Cegah COVID-19, Dinkes Boyolali ingatkan masyarakat jaga prokes selama liburan Natal
Boyolali (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali Provinsi Jawa Tengah, mengingatkan masyarakat untuk menjaga protokol kesehatan tetap memakai masker selama liburan Natal dan Tahun Baru 2023 untuk mengantisipasi adanya penyebaran COVID-19 di daerah itu.
Karena, masyarakat perantau selama liburan Natal dan Tahun Baru 2023 biasanya mudik pulang ke daerahnya untuk berkumpul bersama sanak-saudaranya, kata Kepala Dinkes Kabupaten Boyolali dokter Puji Astuti, di Boyolali, Selasa.
Menurut Astuti yang terpenting untuk mengantisipasi bertambahnya kasus COVID-19 di Boyolali masyarakat tetap menjaga prokes dan yang belum vaksinasi terutama dosis ketiga atau vaksin penguat (booster), bisa mendatangi ke pelayanan kesehatan terdekat atau puskesmas yang tersebar di 22 kecamatan.
"Karena, kasus COVID-19 di Boyolali masih ada. Meskipun, ada pelonggaran menuju endemi COVID-19, masyarakat tetap jaga prokes dengan memakai masker dan jaga kebersihan dengan mencuci tangan sesering mungkin," kata Astuti.
Astuti menjelaskan kasus COVID-19 di Boyolali hingga Senin (19/12), petang bertambah dua kasus baru sehingga total menjadi tujuh kasus yang terdiri dari empat kasus dirawat di rumah sakit dan tiga kasus jalani isolasi mandiri.
Meskipun, orang positif COVID-19 sekarang gejalanya lebih ringan dan hanya flu dan batuk biasa atau tidak separah ketika awal pandemi, tetapi masyarakat tetap menjaga diri menggunakan masker dan jaga kebersihan.
"Masyarakat selama liburan Natal dan Tahun Baru diharapkan tetap melaksanakan prokes, pakai masker, menjauhi dari kerumunan dan jaga kondisi tubuh dengan baik," kata Astuti
Boyolali secara akumulasi kasus COVID-19 sebanyak 29.226 kasus, sedangkan yang sudah sembuh sebanyak 27.752 kasus atau sekitar 95 persen dan angka kematian tidak ada tambahan.
Dia mengatakan Dinkes Boyolali pada Senin (19/12), telah mendapatkan pasokan vaksin Pfeizer sebanyak 1.200 dosis. Kegiatan vaksinasi di Boyolali beberapa hari lalu sempat terhenti karena stoknya kosong.
Namun, vaksin merek Pfeizer sekarang sudah tersedia cukup untuk vaksinasi dosis pertama, kedua, dan booster (dosis ketiga serta keempat untuk lansia). Masyarakat yang ingin vaksinasi segera mendaftarkan diri dengan mendatangi puskesmas terdekat atau pelayanan kesehatan di Kantor Dinkes Boyolali untuk mendapatkan vaksinasi.
Sementara itu, cakupan vaksinasi dosis pertama di Boyolali, hingga Selasa ini, mencapai 868.174 sasaran atau sekitar 93,93 persen dari target 930.580 sasaran.
Masyarakat yang sudah menerima vaksinasi dosis kedua capai 804.715 sasaran atau sekitar 86,47 persen dan dosis ketiga atau booster capai 245.641 sasaran atau 33,27 persen. Vaksinasi dosis empat mencapai sebanyak 4.533 sasaran atau sekitar 3,71 persen.
Karena, masyarakat perantau selama liburan Natal dan Tahun Baru 2023 biasanya mudik pulang ke daerahnya untuk berkumpul bersama sanak-saudaranya, kata Kepala Dinkes Kabupaten Boyolali dokter Puji Astuti, di Boyolali, Selasa.
Menurut Astuti yang terpenting untuk mengantisipasi bertambahnya kasus COVID-19 di Boyolali masyarakat tetap menjaga prokes dan yang belum vaksinasi terutama dosis ketiga atau vaksin penguat (booster), bisa mendatangi ke pelayanan kesehatan terdekat atau puskesmas yang tersebar di 22 kecamatan.
"Karena, kasus COVID-19 di Boyolali masih ada. Meskipun, ada pelonggaran menuju endemi COVID-19, masyarakat tetap jaga prokes dengan memakai masker dan jaga kebersihan dengan mencuci tangan sesering mungkin," kata Astuti.
Astuti menjelaskan kasus COVID-19 di Boyolali hingga Senin (19/12), petang bertambah dua kasus baru sehingga total menjadi tujuh kasus yang terdiri dari empat kasus dirawat di rumah sakit dan tiga kasus jalani isolasi mandiri.
Meskipun, orang positif COVID-19 sekarang gejalanya lebih ringan dan hanya flu dan batuk biasa atau tidak separah ketika awal pandemi, tetapi masyarakat tetap menjaga diri menggunakan masker dan jaga kebersihan.
"Masyarakat selama liburan Natal dan Tahun Baru diharapkan tetap melaksanakan prokes, pakai masker, menjauhi dari kerumunan dan jaga kondisi tubuh dengan baik," kata Astuti
Boyolali secara akumulasi kasus COVID-19 sebanyak 29.226 kasus, sedangkan yang sudah sembuh sebanyak 27.752 kasus atau sekitar 95 persen dan angka kematian tidak ada tambahan.
Dia mengatakan Dinkes Boyolali pada Senin (19/12), telah mendapatkan pasokan vaksin Pfeizer sebanyak 1.200 dosis. Kegiatan vaksinasi di Boyolali beberapa hari lalu sempat terhenti karena stoknya kosong.
Namun, vaksin merek Pfeizer sekarang sudah tersedia cukup untuk vaksinasi dosis pertama, kedua, dan booster (dosis ketiga serta keempat untuk lansia). Masyarakat yang ingin vaksinasi segera mendaftarkan diri dengan mendatangi puskesmas terdekat atau pelayanan kesehatan di Kantor Dinkes Boyolali untuk mendapatkan vaksinasi.
Sementara itu, cakupan vaksinasi dosis pertama di Boyolali, hingga Selasa ini, mencapai 868.174 sasaran atau sekitar 93,93 persen dari target 930.580 sasaran.
Masyarakat yang sudah menerima vaksinasi dosis kedua capai 804.715 sasaran atau sekitar 86,47 persen dan dosis ketiga atau booster capai 245.641 sasaran atau 33,27 persen. Vaksinasi dosis empat mencapai sebanyak 4.533 sasaran atau sekitar 3,71 persen.