Solo (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta menggandeng Bank Rakyat Indonesia (BRI) memudahkan masyarakat dalam pembayaran pajak dengan sistem nontunai.

"Kerja sama ini akan menghilangkan penyimpangan yang mungkin terjadi. Apalagi kalau pembayaran dilakukan secara nontunai semua," kata Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo di sela penandatanganan nota kesepahaman dengan BRI di Balai Tawangarum Komplek Balai Kota Surakarta, Kamis.

Selain pembayaran pajak, kata dia, salah satu isi dari nota kesepahaman tersebut adalah penerapan sistem belanja nontunai di pasar tradisional.

Baca juga: DJP Jateng II beri insentif pajak untuk 8.852 UMKM

Pada kerja sama tersebut, pihaknya juga berharap akan ditindaklanjuti dengan upaya edukasi kepada masyarakat dan pedagang tradisional. Untuk belanja dengan sistem nontunai sendiri, dikatakannya, akan ada banyak keuntungan yang diperoleh pedagang, salah satunya efisiensi dari sisi kesehatan karena meminimalisasi interaksi secara langsung dengan konsumen.

"Selain itu, dengan pembayaran nontunai maka uang akan langsung masuk ke rekening. Pedagang tidak perlu lagi menghitung uang yang masuk. Habis ini saya minta semua pasar (diterapkan sistem tersebut), ini menjadi komitmen Pemkot Surakarta," katanya.

Sementara itu Kepala Kantor Cabang BRI Solo Sudirman FX Suranta mengatakan melalui kerja sama tersebut BRI berupaya memberikan kemudahan layanan pembayaran retribusi yang dilaksanakan oleh Pemkot Surakarta.

"Kalau untuk pajak, yang sudah jalan ini e-parkir (elektronik parkir), menyusul adalah pembayaran PBB melalui BRI. Kalau hari ini yang ditandatangani adalah perjanjian untuk pembayaran PBB Kota Surakarta melalui BRI. Untuk mengoptimalkan pelayanan, pada tanggal 17 Agustus BRI juga akan membuka gerai di mal pelayanan publik milik Pemkot Surakarta," katanya.

Ia mengatakan untuk PBB nantinya masyarakat yang biasa membayar pajak dengan datang langsung ke Kantor Badan Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD) Kota Surakarta cukup membayar melalui daring.

"Bisa melalui BRI dengan seluruh channel-nya, bisa lewat ATM, internet banking, dan bisa lewat virtual account. Nanti nomor PBB sebagai nomor rekeningnya," kata Suranta.

Sedangkan mengenai program belanja nontunai, dikatakannya, merupakan upaya BRI untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional.

"Dalam hal ini kami bersama Dinas Perdagangan menyelenggarakan kegiatan belanja nontunai berhadiah di Pasar Gede Solo. Pasar gede baru pertama untuk uji coba karena pasar ini kan ikonnya Kota Solo. Selanjutnya, kami akan akan bergeser ke pasar yang lain, seperti Pusat Grosir Solo (PGS) dan Klewer sehingga masyarakat kembali tertarik belanja dan berdampak pada perputaran ekonomi," katanya.

Ia mengatakan untuk tahap pertama ini sebanyak 100 pedagang dilibatkan untuk bisa bertransaksi secara nontunai.

Baca juga: Terdampak COVID-19, sejumlah pengusaha di Kudus ajukan penundaan pembayaran pajak
Baca juga: Ribuan WP UMKM Jateng manfaatkan insentif pajak

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024