Semarang (ANTARA) - Harus segera merumuskan langkah-langkah untuk mengantisipasi gelombang lonjakan kasus positif Covid-19 di sejumlah daerah di Tanah Air.

"Salah satu cara untuk mencegah penyebaran virus Corona adalah dengan memutus mata rantai penularannya. Namun melihat kondisi saat ini, kita belum mampu mencegah ledakan kasus di sejumlah daerah," kata Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat saat membuka diskusi daring bertema Alarm Bahaya Ledakan Gelombang Baru dan Antisipasinya, yang digelar Forum Diskusi Denpasar 12, Rabu (9/6).

Dalam diskusi yang dimoderatori Drs. Luthfi A. Mutty, M.Si (Staf Khusus Wakil Ketua MPR RI Koordinator Bidang Penyerapan Aspirasi Masyarakat dan Daerah) itu, hadir Drg. Oscar Prima, MPH (Sekretaris Jenderal Kemenkes RI), Dr. Sonny Harry B. Harmadi (Kepala Bidang Perubahan Perilaku Satgas Pengendalian Covid-19), Dr. Atik C. Hidajah (Epidemiolog Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga), Prof. Dr. Tjandra Yoga Aditama ( Guru Besar Fak. Kedokteran UI) dan M. Zainal Abidin (Pemred Radar Kudus) sebagai narasumber.

Selain itu, hadir pula Arifin Asydhad (Pemred Kumparan) dan Rita Haryani (Aktivis Perempuan Jepara) sebagai penanggap.

Menurut Lestari dalam siaran persnya, sebelum Lebaran sebenarnya para pemangku kepentingan sudah memprediksi akan terjadi peningkatan kasus positif pasca-Lebaran.

Sangat disayangkan, ujar Rerie, sapaan akrab Lestari, apa yang dikhawatirkan sebelum Lebaran saat ini menjadi kenyataan.

Euforia pasca-vaksinasi, jelas anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, membuat sebagian masyarakata abai dan melonggarkan pelaksanaan protokol kesehatan (Prokes), memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak dan menghindari kerumunan, di kesehariannya.

Menurut Rerie, kesadaran sosial terkait disiplin pelaksanaan Prokes harus terus ditingkatkan lewat semangat membangun solidaritas dan saling menjaga di tengah masyarakat.

Saat ini, tegas Rerie, kita harus mengaitkan disiplin menegakkan Prokes di keseharian sebagai bagian membangun ketahanan kita sebagai sebuah bangsa. Bagaimana, ujarnya, kita mampu mengatasi dampak pandemi Covid-19 ini dengan menggalang solidaritas seluruh elemen bangsa.

Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Tjandra Yoga Aditama berpendapat, lonjakan kasus di sejumlah daerah harus diatasi antara lain dengan pengaturan sejumlah aspek seperti pendisplinan pelaksanaan prokes dan pembatasan aktivitas masyarakat.

Belajar dari pengalaman India mengendalikan penyebaran Covid-19, ungkap Tjandra, upaya vaksinasi masif juga dilakukan, disamping disiplin prokes dan pembatasan aktivitas masyarakat di ruang publik.

Upaya penting lainnya, tambah Tjandra, adalah dengan mempersiapkan pelayanan kesehatan primer, seperti Puskesmas dan klinik dalam penanganan Covid-19, sebagai unit layanan yang terdekat dengan masyarakat.

Sekretaris Jenderal Kemenkes RI, Oscar Prima mengungkapkan, setelah libur panjang biasanya terjadi peningkatan kasus positif Covid-19.

Dengan disiplin tinggi menjalankan Prokes, menurut Oscar, seharusnya kita bisa menekan potensi penyebaran virus korona.

Pandemi Covid-19, menurut Oscar, memberi pelajaran kepada masyarakat agar mampu beradaptasi dengan cepat menyikapi sejumlah kondisi yang kerap berubah.

Kepala Bidang Perubahan Perilaku Satgas Pengendalian Covid-19, Sonny Harry B. Harmadi menegaskan, perjuangan seharusnya berhenti ketika menang, bukan ketika kita lelah.
Sangat disayangkan, ujar Sonny, sebagian masyarakat saat ini terlihat lelah dalam berjuang melawan Covid-19.

Sedangkan bagi para pemangku kepentingan, menurut Sonny, dalam upaya pengendalian Covid-19 harus belajar dari data yang ada, didalami, kemudian dibuat langkah antisipasinya.

Setiap terjadi peningkatan mobilitas masyarakat, ujar Sonny, selalu diikuti dengan mengabaikan prokes. Jadi, tegasnya, hal itu harus benar-benar diperhatikan oleh para pemangku kepentingan dalam upaya pengendalian Covid-19.

Sonny mengungkapkan, pihaknya sudah melaksanakan berbagai upaya untuk menanamkan perubahan perilaku dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini.

Hasilnya, tegas Sonny, pemahaman masyarakat terkait disiplin prokes sudah baik, hanya saja motivasi untuk melaksanakan prokes naik turun. Sehingga, Sonny menegaskan, pihaknya saat ini fokus dengan berbagai upaya untuk terus meningkatkan motivasi masyarakat dalam menjalankan Prokes.

Epidemiolog FKM Unair, Atik C. Hidajah berpendapat, keberhasilan proses pengendalian Covid-19 dari sisi epidemiologi sangat dipengaruhi oleh data, analisis, tindakan dan indikator yang tepat.

Menurut Atik, hasil testing dan tracing seharusnya menjadi perhatian dalam proses pengendalian Covid-19 sehingga kecukupan jumlah sampel dan tingkat possitivity rate, jelas Atik, dalam proses testing dan tracing diupayakan selalu memenuhi standar kelayakan yang berlaku.

Dengan indikator yang dihasilkan dari hasil testing dan tracing yang benar, Atik menegaskan, bisa menjadi acuan pengambilan kebijakan yang tepat dalam pengendalian Covid-19 di Tanah Air.***

Pewarta : Zaenal
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024