Kudus (ANTARA) - Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengemukakan Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mendapatkan tambahan 38 dokter dan sejumlah perawat untuk membantu penanganan pasien COVID-19.
"Kami sudah berbicara dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan menyatakan kesiapannya membantu penanganan pasien COVID-19 di Kudus dengan menerjunkan 38 dokter ditambah perawat," kata Menkes di sela kunjungan ke Puskesmas Jati Kudus setelah berkunjung dari RSUD Loekmono Hadi Kudus, Sabtu.
Untuk kebutuhan tenaga medis tersebut, kata dia, nantinya didatangkan dari Semarang dan Solo.
Terkait rumah sakit darurat, Menkes mengatakan untuk saat ini ruang isolasi pasien COVID-19 masih cukup banyak. Jajarannya juga sudah mengajukan permohonan dan akan berkoordinasi dengan Kasatgas Penanganan COVID-19.
Kedatangan Menkes ke Kudus dalam rangka melihat kesiapan rumah sakit dan Puskesmas untuk mengetahui secara langsung kebutuhan mereka.
"Apa yang bisa dibantu pemerintah. Dengan turun langsung tentunya bisa membantu lebih banyak dan yang masuk rumah sakit juga bisa dirawat," ujarnya.
Selain membantu tenaga medis, Kementerian Kesehatan juga membantu alat tes cepat antigen sebanyak 50.000 buah dengan harapan bisa digunakan untuk mempercepat tes bagi masyarakat yang sudah dilakukan penelusuran kontak erat. Selain itu, Kudus juga mendapatkan tambahan 50.000 dosis vaksin sehingga Kudus bisa secepatnya mewujudkan kekebalan kelompok.
Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Letjen TNI Ganip Warsito saat berkunjung ke Kudus juga mengaku keterbatasan tenaga medis sudah dibantu dari Provinsi Jateng dengan tambahan 60 nakes.
Kepala Puskesmas Jati Ahmad Muhammad usai dikunjungi Menteri Kesehatan mengaku ditanya soal kemampunn dalam melakukan 3T (tracing, testing, treatment).
"Kami juga diminta untuk memperkuat lagi kemampuan tracing, testing, dan treatment-nya. Untuk stok alat tes cepat antigen tersedia cukup banyak, yakni 250 buah," ujarnya.
Baca juga: Ganjar kirim puluhan tenaga kesehatan untuk bantu tangani COVID-19 di Kudus
Baca juga: Pemkab Kudus minta masyarakat di rumah saja selama dua hari
"Kami sudah berbicara dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan menyatakan kesiapannya membantu penanganan pasien COVID-19 di Kudus dengan menerjunkan 38 dokter ditambah perawat," kata Menkes di sela kunjungan ke Puskesmas Jati Kudus setelah berkunjung dari RSUD Loekmono Hadi Kudus, Sabtu.
Untuk kebutuhan tenaga medis tersebut, kata dia, nantinya didatangkan dari Semarang dan Solo.
Terkait rumah sakit darurat, Menkes mengatakan untuk saat ini ruang isolasi pasien COVID-19 masih cukup banyak. Jajarannya juga sudah mengajukan permohonan dan akan berkoordinasi dengan Kasatgas Penanganan COVID-19.
Kedatangan Menkes ke Kudus dalam rangka melihat kesiapan rumah sakit dan Puskesmas untuk mengetahui secara langsung kebutuhan mereka.
"Apa yang bisa dibantu pemerintah. Dengan turun langsung tentunya bisa membantu lebih banyak dan yang masuk rumah sakit juga bisa dirawat," ujarnya.
Selain membantu tenaga medis, Kementerian Kesehatan juga membantu alat tes cepat antigen sebanyak 50.000 buah dengan harapan bisa digunakan untuk mempercepat tes bagi masyarakat yang sudah dilakukan penelusuran kontak erat. Selain itu, Kudus juga mendapatkan tambahan 50.000 dosis vaksin sehingga Kudus bisa secepatnya mewujudkan kekebalan kelompok.
Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Letjen TNI Ganip Warsito saat berkunjung ke Kudus juga mengaku keterbatasan tenaga medis sudah dibantu dari Provinsi Jateng dengan tambahan 60 nakes.
Kepala Puskesmas Jati Ahmad Muhammad usai dikunjungi Menteri Kesehatan mengaku ditanya soal kemampunn dalam melakukan 3T (tracing, testing, treatment).
"Kami juga diminta untuk memperkuat lagi kemampuan tracing, testing, dan treatment-nya. Untuk stok alat tes cepat antigen tersedia cukup banyak, yakni 250 buah," ujarnya.
Baca juga: Ganjar kirim puluhan tenaga kesehatan untuk bantu tangani COVID-19 di Kudus
Baca juga: Pemkab Kudus minta masyarakat di rumah saja selama dua hari