan Mei 2021, pihaknya juga telah menggelar kegiatan bimtek terkait dengan ketentuan ekspor buah dan persyaratan dari segi karantina pertanian.

Sementara pada bimtek yang kedua ini, kata dia, Karantina Pertanian Cilacap menghadirkan eksportir yang telah berpengalamanan melakukan ekspor buah untuk memberikan testimoni.

"Manggis Cilacap sebenarnya telah menembus pasar ekspor, namun dilakukan melalui eksportir yang ada di Kabupaten Tasikmalaya. Harapan kami dari kegiatan ini, Cilacap mampu mengekspor manggisnya secara mandiri, sehingga dapat memberikan nilai lebih untuk PAD (Pendapatan Asli Daerah) Kabupaten Cilacap," katanya.

Saat menceritakan pengalamannya, salah seorang eksportir manggis asal Tasikmalaya, Aji Gunawan mengatakan bahwa China merupakan pasar ekspor manggis terbesar.

Oleh karena itu, dia pun menjelaskan berbagai upaya yang dilakukan agar manggisnya mampu menembus pasar ekspor di China.

Dalam hal ini, dia menceritakan tentang tata cara registrasi kebun, rumah kemas, dan cara pengemasan serta perjalanannya dari awal merintis hingga kebanjiran pesanan buah-buahan dari luar negeri.

Menurut dia, konsumen di luar negeri sangat berminat terhadap buah-buahan segar yang diolah secara organik, ukurannya tidak terlalu besar, dan berkualitas.

"Peluang untuk ekspor saat ini terbuka lebar, mari kita manfaatkan sebaik-baiknya hingga Indonesia dikenal sebagai negara produsen produk hortikultura. Jangan khawatir karena pemerintah melalui Dinas Pertanian dan Kementerian Pertanian akan membantu para petani untuk maju," katanya.

Terkait dengan hal itu, Aji mengaku siap membantu pemasaran meskipun nantinya ekspor dilakukan dari Cilacap dan rumah kemas ada di wilayah Cilacap.

Kepala Seksi Pasca Panen, Pengolahan, dan Pemasaran Hortikultura Dinas Pertanian Kabupaten Cilacap Mahbub Junaedi mengatakan pihaknya siap menerima dan menampung masukkan terkait dengan kendala yang dihadapi petani manggis di wilayah Cilacap.

"Saya senang dengan adanya acara ini karena petani dapat secara langsung menyampaikan kendala yang dihadapinya. Kami akan berkoordinasi untuk dapat mencarikan solusinya dalam waktu dekat," katanya.

Dalam kesempatan terpisah, Kepala Badan Karantina Pertanian Bambang mengatakan Karantina Pertanian terus mendukung peningkatan ekspor melalui unit pelaksana teknis yang ada di bawahnya.

"Tangan kami selalu terbuka bagi masyarakat yang ingin mendapatkan informasi dan konsultasi mengenai ekspor komoditas pertanian. Bimtek yang masif diharapkan dapat lebih membuka kesempatan para petani untuk menembus pasar ekspor dan lebih mendunia," katanya.

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024