Sekjen PBB kecam negara-negara penolak fakta COVID-19 dan pedoman WHO

Jumat, 4 Desember 2020 12:54 WIB

PBB (ANTARA) - Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada Kamis (3/12) mengecam negara-negara, tanpa menyebut nama, yang menolak fakta seputar pandemi virus corona dan mengabaikan pedoman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Guterres berpidato di sidang khusus Majelis Umum PBB beranggotakan 193 negara mengenai virus corona, yang muncul di Kota Wuhan China pada Desember lalu dan menjangkit ke seluruh dunia. Hingga kini hampir 65 juta orang terinfeksi COVID-19 dan hampir 1,5 orang lainnya meninggal.

"Sejak awal, Organisasi Kesehatan Dunia menyajikan informasi faktual dan pedoman ilmiah yang harusnya menjadi acuan dalam penangganan global yang terkoordinasi," kata Guterres.

Baca juga: Ahli HAM PBB ingatkan negara-negara tidak timbun vaksin COVID-19
Baca juga: Sekjen PBB: Dunia gagal hadapi ujian COVID-19


"Sayangnya, banyak rekomendasi ini tidak diikuti. Dan dalam sejumlah situasi, terdapat penolakan dan pengabaian pedoman. Dan ketika negara-negara menuju arahnya sendiri, virus menuju ke segala penjuru," katanya.

Presiden AS Donald Trump memangkas dana untuk WHO awal tahun ini dan mengumumkan rencana untuk mundur dari badan yang bermarkas di Jenewa tersebut. Trump menuduh WHO sebagai boneka China. Tuduhan yang ditepis oleh WHO.

Pengunduran diri AS akan berlaku pada Juli 2021, namun Presiden terpilih Joe Biden menyatakan akan membatalkan rencana tersebut.

"Dalam krisis global, kita harus memenuhi harapan orang-orang yang kita layani dengan persatuan, solidaritas, dan tindakan global multilateral yang terkoordinasi," kata Guterres, yang mendesak agar vaksin COVID-19 tersedia bagi semua pihak. Guterres juga meminta supaya negara kaya membantu negara berkembang melawan dan bangkit dari pandemi.

Ketegangan yang bergejolak antara AS dan China mencapai puncaknya saat membahas pandemi di PBB, di mana perselisihan selama berbulan-bulan antara negara besar menyoroti upaya Beijing atas pengaruh multilateral yang lebih besar menjadi sebuah tantangan bagi pengaruh global Washington.

"Bukan saatnya untuk menyalahkan orang lain. Kita berkumpul di sini untuk menempa jalan ke depan dan mengakhiri penderitaan orang-orang yang kita layani," kata Presiden Majelis Umum PBB Volkan Bozkir. "PBB harus memimpin ini."

Sumber: Reuters

Baca juga: Biden, Sekjen PBB bahas 'penguatan kemitraan' tangani COVID-19
Baca juga: Indonesia perkuat kerja sama mitigasi pandemi melalui forum PBB

 


Pewarta : Asri Mayang Sari
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

PBB minta China izinkan utusan ke Xinjiang

06 February 2022 12:47 Wib, 2022

Sekjen PBB Guterres tidak berencana hadiri Olimpiade Tokyo

16 July 2021 11:26 Wib, 2021

PBB kecam aksi kudeta militer di Myanmar

01 February 2021 13:23 Wib, 2021

Sekjen PBB: Dunia gagal hadapi ujian COVID-19

18 October 2020 12:59 Wib, 2020

PBB kehabisan uang untuk gaji pegawai

09 October 2019 14:05 Wib, 2019
Terpopuler

Anggota dewan terpilih wajib mundur saat maju pilkada

PERISTIWA - 16 May 2024 1:04 Wib

Harga emas Antam stabil

EKONOMI - 13 May 2024 9:44 Wib

BPBD Purbalingga imbau pendaki patuhi larangan pendakian Gunung Slamet

PERISTIWA - 3 jam lalu

Pj Gubernur Jateng ajak Pepabri sukseskan Pilkada 2024

PERISTIWA - 15 May 2024 8:36 Wib

173 pebulu tangkis siap berlaga dalam Olimpiade Paris 2024

NASIONAL - 13 May 2024 9:46 Wib