Yogyakarta (ANTARA) - Sebanyak empat anggota Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta yang telah sembuh dari COVID-19 mendonosikan plasma darahnya untuk pengobatan pasien COVID-19 di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Sardjito Yogyakarta, Rabu.
"Ini suatu bentuk kepedulian dan bentuk penghormatan kepada kita semuanya bahwa warga Polri bisa memberikan manfaat di masa pandemi dengan memberikan plasma darahnya untuk kebutuhan pengobatan," kata Direktur Utama RSUP Sardjito Yogyakarta Rukmono di Yogyakarta, Rabu.
Keempat personel Polda DIY itu merupakan peserta didik Sekolah Inspektur Polisi (SIP) yang sebelumnya pernah terpapar COVID-19 dan telah dinyatakan sembuh setelah dilakukan beberapa kali tes dengan hasil negatif.
Kepala Unit Pelayanan Tranfusi Darah RSUP Dr Sardjito Yogyakarta Teguh Triyono mengatakan pengambilan plasma darah terhadap empat polisi itu dilakukan dengan metode plasmaferesis.
"Tidak mengambil sel eritrosit, sel trombosit, atau sel leukositnya, jadi murni hanya plasmanya," kata dia.
Dia mengatakan volume plasma yang diambil untuk sekali donor sekitar 400 mililiter. Jika tidak langsung digunakan, plasma itu bisa disimpan hingga setahun.
"Setiap satu dosis plasma bisa dipakai untuk satu pasien. Hanya untuk pasien dalam kondisi sedang, berat, dan kritis. Bisa untuk menambah kekebalan," katanya.
Ia mengungkapkan donor plasma bisa kembali melakukan hal serupa selang 14 hari kemudian.
Dia mengatakan seseorang bisa mendonasikan plasma berkali-kali sesuai ketentuan medis.
Wakil Kepala Polda DIY Brigadir Jenderal (Pol) R. Slamet Santoso mengatakan donor plasma darah oleh empat anggotanya menjadi salah satu kontribusi kepolisian dalam penanganan COVID-19.
Ia mengatakan pandemi COVID-19 merupakan bencana nonalam yang perlu penanganan oleh banyak pihak, termasuk kepolisian.
"Sesuai dengan slogan kami di kepolisian 'Jiwa raga kami demi kemanusiaan' hal tersebutlah yang mendorong mereka berempat untuk menyumbangkan plasmanya dengan harapan bisa memberikan dampak baik bahkan kesembuhan bagi pasien-pasien lain yang saat ini masih terpapar virus," kata dia.
Salah satu anggota Polda DIY yang juga pendonor plasma, Untoro, mengatakan keputusaannya mendonorkan plasma darah didasarkan keinginan membantu sesama manusia.
"Jadi ada kesempatan membantu sesama manusia kenapa tidak," kata dia.
Baca juga: Rusia nyatakan bakal mempunyai vaksin COVID-19 pada akhir 2020
"Ini suatu bentuk kepedulian dan bentuk penghormatan kepada kita semuanya bahwa warga Polri bisa memberikan manfaat di masa pandemi dengan memberikan plasma darahnya untuk kebutuhan pengobatan," kata Direktur Utama RSUP Sardjito Yogyakarta Rukmono di Yogyakarta, Rabu.
Keempat personel Polda DIY itu merupakan peserta didik Sekolah Inspektur Polisi (SIP) yang sebelumnya pernah terpapar COVID-19 dan telah dinyatakan sembuh setelah dilakukan beberapa kali tes dengan hasil negatif.
Kepala Unit Pelayanan Tranfusi Darah RSUP Dr Sardjito Yogyakarta Teguh Triyono mengatakan pengambilan plasma darah terhadap empat polisi itu dilakukan dengan metode plasmaferesis.
"Tidak mengambil sel eritrosit, sel trombosit, atau sel leukositnya, jadi murni hanya plasmanya," kata dia.
Dia mengatakan volume plasma yang diambil untuk sekali donor sekitar 400 mililiter. Jika tidak langsung digunakan, plasma itu bisa disimpan hingga setahun.
"Setiap satu dosis plasma bisa dipakai untuk satu pasien. Hanya untuk pasien dalam kondisi sedang, berat, dan kritis. Bisa untuk menambah kekebalan," katanya.
Ia mengungkapkan donor plasma bisa kembali melakukan hal serupa selang 14 hari kemudian.
Dia mengatakan seseorang bisa mendonasikan plasma berkali-kali sesuai ketentuan medis.
Wakil Kepala Polda DIY Brigadir Jenderal (Pol) R. Slamet Santoso mengatakan donor plasma darah oleh empat anggotanya menjadi salah satu kontribusi kepolisian dalam penanganan COVID-19.
Ia mengatakan pandemi COVID-19 merupakan bencana nonalam yang perlu penanganan oleh banyak pihak, termasuk kepolisian.
"Sesuai dengan slogan kami di kepolisian 'Jiwa raga kami demi kemanusiaan' hal tersebutlah yang mendorong mereka berempat untuk menyumbangkan plasmanya dengan harapan bisa memberikan dampak baik bahkan kesembuhan bagi pasien-pasien lain yang saat ini masih terpapar virus," kata dia.
Salah satu anggota Polda DIY yang juga pendonor plasma, Untoro, mengatakan keputusaannya mendonorkan plasma darah didasarkan keinginan membantu sesama manusia.
"Jadi ada kesempatan membantu sesama manusia kenapa tidak," kata dia.
Baca juga: Rusia nyatakan bakal mempunyai vaksin COVID-19 pada akhir 2020