Batang (ANTARA) - Kepolisian Resor Batang, Jawa Tengah, membekuk dua tersangka kasus penganiyaan terhadap seorang warga bernama Anang Purnomo (33) hingga menimbulkan korban meninggal dunia sekaligus mengamankan barang bukti pecahan botol minuman.

Wakil Kepala Polres Batang Kompol Made Ariawan Budaya di Batang, Jumat, mengatakan bahwa kasus penganiayaan hingga korban meninggal dunia ini terjadi saat acara resepsi pernikahan dengan menggelar pentas musik dangdut, Selasa (18/8).

"Kasus penganiyaan hingga menimbulkan korban jiwa ini karena dua tersangka dilarang oleh korban naik ke panggung untuk berjoget. Tersangka kemudian emosi dan terjadi keributan di belakang panggung hiburan," katanya.

Baca juga: Tiga pekerja tewas tertimpa tebing galian C di Grobogan

Dua tersangka tersebut adalah Basuki (56) dan Fredy Setyawan (25), keduanya warga Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan.

Korban meninggal dunia diduga karena ditusuk pecahan botol minuman di bagian dada. Selain menimbulkan korban meninggal dunia, dua tersangka juga melukai dua korban, yaitu Darusman (30) dan Eko Supriyanto (28), warga Kabupaten Batang.

"Saat ini, dua tersangka sudah diamankan di Mapolres Batang guna menjalani penyelidikan lebih lanjut," katanya saat kegiatan konferensi pers di Mapolres Batang.

Ia yang didampingi Kepala Satuan Reserse dan Kriminal AKP Budi santosa mengatakan bahwa pihaknya akan menjerat dua tersangka itu dengan Pasal 170 Ayat (2) KUHP tentang penganiyaan dengan ancaman hukuman maksimal 12 tahun penjara.

"Dua tersangka ini terancam hukuman maksimal 12 tahun penjara dan kasusnya kini masih dalam penyidikan," katanya.

Tersangka Basuki merasa emosi pada korban karena didorong sebanyak dua kali agar turun dari panggung pentas musik.

"Karena tindakan korban ini, kami emosi dan memukul para korban hingga luka dan menusuk korban lainnya di bagian dada. Setelah terjadi kasus itu, kami minta perlindungan di Polsek Pekalongan Utara, kemudian dijemput oleh anggota Polres Batang," katanya. 

Baca juga: Satu korban tewas akibat perkelahian di Pati, delapan anak ditangkap
Baca juga: Mahasiswi hamil ini tewas bukan karena gantung diri melainkan dibunuh kekasihnya

Pewarta : Kutnadi
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024