100 korban tewas akibat ledakan di Beirut bisa bertambah

Rabu, 5 Agustus 2020 17:01 WIB

Beirut (ANTARA) - Korban tewas akibat ledakan besar yang mengguncang Beirut pada Selasa telah mencapai 100 orang dan ada lebih banyak korban lainnya berada di bawah puing-puing.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Palang Merah Lebanon George Kettaneh kepada stasiun televisi lokal LBCI pada Rabu.

George Kettaneh mengatakan kepada LBCI TV melalui telepon bahwa pihak Palang Merah sedang berkoordinasi dengan kementerian kesehatan untuk mengambil jenazah korban karena para petugas dari rumah sakit kewalahan menanganinya.

Sebelumnya, sebuah ledakan besar di dekat pusat Beirut menciptakan goncangan ke penjuru ibu kota Lebanon itu, menghancurkan kaca di rumah-rumah penduduk dan menyebabkan balkon apartemen runtuh.

Baca juga: Ledakan di Beirut, KBRI: 78 korban tewas, 4.000 luka-luka, dan seluruh WNI aman

Ledakan itu terjadi di daerah pelabuhan kota itu, di mana terdapat gudang-gudang yang menampung bahan peledak, kantor berita resmi Lebanon NNA dan dua sumber keamanan mengatakan.

Baca juga: Presiden Lebanon serukan keadaan darurat dua minggu
Baca juga: PM Hassan Diab sebut Beirut berduka, Lebanon hadapi bencana


Sumber keamanan ketiga mengatakan terdapat bahan kimia yang disimpan di daerah itu.

Rekaman ledakan yang beredar di publik melalui media sosial menunjukkan asap naik dari distrik pelabuhan yang diikuti oleh ledakan besar. Mereka yang merekam apa yang awalnya tampak seperti kobaran api besar kemudian dikejutkan oleh ledakan itu.

Kemudian Presiden Lebanon Michel Aoun mengatakan sebanyak 2.750 ton amonium nitrat ditimbun selama enam tahun di gudang pelabuhan, lokasi terjadinya ledakan amat masif yang mengguncang Ibu Kota Beirut, Selasa (4/8).

Aoun menyebut bahwa penimbunan zat kimia bersifat eksplosif tersebut tidak dapat diterima, karena dilakukan secara serampangan tanpa memperhatikan aspek keamanan.

Amonium nitrat adalah senyawa kimia yang biasa digunakan untuk pupuk dan menjadi campuran zat dalam konstruksi pertambangan.

Aoun meminta kabinet pemerintahan menggelar rapat darurat terkait ledakan ini pada Rabu, serta mengatakan status darurat selama dua pekan harus segera diumumkan.

Sementara itu, otoritas setempat Beirut menyebut kemungkinan korban meninggal dunia masih akan terus bertambah seiring dengan proses evakuasi oleh petugas yang mencari korban di bawah reruntuhan bangunan.

Sumber: Reuters

Baca juga: Inggris: Terlalu cepat berspekulasi soal penyebab ledakan Beirut
Baca juga: PM Inggris Boris Johnson tawarkan bantuan ke Beirut


 


Pewarta : Antaranews
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Sesama kelompok WNI tawuran di Korsel akibatkan satu orang tewas

30 April 2024 16:34 Wib

Nahkoda asal Pemalang jadi korban tewas kebakaran kapal di PPS Cilacap

26 April 2024 15:10 Wib

7 korban tewas kebakaran ruko Mampang ditemukan satu ruangan

19 April 2024 8:26 Wib

Hilang 4 hari, Madiyono ditemukan tewas di Sungai Gondang Temanggung

17 April 2024 20:06 Wib

Korban tewas kecelakaan bus Rosalia Indah bertambah

14 April 2024 15:20 Wib
Terpopuler

Wali Kota Surakarta gandeng sepatu lokal bantu siswa kurang mampu

PERISTIWA - 26 April 2024 13:27 Wib

Nyalanesia gandeng sejumlah pemda beri pendampingan literasi sekolah

PERISTIWA - 27 April 2024 17:07 Wib

Dadang Somantri berharap pekerja kompeten dan terampil

PERISTIWA - 02 May 2024 8:39 Wib

Kemenag Surakarta: Lansia jadi prioritas petugas haji

PERISTIWA - 30 April 2024 8:24 Wib

Penguasa Mangkunegaran beri motivasi kepada lulusan UNS

PERISTIWA - 27 April 2024 17:08 Wib