Jakarta (ANTARA) - Meski sudah mengukir banyak prestasi sepanjang karirnya, Novak Djokovic rupanya masih menyesali kegagalannya pada dua turnamen bergengsi yang belum lama ini digelar, yaitu US Open dan Roland Garros.
“Ada penyesalan yang saya rasakan karena tidak berhasil menjuarai US Open dan Roland Garros tahun ini. Padahal waktu itu saya sedang berada dalam performa terbaik,” kata Djokovic seperti dikutip Reuters, Kamis.
Pada US Open tahun ini, petenis Serbia itu didiskualifikasi karena secara tidak sengaja memukul bola dengan keras ke arah hakim garis saat bertanding melawan Pablo Carreno Busta.
Baca juga: Djokovic mundur dari Paris Masters 2020
Kemudian dalam French Open, Djokovic ditaklukkan tiga set langsung oleh petenis Spanyol Rafael Nadal pada babak final denga 6-0, 6-2, 7-5.
“Pada US Open, saya memang kurang beruntung sehingga saya didiskualifikasi. Tapi di French Open, saya dikalahkan oleh pemain yang saat itu bermain lebih baik dari pada saya. Ini yang membuat saya menyesal,” kata Djokovic.
Sejauh ini Djokovic sudah mengoleksi 17 gelar juara Grand Slam, sedangkan Nadal dan Roger Federer masing-masing sudah 20 gelar.
Baca juga: Djokovic bertekad pertahankan posisi nomor satu dunia
Berkaitan dengan kekalahan dalam French Open tersebut, petenis berusia 33 tahun itu pun menepis anggapan yang menyebutkan bahwa saat itu dia tengah berada dalam tekanan yang besar untuk menyaingi rekor Grand Slam baik Nadal maupun Federer.
“Tekanan itu sebetulnya sudah ada sejak lama dan saya sudah bisa menghadapinya. Tekanan itu justru bisa membangkitkan semangat. Disitulah pembelajarannya,” ungkap Djokovic.
“Kalau saya menyerah sekarang, mungkin saya akan berpuas diri dengan prestasi saya sejauh ini. Tapi kenyataannya, saya masih suka berkompetisi dan kompetisi itu malah memberikan saya banyak motivasi dan juga kesenangan,” tambah dia.
Baca juga: Ketika Djokovic mengakui Nadal memang fenomenal
“Ada penyesalan yang saya rasakan karena tidak berhasil menjuarai US Open dan Roland Garros tahun ini. Padahal waktu itu saya sedang berada dalam performa terbaik,” kata Djokovic seperti dikutip Reuters, Kamis.
Pada US Open tahun ini, petenis Serbia itu didiskualifikasi karena secara tidak sengaja memukul bola dengan keras ke arah hakim garis saat bertanding melawan Pablo Carreno Busta.
Baca juga: Djokovic mundur dari Paris Masters 2020
Kemudian dalam French Open, Djokovic ditaklukkan tiga set langsung oleh petenis Spanyol Rafael Nadal pada babak final denga 6-0, 6-2, 7-5.
“Pada US Open, saya memang kurang beruntung sehingga saya didiskualifikasi. Tapi di French Open, saya dikalahkan oleh pemain yang saat itu bermain lebih baik dari pada saya. Ini yang membuat saya menyesal,” kata Djokovic.
Sejauh ini Djokovic sudah mengoleksi 17 gelar juara Grand Slam, sedangkan Nadal dan Roger Federer masing-masing sudah 20 gelar.
Baca juga: Djokovic bertekad pertahankan posisi nomor satu dunia
Berkaitan dengan kekalahan dalam French Open tersebut, petenis berusia 33 tahun itu pun menepis anggapan yang menyebutkan bahwa saat itu dia tengah berada dalam tekanan yang besar untuk menyaingi rekor Grand Slam baik Nadal maupun Federer.
“Tekanan itu sebetulnya sudah ada sejak lama dan saya sudah bisa menghadapinya. Tekanan itu justru bisa membangkitkan semangat. Disitulah pembelajarannya,” ungkap Djokovic.
“Kalau saya menyerah sekarang, mungkin saya akan berpuas diri dengan prestasi saya sejauh ini. Tapi kenyataannya, saya masih suka berkompetisi dan kompetisi itu malah memberikan saya banyak motivasi dan juga kesenangan,” tambah dia.
Baca juga: Ketika Djokovic mengakui Nadal memang fenomenal