Purwokerto (ANTARA) - Pengamat Pariwisata dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto Chusmeru memandang perlu penegakan protokol kesehatan di objek wisata, terutama selama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
"Perlu penegakan protokol kesehatan di objek wisata saat PPKM guna memutus siklus penularan COVID-19," kata Chusmeru di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Senin.
Jika objek wisata dibuka kembali selama PPKM tahap kedua yang berlangsung mulai 26 Januari hingga 8 Februari 2021, konsekuensinya harus ada pengawasan yang sangat ketat.
"Bahkan, jika perlu, ada penindakan bagi mereka yang abai terhadap protokol kesehatan selama berada di dalam objek wisata," katanya.
Dia mengatakan pihak pengelola objek wisata, satgas COVID-19 di daerah, dan seluruh pemangku kepentingan lainnya, perlu memastikan semua individu yang berada di dalam objek wisata telah menggunakan masker, menjaga jarak, dan tidak berkerumun.
Baca juga: Polresta dan Pemkot Pekalongan perketat pengawasan prokes selama PPKM
"Jika terjadi kerumunan, perlu ditindak tegas dan dilakukan evaluasi. Jika dalam pengawasan dan evaluasi ternyata masih terjadi pelanggaran protokol kesehatan dan sulit untuk dikendalikan, satgas perlu merekomendasikan penutupan sementara objek wisata itu," katanya.
Ia menyebutkan angka kasus COVID-19 di Tanah Air masih cukup tinggi sehingga pemerintah mengeluarkan kebijakan PPKM untuk menekan peningkatan kasus
.
"Kebijakan tersebut perlu dibarengi dengan dukungan masyarakat dan pemerintah di daerah. Salah satunya adalah melalui disiplin protokol kesehatan yang ketat di objek wisata," katanya.
Menurut dia, tanpa adanya protokol kesehatan yang ketat maka dikhawatirkan terdapat risiko penularan COVID-19 di destinasi wisata.
"Karena itu sosialisasi dan edukasi harus diperkuat, pengawasan, dan penegakan peraturan harus dilakukan guna menekan risiko penularan COVID-19," katanya.
Semua pihak, kata dia, perlu memahami bahwa terdapat risiko penularan jika abai terhadap protokol kesehatan.
"Perlu pemahaman dan kesadaran diri untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan termasuk juga di dalam lokasi objek wisata," katanya.
Baca juga: Dokter Paru: Tetap patuhi protokol kesehatan saat PPKM
Objek wisata dibuka kembali selama PPKM, konsekuensinya pengawasan harus ketat
Pengamat pariwisata Unsoed Chusmeru. ANTARA/Wuryanti Puspitasari