Purwokerto (ANTARA) - Pakar hidrologi dan sumber daya air dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Yanto, Ph.D mengatakan hujan deras yang terjadi selama dua hari berturut-turut di Purbalingga menjadi salah satu penyebab banjir yang melanda sejumlah desa di wilayah itu pada Kamis (3/12).
"Banjir di sejumlah desa di Kecamatan Kemangkon, Purbalingga, pada Kamis 3 Desember 2020, disebabkan oleh dua faktor penting. Pertama, karena hujan deras yang terjadi selama dua hari berturut-turut," katanya di Purwokerto, Banyumas, Jumat.
Dia mengatakan hujan deras selama dua hari berturut-turut dapat dikatakan sebagai cuaca ekstrem yang dipengaruhi oleh faktor iklim yang bersifat global.
"Hal ini terkait dengan fenomena perubahan iklim yang ditandai naiknya suhu muka bumi, baik di daratan dan lautan. Di Indonesia, yang memiliki lautan yang luas dan berada di antara dua samudera, peningkatan suhu muka bumi telah menyebabkan perubahan pola iklim, yaitu meningkatnya besaran dan jumlah kejadian hujan ekstrem," katanya.
Sementara itu, faktor kedua yang bisa menjadi penyebab banjir, kata dia, adalah topografi wilayah di desa-desa yang mengalami banjir yang memiliki kelandaian yang rendah atau bahkan datar.
"Hal ini dapat mengakibatkan air Sungai Klawing yang meluap karena besarnya debit sungai akan dengan mudah mengalir ke bantaran sungai, bahkan sampai ke pemukiman," katanya.
Selain itu, topografi yang relatif datar tersebut, ujar dia, membuat air hujan dari daerah-daerah di sekitar bantaran Sungai Klawing sulit mengalir pada saat debit sungai mendekati maksimal.
"Kombinasi kedua faktor tersebut yang menyebabkan banjir dan membuat genangan banjir akan terjadi relatif lama," katanya.
Sementara itu, seperti diwartakan sebelumnya bencana banjir, Kamis (3/12) melanda sejumlah desa di wilayah Kecamatan Kemangkon dan Purbalingga kota, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, akibat meluapnya air Sungai Klawing setelah hujan deras mengguyur kawasan tersebut.
Ketua Harian PMI Purbalingga Drg Hanung Wikantono menginformasikan bahwa tim dari Palang Merah Indonesia Purbalingga bersama BPBD Purbalingga dan unsur lainnya telah melakukan evakuasi terhadap warga yang terdampak serta menyiapkan tempat pengungsian.
Hanung yang juga Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga itu menambahkan bahwa wilayah yang terdampak paling parah adalah Desa Jetis yang meliputi Dusun II wilayah RW 03 di RT 6,7 dan 8.
"Banjir di sejumlah desa di Kecamatan Kemangkon, Purbalingga, pada Kamis 3 Desember 2020, disebabkan oleh dua faktor penting. Pertama, karena hujan deras yang terjadi selama dua hari berturut-turut," katanya di Purwokerto, Banyumas, Jumat.
Dia mengatakan hujan deras selama dua hari berturut-turut dapat dikatakan sebagai cuaca ekstrem yang dipengaruhi oleh faktor iklim yang bersifat global.
"Hal ini terkait dengan fenomena perubahan iklim yang ditandai naiknya suhu muka bumi, baik di daratan dan lautan. Di Indonesia, yang memiliki lautan yang luas dan berada di antara dua samudera, peningkatan suhu muka bumi telah menyebabkan perubahan pola iklim, yaitu meningkatnya besaran dan jumlah kejadian hujan ekstrem," katanya.
Sementara itu, faktor kedua yang bisa menjadi penyebab banjir, kata dia, adalah topografi wilayah di desa-desa yang mengalami banjir yang memiliki kelandaian yang rendah atau bahkan datar.
"Hal ini dapat mengakibatkan air Sungai Klawing yang meluap karena besarnya debit sungai akan dengan mudah mengalir ke bantaran sungai, bahkan sampai ke pemukiman," katanya.
Selain itu, topografi yang relatif datar tersebut, ujar dia, membuat air hujan dari daerah-daerah di sekitar bantaran Sungai Klawing sulit mengalir pada saat debit sungai mendekati maksimal.
"Kombinasi kedua faktor tersebut yang menyebabkan banjir dan membuat genangan banjir akan terjadi relatif lama," katanya.
Sementara itu, seperti diwartakan sebelumnya bencana banjir, Kamis (3/12) melanda sejumlah desa di wilayah Kecamatan Kemangkon dan Purbalingga kota, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, akibat meluapnya air Sungai Klawing setelah hujan deras mengguyur kawasan tersebut.
Ketua Harian PMI Purbalingga Drg Hanung Wikantono menginformasikan bahwa tim dari Palang Merah Indonesia Purbalingga bersama BPBD Purbalingga dan unsur lainnya telah melakukan evakuasi terhadap warga yang terdampak serta menyiapkan tempat pengungsian.
Hanung yang juga Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga itu menambahkan bahwa wilayah yang terdampak paling parah adalah Desa Jetis yang meliputi Dusun II wilayah RW 03 di RT 6,7 dan 8.