Semarang (ANTARA) -
Kedatangan Ganjar yang mendadak itu membuat sejumlah guru di SMAN 1 Ungaran terkejut sebab awalnya orang nomor satu di Jateng itu dijadwalkan sidak PTM ke SMAN 4 Semarang, SMKN 7 Kota Semarang, MTs Negeri 1 Kota Semarang, dan MAN 1 Kota Semarang.
Namun Ganjar membatalkan rencana itu karena informasi sidak telah bocor dan sekolah-sekolah itu sudah mempersiapkan.
Baca juga: Ganjar wajibkan sekolah pelaksana uji coba PTM lapor tiap hari
Ganjar mengaku cukup puas dengan pelaksanaan uji coba pembelajaran tatap muka sebab dirinya melihat sarana prasarana protokol kesehatan telah dipenuhi dengan baik, termasuk standar operasional prosedur.
Jumlah siswa yang mengikuti PTM di SMAN 1 Ungaran juga dibatasi yakni per kelas maksimal 15 siswa dengan jarak kursi siswa lebih dari satu meter, dan semua memakai masker dengan baik.
Tempat cuci tangan juga sudah terpasang di pintu masuk hingga di depan-depan kelas, petugas satpam berjaga dengan alat pengukur suhu di tangan.
Selain itu, di lantai sekolah terdapat garis-garis anak panah yang mengatur alur siswa saat masuk atau keluar kelas.
"Sejauh ini saya lihat prosesnya bagus, namun tadi di Semarang karena teman-teman tahu saya mau datang, jadi pasti sudah siap-siap, saya lihat tadi ada sambutannya. Maka ini saya ke Ungaran, soalnya kalau sidak kan gak boleh ada orang tahu, kalau tahu gak sidak namanya," kata Ganjar.
Kendati demikian, orang nomor satu di Jateng itu mengingatkan agar standar operasional prosedur yang disepakati itu benar-benar berjalan di lapangan sebab yang paling sulit menurutnya adalah implementasi dari aturan-aturan itu.
"Namun konsep, ngomong itu mudah, yang sulit adalah implementasinya, maka tadi saya lihat, ketidaksiplinan guru-guru yang berkerumun jaraknya tidak ada satu meter. Ini simpel, tapi serius dan teman-teman tidak ada yang 'aware' pada itu," tegasnya.
Selain itu, Ganjar juga berdialog dengan siswa terkait penerapan protokol kesehatan dan yakin uji coba berjalan aman karena para pelajar memahami aturan yang ada.
"Mereka datang diantar orang tua, ada yang berangkat sendiri dan lainnya. Semuanya berjalan baik, tinggal kedisiplinan menaati itu semua. Ini masih uji coba, dan saya akan pantau terus. Saya minta laporan dilakukan per hari untuk kita evaluasi," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMAN 1 Ungaran Supriyanto mengaku tidak menduga Gubernur Ganjar akan sidak pelaksanaan uji coba PTM di sekolahnya.
"Tidak menyangka Pak Gubernur ke sini, soalnya di jadwal yang beredar kan tidak di sini. Memang tidak ada persiapan, ya ini natural seperti ini," katanya.
Dirinya tidak khawatir dengan sidak Gubernur Ganjar itu karena pihaknya sudah mempersiapkan sarana prasarana serta standar operasional prosedur yang matang sudah dijalankan.
"Ya saya tidak takut karena semua sudah berjalan sesuai yang diharapkan. Bisa dilihat sarana prasarana kami lengkap, ada tempat cuci tangan, ada garis-garis di lantai untuk mengatur 'flow' anak-anak, jarak meja di kelas sudah ditata dan sebagainya. Kami optimistis PTM akan berjalan baik," ujarnya.
Ia menjelaskan ada tujuh kelas yang dibuka dalam uji coba PTM tersebut dan masing-masing kelas hanya diikuti maksimal 15 siswa dengan jam pembelajaran selama 4 jam tanpa istirahat.
"Kami juga melibatkan orang tua siswa untuk memastikan anak-anak aman, mulai berangkat dari rumah, diantarkan ke sekolah sampai pulang lagi. Protokol itu sudah kami sosialisasikan kepada orang tua siswa dan semoga bisa berjalan dengan baik," katanya.
Seperti diwartakan, Pemprov Jateng melaksanakan uji coba pembelajaran secara tatap muka di 140 sekolah pada 5-16 April 2021 dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat meskipun masih dalam kondisi pandemi COVID-19.
Uji coba pembelajaran tatap muka di Jawa Tengah akan dilakukan di tingkat SMP sebanyak 35 sekolah, SMA sebanyak 35, SMK sebanyak 35, dan Madrasah Aliyah sebanyak 35 sedangkan untuk tingkat SD, TK, dan PAUD ditunda atas dasar masukan dari sejumlah ahli.
Baca juga: Mendikbud: Pembelajaran tatap muka terbatas bisa dimulai sekarang
Baca juga: Ganjar minta Gibran tegas pada siswa dan guru yang tak ikuti prokes
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melakukan inspeksi mendadak terkait dengan pelaksanaan uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) di SMA Negeri 1 Kota Ungaran, Kabupaten Semarang, Senin.
