Solo (ANTARA) - Capaian vaksin COVID-19 untuk kelompok lanjut usia di Kota Surakarta belum sesuai target karena sejumlah kendala, di antaranya sebagian warga mengaku takut menerima suntikan tersebut dan beralasan rumahnya jauh dari fasilitas kesehatan.

"Sebetulnya secara total capaian vaksin, kami sampai saat ini sudah mencapai 116 persen, tetapi dari total ini untuk lansia masih 79 persen. Memang saat ini PR besar saya lansia," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Surakarta Siti Wahyuningsih di Solo, Senin.

Ia mengatakan untuk kelompok lansia total sasaran di Kota Solo ada 75.000 orang dan saat ini baru 39.000 di antaranya yang sudah divaksin. Padahal targetnya sebanyak 49.000 lansia yang divaksin.

Menurut dia, angka ini masih jauh lebih rendah dibandingkan dengan realisasi vaksin untuk petugas pelayanan publik yang sudah jauh melebihi target, yaitu 172 persen. Ia mengatakan dari target 32.566 petugas pelayanan publik yang divaksin, realisasinya sudah mencapai 55.993 orang.

"Melihat angka ini artinya saya mohon kerja sama dari semuanya, masyarakat yang punya orang tua atau si mbah (kakek nenek) agar diantar ke puskesmas. Tadi saya sudah sampaikan ke pak wali (Wali Kota Surakarta) kalau saya akan mendekat," katanya.

Ia mengatakan nantinya DKK Surakarta akan membuka layanan vaksin di kantor kelurahan untuk memudahkan warga dari lansia memperoleh imunisasi tersebut.

"Minimal 20 akan saya layani, kalau cuma tiga kan saya boros vaksin. Ini saya minta lurah untuk mendata, setelah datanya ada saya akan buka di kelurahan. Yang pasti kami sudah melakukan segala cara bagaimana menggerakkan masyarakat, bukan hanya tugas kesehatan (DKK), mohon dorongan dari semuanya," katanya.

Sementara itu, dikatakannya, kelompok lansia sendiri merupakan bagian dari penerima vaksin tahap kedua. Sesuai dengan aturan, pihaknya harus menyelesaikan target tahap dua terlebih dahulu sebelum beranjak ke tahap ketiga.

Ia mengatakan tahap ketiga sendiri terdiri dari kelompok rentan, seperti rentan sosial ekonomi. Menurut dia, tahap ini targetnya akan dimulai pada Juli 2021.

"Selanjutnya jika sudah selesai baru tahap empat. Untuk tahap empat ini pelaku ekonomi. Sebetulnya pelaku ekonomi ini juga ingin segera dapat, tetapi kan harus sesuai urutan," katanya.

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Heru Suyitno
Copyright © ANTARA 2024