Semarang (ANTARA) - Wakil Ketua Komisi X DPR Agustina Wilujeng mendorong pemerintah daerah untuk menyusun Prosedur Operasi Standar atau Standard Operating Procedure (SOP) pertemuan tatap muka dengan protokol kesehatan sebagai upaya mendorong kembali bangkitnya sektor pariwisata melalui Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE).
"Pemda harus membuat standar operasional berbagai kegiatan MICE yang memenuhi protokol Cleanliness, Health, Safety and Environmental Sustainability (CHSE) yang disusun Kementerian Pariwisata," kata Agustina saat membuka bimbingan teknis tentang penguatan promosi wisata melalui media dan penerapan protokol kebersihan, kesehatan, keamanan dan ketahanan lingkungan di Semarang, Jumat.
Menurut dia, salah satu contoh dari pelaksanaan pertemuan tatap muka dengan protokol kesehatan ketat ialah bimbingan teknis yang diikuti oleh kaum muda dari berbagai wilayah di Jawa Tengah tersebut.
Baca juga: Pemkot Surakarta izinkan hotel buka layanan MICE
Bimbingan teknis yang terbagi dalam lima gelombang tersebut diinisasi oleh Agustina Wilujeng bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Ia menjelaskan bimbingan teknis ini diikuti oleh peserta dengan jumlah maksimal 50 orang.
Menurut dia, karena digelar selama dua hari, panitia menyediakan layanan tes cepat COVID-19 bagi para peserta.
"Hingga gelaran ketiga ini tidak ada peserta yang reaktif. Kami tidak ingin kegiatan ini justru jadi kluster baru penyebaran COVID," katanya.
Prosedur standar yang sudah diterapkan di bimbingan teknis ini, kata dia, bisa menjadi role models bagi pemda untuk mendorong sektor MICE.
"Kita harus berdamai dengan keadaan. Kita tidak tahu kapan pandemi ini akan berakhir," kata politikus PDIP ini.
Sementara itu, Koordinator Jejaring dan Kapasitas MICE Direktorat Wisata Pertemuan, Insentif, Konveksi, dan Pameran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Titik Lestari mengatakan berkembangnya kembali MICE dengan protokol kesehatan ketat di tengah pandemi COVID-19 ini akan berdampak besar terhadap sektor pariwisata, khususnya perhotelan.
"Di masa pandemi ini sektor perhotelan cukup terpukul. Penerapan protokol CHSE ini diharapkan bisa mendukung bangkitnya kembali sektor pariwisata," katanya.*
Baca juga: Dongkrak sektor pariwisata, Surakarta garap potensi wisata MICE
Baca juga: LSP Smicecomm dorong pelaku usaha MICE punya sertifikasi kompetensi
"Pemda harus membuat standar operasional berbagai kegiatan MICE yang memenuhi protokol Cleanliness, Health, Safety and Environmental Sustainability (CHSE) yang disusun Kementerian Pariwisata," kata Agustina saat membuka bimbingan teknis tentang penguatan promosi wisata melalui media dan penerapan protokol kebersihan, kesehatan, keamanan dan ketahanan lingkungan di Semarang, Jumat.
Menurut dia, salah satu contoh dari pelaksanaan pertemuan tatap muka dengan protokol kesehatan ketat ialah bimbingan teknis yang diikuti oleh kaum muda dari berbagai wilayah di Jawa Tengah tersebut.
Baca juga: Pemkot Surakarta izinkan hotel buka layanan MICE
Bimbingan teknis yang terbagi dalam lima gelombang tersebut diinisasi oleh Agustina Wilujeng bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Ia menjelaskan bimbingan teknis ini diikuti oleh peserta dengan jumlah maksimal 50 orang.
Menurut dia, karena digelar selama dua hari, panitia menyediakan layanan tes cepat COVID-19 bagi para peserta.
"Hingga gelaran ketiga ini tidak ada peserta yang reaktif. Kami tidak ingin kegiatan ini justru jadi kluster baru penyebaran COVID," katanya.
Prosedur standar yang sudah diterapkan di bimbingan teknis ini, kata dia, bisa menjadi role models bagi pemda untuk mendorong sektor MICE.
"Kita harus berdamai dengan keadaan. Kita tidak tahu kapan pandemi ini akan berakhir," kata politikus PDIP ini.
Sementara itu, Koordinator Jejaring dan Kapasitas MICE Direktorat Wisata Pertemuan, Insentif, Konveksi, dan Pameran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Titik Lestari mengatakan berkembangnya kembali MICE dengan protokol kesehatan ketat di tengah pandemi COVID-19 ini akan berdampak besar terhadap sektor pariwisata, khususnya perhotelan.
"Di masa pandemi ini sektor perhotelan cukup terpukul. Penerapan protokol CHSE ini diharapkan bisa mendukung bangkitnya kembali sektor pariwisata," katanya.*
Baca juga: Dongkrak sektor pariwisata, Surakarta garap potensi wisata MICE
Baca juga: LSP Smicecomm dorong pelaku usaha MICE punya sertifikasi kompetensi