Kedatangan Ganjar yang mendadak itu membuat sejumlah guru di SMAN 1 Ungaran terkejut sebab awalnya orang nomor satu di Jateng itu dijadwalkan sidak PTM ke SMAN 4 Semarang, SMKN 7 Kota Semarang, MTs Negeri 1 Kota Semarang, dan MAN 1 Kota Semarang.
Namun Ganjar membatalkan rencana itu karena informasi sidak telah bocor dan sekolah-sekolah itu sudah mempersiapkan.
Baca juga: Ganjar wajibkan sekolah pelaksana uji coba PTM lapor tiap hari
Ganjar mengaku cukup puas dengan pelaksanaan uji coba pembelajaran tatap muka sebab dirinya melihat sarana prasarana protokol kesehatan telah dipenuhi dengan baik, termasuk standar operasional prosedur.
Jumlah siswa yang mengikuti PTM di SMAN 1 Ungaran juga dibatasi yakni per kelas maksimal 15 siswa dengan jarak kursi siswa lebih dari satu meter, dan semua memakai masker dengan baik.
Tempat cuci tangan juga sudah terpasang di pintu masuk hingga di depan-depan kelas, petugas satpam berjaga dengan alat pengukur suhu di tangan.
Selain itu, di lantai sekolah terdapat garis-garis anak panah yang mengatur alur siswa saat masuk atau keluar kelas.
"Sejauh ini saya lihat prosesnya bagus, namun tadi di Semarang karena teman-teman tahu saya mau datang, jadi pasti sudah siap-siap, saya lihat tadi ada sambutannya. Maka ini saya ke Ungaran, soalnya kalau sidak kan gak boleh ada orang tahu, kalau tahu gak sidak namanya," kata Ganjar.
Kendati demikian, orang nomor satu di Jateng itu mengingatkan agar standar operasional prosedur yang disepakati itu benar-benar berjalan di lapangan sebab yang paling sulit menurutnya adalah implementasi dari aturan-aturan itu.
"Namun konsep, ngomong itu mudah, yang sulit adalah implementasinya, maka tadi saya lihat, ketidaksiplinan guru-guru yang berkerumun jaraknya tidak ada satu meter. Ini simpel, tapi serius dan teman-teman tidak ada yang 'aware' pada itu," tegasnya.
Selain itu, Ganjar juga berdialog dengan siswa terkait penerapan protokol kesehatan dan yakin uji coba berjalan aman karena para pelajar memahami aturan yang ada.
"Mereka datang diantar orang tua, ada yang berangkat sendiri dan lainnya. Semuanya berjalan baik, tinggal kedisiplinan menaati itu semua. Ini masih uji coba, dan saya akan pantau terus. Saya minta laporan dilakukan per hari untuk kita evaluasi," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMAN 1 Ungaran Supriyanto mengaku tidak menduga Gubernur Ganjar akan sidak pelaksanaan uji coba PTM di sekolahnya.
"Tidak menyangka Pak Gubernur ke sini, soalnya di jadwal yang beredar kan tidak di sini. Memang tidak ada persiapan, ya ini natural seperti ini," katanya.
Dirinya tidak khawatir dengan sidak Gubernur Ganjar itu karena pihaknya sudah mempersiapkan sarana prasarana serta standar operasional prosedur yang matang sudah dijalankan.
"Ya saya tidak takut karena semua sudah berjalan sesuai yang diharapkan. Bisa dilihat sarana prasarana kami lengkap, ada tempat cuci tangan, ada garis-garis di lantai untuk mengatur 'flow' anak-anak, jarak meja di kelas sudah ditata dan sebagainya. Kami optimistis PTM akan berjalan baik," ujarnya.
Ia menjelaskan ada tujuh kelas yang dibuka dalam uji coba PTM tersebut dan masing-masing kelas hanya diikuti maksimal 15 siswa dengan jam pembelajaran selama 4 jam tanpa istirahat.
"Kami juga melibatkan orang tua siswa untuk memastikan anak-anak aman, mulai berangkat dari rumah, diantarkan ke sekolah sampai pulang lagi. Protokol itu sudah kami sosialisasikan kepada orang tua siswa dan semoga bisa berjalan dengan baik," katanya.
Seperti diwartakan, Pemprov Jateng melaksanakan uji coba pembelajaran secara tatap muka di 140 sekolah pada 5-16 April 2021 dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat meskipun masih dalam kondisi pandemi COVID-19.
Uji coba pembelajaran tatap muka di Jawa Tengah akan dilakukan di tingkat SMP sebanyak 35 sekolah, SMA sebanyak 35, SMK sebanyak 35, dan Madrasah Aliyah sebanyak 35 sedangkan untuk tingkat SD, TK, dan PAUD ditunda atas dasar masukan dari sejumlah ahli.
Baca juga: Mendikbud: Pembelajaran tatap muka terbatas bisa dimulai sekarang
Baca juga: Ganjar minta Gibran tegas pada siswa dan guru yang tak ikuti prokes