Solo (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta menggarap potensi wisata Meeting, Incentive, Convention, Exhibition (MICE) untuk mendongkrak sektor pariwisata di daerah tersebut.
"MICE ini merupakan potensi wisata yang layak dikembangkan di samping leisure," kata Sekretaris Dinas Pariwisata Kota Surakarta Budi Sartono di Solo, Jawa Tengah, Jumat.
Ia mengatakan awalnya Pemkot lebih fokus menggarap wisata leisure atau yang bersifat rekreasi, namun karena terjadi perlambatan akhirnya Pemkot Surakarta coba menjajaki potensi wisata MICE.
"Termasuk kegiatan MICE Mart kami hadirkan untuk mendorong sektor wisata ini," katanya.
Baca juga: MICE Mart tonjolkan wisata sejarah Solo
Sebelumnya, Ketua Umum DPP Indonesia Congres and Convention Association (INCCA) Iqbal Alan Abdullah mengatakan potensi MICE di Solo cukup besar jika dapat dikelola secara baik.
"Beberapa potensi yang tersedia di antaranya jumlah hotel yang memadai untuk kebutuhan akomodasi, convention, kuliner, dan wisata budaya yang disajikan," katanya.
Ia juga menilai dengan segala ciri khasnya, Solo tidak perlu mengadopsi konsep wisata yang diterapkan oleh daerah lain, seperti Bali.
"Solo ya Solo, ada banyak keunggulan yang ada di kota ini jika dibandingkan dengan kota lain, dari sejarah, kuliner, hingga busana," katanya.
Meski demikian, potensi tersebut harus terus ditingkatkan untuk memastikan pasar luar kota mengetahui kekayaan yang dimiliki Solo.
"Perlu menonjolkan diferensiasi, pemerintah juga harus aktif terlibat dalam promosi ke luar daerah, termasuk secara Internasional. Jika digarap serius, MICE ini akan memberikan banyak manfaat bagi ekonomi daerah," katanya.
Baca juga: Touche Coffee ingin ramaikan industri kreatif Solo
Baca juga: Kota Solo pamerkan Buku Besar Sejarah Indonesia
Baca juga: KAI resmikkan ruang tunggu KA Bandara di Stasiun Solo Balapan
"MICE ini merupakan potensi wisata yang layak dikembangkan di samping leisure," kata Sekretaris Dinas Pariwisata Kota Surakarta Budi Sartono di Solo, Jawa Tengah, Jumat.
Ia mengatakan awalnya Pemkot lebih fokus menggarap wisata leisure atau yang bersifat rekreasi, namun karena terjadi perlambatan akhirnya Pemkot Surakarta coba menjajaki potensi wisata MICE.
"Termasuk kegiatan MICE Mart kami hadirkan untuk mendorong sektor wisata ini," katanya.
Baca juga: MICE Mart tonjolkan wisata sejarah Solo
Sebelumnya, Ketua Umum DPP Indonesia Congres and Convention Association (INCCA) Iqbal Alan Abdullah mengatakan potensi MICE di Solo cukup besar jika dapat dikelola secara baik.
"Beberapa potensi yang tersedia di antaranya jumlah hotel yang memadai untuk kebutuhan akomodasi, convention, kuliner, dan wisata budaya yang disajikan," katanya.
Ia juga menilai dengan segala ciri khasnya, Solo tidak perlu mengadopsi konsep wisata yang diterapkan oleh daerah lain, seperti Bali.
"Solo ya Solo, ada banyak keunggulan yang ada di kota ini jika dibandingkan dengan kota lain, dari sejarah, kuliner, hingga busana," katanya.
Meski demikian, potensi tersebut harus terus ditingkatkan untuk memastikan pasar luar kota mengetahui kekayaan yang dimiliki Solo.
"Perlu menonjolkan diferensiasi, pemerintah juga harus aktif terlibat dalam promosi ke luar daerah, termasuk secara Internasional. Jika digarap serius, MICE ini akan memberikan banyak manfaat bagi ekonomi daerah," katanya.
Baca juga: Touche Coffee ingin ramaikan industri kreatif Solo
Baca juga: Kota Solo pamerkan Buku Besar Sejarah Indonesia
Baca juga: KAI resmikkan ruang tunggu KA Bandara di Stasiun Solo Balapan