Magelang (ANTARA) - Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito mengingatkan perusahaan di bawah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) setempat harus mendatangkan keuntungan dan meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) sekaligus memenuhi kebutuhan masyarakat secara optimal.
"Tentunya sebagai nakhoda atau kapten yang memimpin perusahaan, visi dan misi harus jelas, punya target. Selain itu, para pejabat dan jajaran di bawahnya harus bisa 'nyengkuyung' (mendukung) bersama. Jangan rutin-rutin saja," katanya di Magelang, Jawa Tengah, Senin.
Ia mengatakan hal itu saat pelantikan dan pengambilan sumpah dua direktur perusahaan BUMD setempat di Pendopo Pengabdian Kompleks Rumah Dinas Wali Kota Magelang.
Kedua pejabat itu, Mochamad Haryo Nugroho sebagai Direktur Utama Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Magelang. Ia sebelumnya menjabat sebagai direktur di perusahaan yang sama.
Selain itu, Dimas Subkhan sebagai Direktur Perusahaan Umum Daerah Perbengkelan Prima Oto Kota Magelang. Ia dilantik kembali menduduki jabatan itu karena dianggap menunjukkan peningkatan kinerja perusahaan daerah di bidang otomotif tersebut.
Wali Kota Sigit meminta para direktur perusahaan BUMD mengembangkan kinerja secara inovatif dan memiliki rencana bisnis yang jelas.
"Tidak hanya sekadar jalan, namun harus bekerja dengan sungguh-sungguh, penuh dedikasi, serta mampu menyerap dan merealisasikan apa yang diinginkan masyarakat," katanya dalam keterangan tertulis Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Pemkot Magelang.
Baca juga: Perumda Vita Grafika Kota Magelang optimalkan jam kerja karyawan
Pada kesempatan itu ia juga mengatakan terkait dengan peningkatan pelayanan dan pengelolaan air bersih di daerah setempat. Sistem pengelolaan air bersih di daerah setempat dibangun sejak zaman kolonial Belanda, sedangkan saat ini tinggal meneruskan.
Namun, kata dia, pengelolaan air bersih dalam kenyataannya tidak sederhana, terlebih ada laporan estimasi kebocoran yang sudah mencapai hampir 50 persen.
Ia meminta dirut PDAM berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait lainnya membereskan persoalan tersebut.
"Pipanya makin hari makin tua. Jangan diremehkan. Estimasi kebocoran sudah mencapai hampir 50 persen. Dirut jangan memikirkan hal ini sendiri. Koordinasikan dengan Dewan Pengawas, didampingi Asisten II (Sekretaris Daerah, red.) dan Kabag Perekonomian, lalu tenaga-tenaga muda profesional di PADM harus dikerahkan untuk terus merumuskan," katanya.
Kepala Bagian Teknik PDAM Kota Magelang Parjio membenarkan adanya kehilangan air yang dihitung dari jumlah air yang diproduksi dikurangi jumlah air terjual, kurang lebih 50 persen. Hal itu, disebabkan faktor fisik dan nonfisik.
"Faktor nonfisik misalnya ketidakakuratan meter, adanya pencurian air yang dilakukan tidak lewat meter, dan masih banyak lainnya, kemudian kalau faktor fisik adalah dari pipanya yang bocor dan tidak kelihatan. Karena kalau kelihatan, pasti langsung kita tangani," katanya.
Parjio menjelaskan temuan itu setelah terpasang meter induk di setiap sumber, di mana terdapat tujuh unit meter induk yang terpasang di lima sumber air di Kota Magelang. Saat ini, PDAM sedang menangani hal tersebut, bekerja sama dengan IUWASH SECO.
Baca juga: BUMD Boyolali serahkan bantuan suplemen bagi warga yang isolasi mandiri
Baca juga: BUMD Boyolali bantu 22 wastafel antisipasi penularan COVID-19
"Tentunya sebagai nakhoda atau kapten yang memimpin perusahaan, visi dan misi harus jelas, punya target. Selain itu, para pejabat dan jajaran di bawahnya harus bisa 'nyengkuyung' (mendukung) bersama. Jangan rutin-rutin saja," katanya di Magelang, Jawa Tengah, Senin.
Ia mengatakan hal itu saat pelantikan dan pengambilan sumpah dua direktur perusahaan BUMD setempat di Pendopo Pengabdian Kompleks Rumah Dinas Wali Kota Magelang.
Kedua pejabat itu, Mochamad Haryo Nugroho sebagai Direktur Utama Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Magelang. Ia sebelumnya menjabat sebagai direktur di perusahaan yang sama.
Selain itu, Dimas Subkhan sebagai Direktur Perusahaan Umum Daerah Perbengkelan Prima Oto Kota Magelang. Ia dilantik kembali menduduki jabatan itu karena dianggap menunjukkan peningkatan kinerja perusahaan daerah di bidang otomotif tersebut.
Wali Kota Sigit meminta para direktur perusahaan BUMD mengembangkan kinerja secara inovatif dan memiliki rencana bisnis yang jelas.
"Tidak hanya sekadar jalan, namun harus bekerja dengan sungguh-sungguh, penuh dedikasi, serta mampu menyerap dan merealisasikan apa yang diinginkan masyarakat," katanya dalam keterangan tertulis Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Pemkot Magelang.
Baca juga: Perumda Vita Grafika Kota Magelang optimalkan jam kerja karyawan
Pada kesempatan itu ia juga mengatakan terkait dengan peningkatan pelayanan dan pengelolaan air bersih di daerah setempat. Sistem pengelolaan air bersih di daerah setempat dibangun sejak zaman kolonial Belanda, sedangkan saat ini tinggal meneruskan.
Namun, kata dia, pengelolaan air bersih dalam kenyataannya tidak sederhana, terlebih ada laporan estimasi kebocoran yang sudah mencapai hampir 50 persen.
Ia meminta dirut PDAM berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait lainnya membereskan persoalan tersebut.
"Pipanya makin hari makin tua. Jangan diremehkan. Estimasi kebocoran sudah mencapai hampir 50 persen. Dirut jangan memikirkan hal ini sendiri. Koordinasikan dengan Dewan Pengawas, didampingi Asisten II (Sekretaris Daerah, red.) dan Kabag Perekonomian, lalu tenaga-tenaga muda profesional di PADM harus dikerahkan untuk terus merumuskan," katanya.
Kepala Bagian Teknik PDAM Kota Magelang Parjio membenarkan adanya kehilangan air yang dihitung dari jumlah air yang diproduksi dikurangi jumlah air terjual, kurang lebih 50 persen. Hal itu, disebabkan faktor fisik dan nonfisik.
"Faktor nonfisik misalnya ketidakakuratan meter, adanya pencurian air yang dilakukan tidak lewat meter, dan masih banyak lainnya, kemudian kalau faktor fisik adalah dari pipanya yang bocor dan tidak kelihatan. Karena kalau kelihatan, pasti langsung kita tangani," katanya.
Parjio menjelaskan temuan itu setelah terpasang meter induk di setiap sumber, di mana terdapat tujuh unit meter induk yang terpasang di lima sumber air di Kota Magelang. Saat ini, PDAM sedang menangani hal tersebut, bekerja sama dengan IUWASH SECO.
Baca juga: BUMD Boyolali serahkan bantuan suplemen bagi warga yang isolasi mandiri
Baca juga: BUMD Boyolali bantu 22 wastafel antisipasi penularan COVID-19