Solo (ANTARA) - Pemerintah Kota Surakarta tidak akan memaksa orang tua agar mengizinkan anak mereka mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) yang rencana akan mulai dilakukan bulan Juli 2021.
"Orang tua yang belum yakin untuk memasukkan anak-anaknya ke ruang kelas kami tidak memaksa, bisa tetap lewat daring. Kalau sudah setuju silakan anaknya dikirim ke sekolah," kata Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka di Solo, Jumat.
Meski demikian, pihaknya tetap berupaya untuk mengoptimalkan kesiapan infrastruktur di sekolah-sekolah untuk memastikan protokol kesehatan berjalan dengan baik.
Baca juga: 24 sekolah di Solo uji coba pembelajaran tatap muka
"Infrastruktur kami siapkan semua, tempat cuci tangan, masker, faceshield. Bahkan guru sudah divaksin dosis kedua, staf sekolah juga sudah dua kali," katanya.
Mengenai kesiapan lain, dikatakannya, sejak beberapa hari yang lalu sudah ada 23 sekolah yang melakukan simulasi PTM.
"Pada dasarnya Solo ini sudah aman, siap buka sekolah, ada 23 sekolah yang sudah simulasi. Kemarin saya cek salah satunya di SMPN 7 sudah siap. Memang ada beberapa yang harus dievaluasi tetapi pada dasarnya sudah siap. Bahkan kalau bisa dipercepat ya kami percepat," katanya.
Sementara itu, terkait dengan vaksinasi untuk siswa, dikatakannya, sejauh ini belum masuk rencana Pemerintah Kota Surakarta.
"Nanti dulu, SMP kan 'nggak' boleh. Yang harus diketahui adalah vaksin ini kekebalan kelompok, bukan kekebalan individu. Yang belum divaksin jangan khawatir, sudah dilindungi oleh yang sudah divaksinasi," katanya.
Meski demikian, ia mengaku terbuka jika ada masukan dari orang tua siswa terkait rencana pelaksanaan PTM ini.
Baca juga: Kota Pekalongan targetkan PTM dimulai tahun ajaran baru
Baca juga: Guru di Temanggung divaksin COVID-19 jelang simulasi PTM
Baca juga: PTM di Boyolali syaratkan guru sudah divaksin dua kali
"Orang tua yang belum yakin untuk memasukkan anak-anaknya ke ruang kelas kami tidak memaksa, bisa tetap lewat daring. Kalau sudah setuju silakan anaknya dikirim ke sekolah," kata Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka di Solo, Jumat.
Meski demikian, pihaknya tetap berupaya untuk mengoptimalkan kesiapan infrastruktur di sekolah-sekolah untuk memastikan protokol kesehatan berjalan dengan baik.
Baca juga: 24 sekolah di Solo uji coba pembelajaran tatap muka
"Infrastruktur kami siapkan semua, tempat cuci tangan, masker, faceshield. Bahkan guru sudah divaksin dosis kedua, staf sekolah juga sudah dua kali," katanya.
Mengenai kesiapan lain, dikatakannya, sejak beberapa hari yang lalu sudah ada 23 sekolah yang melakukan simulasi PTM.
"Pada dasarnya Solo ini sudah aman, siap buka sekolah, ada 23 sekolah yang sudah simulasi. Kemarin saya cek salah satunya di SMPN 7 sudah siap. Memang ada beberapa yang harus dievaluasi tetapi pada dasarnya sudah siap. Bahkan kalau bisa dipercepat ya kami percepat," katanya.
Sementara itu, terkait dengan vaksinasi untuk siswa, dikatakannya, sejauh ini belum masuk rencana Pemerintah Kota Surakarta.
"Nanti dulu, SMP kan 'nggak' boleh. Yang harus diketahui adalah vaksin ini kekebalan kelompok, bukan kekebalan individu. Yang belum divaksin jangan khawatir, sudah dilindungi oleh yang sudah divaksinasi," katanya.
Meski demikian, ia mengaku terbuka jika ada masukan dari orang tua siswa terkait rencana pelaksanaan PTM ini.
Baca juga: Kota Pekalongan targetkan PTM dimulai tahun ajaran baru
Baca juga: Guru di Temanggung divaksin COVID-19 jelang simulasi PTM
Baca juga: PTM di Boyolali syaratkan guru sudah divaksin dua kali