Magelang (ANTARA) - Bupati Magelang Zaenal Arifin menyatakan setiap aparatur sipil negara dituntut untuk adaptif terhadap teknologi agar kinerja pelayanan lebih cepat, akurat, dan efisien, karena digitalisasi birokrasi untuk pelayanan yang optimal adalah hal yang tidak bisa dihindari.

"Seiring dengan perkembangan teknologi, ASN harus dapat beradaptasi dengan tuntutan zaman. Saat ini pemerintah sedang memacu peningkatan kualitas ASN dalam rangka menyongsong terciptanya Generasi SMART ASN untuk mewujudkan birokrasi berkelas dunia," kata Bupati Zaenal Arifin saat penyerahan 470 SK CPNS formasi tahun 2019 di Magelang, Rabu.

Zaenal menyampaikan transformasi birokrasi akan memudahkan akses pelayanan kepada masyarakat serta menjadi kekuatan dan peluang untuk menjawab tantangan dalam menuju visi Indonesia 2024.

"Saya berpesan, sebagai calon PNS generasi milenial, harus dapat berevolusi menjadi ASN inovatif yang menjadi pilar reformasi birokrasi. Sebagai ASN harus selalu dekat dan peduli kepada masyarakat melalui kinerja serta aksi nyata," katanya.

Bupati Magelang mengatakan terkait ditetapkannya Keputusan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 13.A Tahun 2020 tentang Penetapan Perpanjangan Status Keadaan Tertentu Darurat Bencana Wabah Penyakit Akibat Virus Corona, penyerahan SK CPNS kali ini dilaksanakan secara virtual untuk mencegah dan mengurangi penyebaran COVID-19.

Ia menyampaikan meluasnya penyebaran COVID-19 bukan menjadi penghalang bagi ASN untuk tetap produktif dan terus berpikir positif, karena dengan berfikir positif, akan muncul pribadi kreatif yang bisa menghasilkan inovasi-inovasi yang bermanfaat bagi diri sendiri, keluarga, dan masyarakat.

"ASN harus bisa menjadi sosok penyebar energi positif di tengah perang melawan COVID-19 sekaligus tetap menjaga produktivitas kerja dan tetap memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat," katanya.

Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD) Kabupaten Magelang Eko Tavip Haryanto mengatakan kegiatan perekrutan CPNS formasi tahun 2019 jumlah kebutuhan sebanyak 479 orang, terdiri atas guru 73 orang, tenaga kesehatan 130 orang, tenaga teknis lainnya 167 orang, tenaga teknis disabilitas 9 orang.

Formasi yang tidak terisi atau tidak ada pelamarnya 9 formasi, yakni dokter spesialis ortopedi dan traumatologi pada RSUD Muntilan 1 formasi, analis kepegawaian pada bagian organisasi Setda 1 formasi, dan Satuan Polisi Pamong Praja 7 formasi.

Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024