Solo (ANTARA) - Palang Merah Indonesia Cabang Kota Surakarta menyatakan siap menyediakan plasma konvalesen bagi pasien COVID-19 di Solo.
Kepala Humas PMI Cabang Surakarta Dedy Cahyo Nugroho, di Solo, Senin, mengatakan pihaknya bekerja sama dengan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Moewardi Solo, dan RS Universitas Sebelas Maret (UNS) sudah melakukan donor plasma darah konvalesen untuk membantu pasien COVID-19 sebanyak enam kali.
Dedy menjelaskan perbedaan dengan donor biasa diambil satu kantong darah lengkap sebanyal 350 mililiter, sedangkan plasmapheresis atau plasma konvalesen hanya diambil salah satu komponennya saja. Yang dilakukan biasanya "thrombocyte" (plasma).
"Biasa kami melakukan pengambilan 500 mililiter, dan 400 mililiter-nya diberikan kepada pasien, dan 100 mililiter untuk arsip," kata Dedy.
PMI Surakarta selama ini, kata Dedy, untuk donor plasma konvalesen dilakukan jika ada permintaan saja dari rumah sakit. Jadi di PMI juga tidak ada stoknya.
Baca juga: Cokelat bagus untuk pembuluh darah jantung, ini syaratnya
Baca juga: Empat polisi jadi donor plasma darah untuk pasien COVID-19
Dedy mengatakan PMI Surakarta sistemnya jika dibutuhkan donor plasma baru dilakukan, dan langsung diberikan kepada pasien terkonfirmasi COVID-19.
"Namun, kami siap selama 24 jam melakukan jika sewaktu-waktu dibutuhkan pasien termasuk juga pedonornya," katanya.
PMI Cabang Kota Surakarta menjamin persediaan darah di Kota Solo Jawa Tengah, hingga Senin ini, masih aman yakni sebanyak 2.393 kantung.
Menurut Chief Executive Officer (CEO) PMI Cabang Kota Surakarta Sumartono Hadinoto, persediaan darah, baik untuk golongan A, B, O, dan AB di PMI Surakarta, hingga Senin ini sebanyak 2.393 kantung atau aman untuk memenuhi kebutuhan pasien untuk lima hari ke depan.
Menurut Sumartono jumlah persediaan darah tersebut terdiri atas golongan A sebanyak 333 kantung, B sebanyak 959 kantung, O 777 kantung, dan AB sebanyak 324 kantung sehingga total stok 2.393 kantung.
"Kebutuhan darah untuk pelayanan pasien di Solo Raya rata-rata sekitar 300 kantung per hari," katanya.
Kepala Humas PMI Cabang Surakarta Dedy Cahyo Nugroho, di Solo, Senin, mengatakan pihaknya bekerja sama dengan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Moewardi Solo, dan RS Universitas Sebelas Maret (UNS) sudah melakukan donor plasma darah konvalesen untuk membantu pasien COVID-19 sebanyak enam kali.
Dedy menjelaskan perbedaan dengan donor biasa diambil satu kantong darah lengkap sebanyal 350 mililiter, sedangkan plasmapheresis atau plasma konvalesen hanya diambil salah satu komponennya saja. Yang dilakukan biasanya "thrombocyte" (plasma).
"Biasa kami melakukan pengambilan 500 mililiter, dan 400 mililiter-nya diberikan kepada pasien, dan 100 mililiter untuk arsip," kata Dedy.
PMI Surakarta selama ini, kata Dedy, untuk donor plasma konvalesen dilakukan jika ada permintaan saja dari rumah sakit. Jadi di PMI juga tidak ada stoknya.
Baca juga: Cokelat bagus untuk pembuluh darah jantung, ini syaratnya
Baca juga: Empat polisi jadi donor plasma darah untuk pasien COVID-19
Dedy mengatakan PMI Surakarta sistemnya jika dibutuhkan donor plasma baru dilakukan, dan langsung diberikan kepada pasien terkonfirmasi COVID-19.
"Namun, kami siap selama 24 jam melakukan jika sewaktu-waktu dibutuhkan pasien termasuk juga pedonornya," katanya.
PMI Cabang Kota Surakarta menjamin persediaan darah di Kota Solo Jawa Tengah, hingga Senin ini, masih aman yakni sebanyak 2.393 kantung.
Menurut Chief Executive Officer (CEO) PMI Cabang Kota Surakarta Sumartono Hadinoto, persediaan darah, baik untuk golongan A, B, O, dan AB di PMI Surakarta, hingga Senin ini sebanyak 2.393 kantung atau aman untuk memenuhi kebutuhan pasien untuk lima hari ke depan.
Menurut Sumartono jumlah persediaan darah tersebut terdiri atas golongan A sebanyak 333 kantung, B sebanyak 959 kantung, O 777 kantung, dan AB sebanyak 324 kantung sehingga total stok 2.393 kantung.
"Kebutuhan darah untuk pelayanan pasien di Solo Raya rata-rata sekitar 300 kantung per hari," katanya.