Petenis Jerman itu menutup pertandingan dalam waktu satu jam dua menit, menjadi yang tercepat dalam turnamen sejauh ini, dan bergabung dengan juara bertahan Daniil Medvedev di semifinal Red Group.
Pemain berusia 24 tahun itu akan menghadapi pemenang Green Group Djokovic, Sabtu, untuk kelima kalinya dalam tahun ini, setelah kalah dalam tiga kesempatan termasuk di perempat final US Open, namun berhasil mengalahkan petenis Serbia itu di semifinal Olimpiade Tokyo.
"Saya telah melawan Novak di setiap turnamen lapangan keras besar tahun ini," kata petenis nomor tiga dunia itu, dikutip dari Reuters.
"Kami membuat kebiasaan bermain di babak selanjutnya di turnamen besar. Ini akan menjadi pertandingan yang menghibur, menurut saya."
Zverev ingin memberikan penampilan terbaik di Turin usai menang karena lawannya Matteo Berrettini mundur akibat cedera dalam laga pembukanya kemudian kalah dari Medvedev pada pertandingan setelahnya.
Juara ATP Finals 2018 itu jelas menunjukkan tekadnya di set pertama melawan Hurkacz dengan memimpin 4-0. Zverev hanya membutuhkan waktu 27 menit untuk menutup set dengan 6-2.
Namun, Hurkacz tidak berminat untuk meninggalkan ATP Finals perdananya itu terlalu cepat dengan mencoba membalikkan keadaan lewat servisnya di set kedua.
Dia bahkan memiliki peluang untuk mendapatkan poin pada kedudukan 3-2 saat Zverev melakukan servis pada skor 40-40. Namun, hakim garis melewatkannya dan Hurkacz yang berusia 24 tahun tidak melakukan challenge.
Zverev kemudian memimpin 5-4 dan melakukan servis untuk menjadwalkan pertandingan dengan Djokovic yang dia kalahkan di final ATP Finals pada 2018.
"Hari ini adalah pertandingan yang sulit secara mental karena saya harus menang, jadi saya 100 persen fokus," kata Zverev.
"Pertandingan tadi sangat naik turun, dan saya senang bisa lolos dan menang dua set langsung."
"Anda selalu dapat meningkat lebih baik. Jarak antara para pemain top sangat kecil, tetapi untuk menang Anda harus melakukan detail dengan benar. Saya harap saya bisa melakukannya pada hari Sabtu."