Kudus (ANTARA) - Masyarakat dan para kutu buku di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, didorong memanfaatkan perpustakaan digital karena bisa diakses kapan saja dan di mana saja, mengingat selama masa pandemi virus corona (COVID-19) perpustakaan daerah setempat tidak melayani baca buku di tempat.

"Sejak Juli 2020 kami hanya melayani pengembalian buku dan peminjaman buku, tetapi tidak melayani baca buku di tempat demi menghindari penularan virus corona," kata Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Kudus Masyudi di Kudus, Jumat.

Ia berharap dengan tersedianya perpustakaan digital yang aplikasinya bisa diunduh melalui google playstore, masyarakat di tengah masa pandemi ini masih tetap memiliki kesempatan membaca.

Melalui aplikasi "iKudus" tersebut, lanjut dia, tercatat tersedia banyak koleksi buku mulai dari buku untuk tingkat pelajar SD hingga perguruan tinggi maupun ilmu pengetahuan umum.

Selain menjaga tidak adanya kerumunan di kawasan Perpustakaan Kudus, kata dia, kehadiran perpustakaan digital juga memudahkan masyarakat mengakses koleksi buku milik Perpustakaan Kabupaten Kudus.

Dampak pandemi, kata dia, tidak hanya berpengaruh terhadap aktivitas ekonomi masyarakat Kudus, melainkan minat baca masyarakat juga mulai menurun.

Untuk itulah, lanjut dia, masyarakat perlu didorong untuk terus membaca karena tidak perlu datang ke Perpustakaan Kudus, melainkan cukup melalui gawai.

Dengan adanya perpustakaan digital, sekolah juga dapat mendorong tumbuhnya minat baca pada siswa karena kendala masa pandemi diatasi dengan perpustakaan digital yang memiliki banyak judul buku dari beragam penerbit.

Sebelum masa pandemi, jumlah pengunjung perpustakaan daerah dalam sebulan bisa mencapai ribuan orang. 

Baca juga: Guru di Temanggung ditargetkan menulis satu buku saat pandemi

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024