Magelang (ANTARA) - Sastrawan Ajip Rosidi merupakan sosok yang semasa hidupnya memikirkan negara ini melalui dunia sastra, seni dan budaya, kata Ketua Yayasan Dokumentasi Sastra HB Yasin Abrory Abdul Djabbar.
Abrori di Magelang, Kamis, mengatakan tujuannya bukan sastra itu sendiri, tetapi untuk membentuk karakter bangsa ini supaya menjadi bangsa yang maju dan untuk itu almarhum memulainya dengan mendirikan penerbitan supaya orang bisa membaca.
Ia menyampaikan hal tersebut usai pemakaman sastrawan dan budayawan Ajip Rosidi di makam keluarga di Dusun Pabelan I, Desa Pabelan, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Setelah mendirikan penerbitan, katanya, almarhum Ajip Rosidi menginisiasi membuat perpustakaan, juga memberikan hadiah Rancage serta aktivitas-aktivitas lain yang sifatnya penulisan buku.
"Itu tujuan beliau supaya bangsa kita, masyarakat kita menjadi melek membaca dan mengerti keadaan sehingga menjadi bangsa yang maju," katanya.
Menurut dia, yang lebih penting dari hal itu, Ajip Rosidi sekarang ini adalah orang satu-satunya orang yang sangat tekun memikirkan sastra dan bahasa daerah, karena menurut almarhum hanya dengan membangun sastra daerah bisa menyatukan bangsa ini.
"Jadi dengan menghargai dan membangun sastra daerah kecintaan terhadap bangsa kita akan bertambah kuat. Hal itu yang kita mesti berterima kasih kepada beliau," katanya.
Baca juga: Sastrawan Ajip Rosidi tutup usia
Ketua Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Ranting Desa Pabelan Mahfud Masduki dalam testimoninya menyampaikan selama kurang lebih 12 tahun almarhum Ajip Rosidi berdomisili di Pabelan, pihaknya cukup sering bergaul, berinteraksi dengan almarhum.
"Kami selalu mengadakan pertemuam dan selalu menghadirkan beliau di forum pengajian silaturahim dan dimohon untuk menyampaikan tausiah pengajian. Beliau ketika masih dalam kondisi sehat selalu menyempatkan untuk hadir," katanya.
Ia menuturkan Ajip Rosidi merupakan maestro sastrawan Indonesia yang karangannya sudah tidak terhitung lagi, Ajip Rosidi menginisiasi Yayasan Rancage yang memberikan penghargaan bagi karya-karya berbahasa daerah dan itu atas inisiatif dan biaya dari Ajip Rosidi sendiri.
"Insya Allah karya-karya beliau yang tidak terhitung jumlahnya akan mengabadi dibaca dan menginspirasi seluruh bangsa Indonesia," katanya.
Menurut dia Ajip Rosidi juga sering menceritakan kepadanya bahwa sebagian dari buku-bukunya yang berkontainer-kontainer dibawa dari Jepang sebagian ditaruh di Bandung dan sebagian berada di perpustakaannya di Pabelan ini dan di Bandung didirikan Perpustakaan Ajip Rosidi yang berisi buku-buku koleksinya.
"Pak Ajip juga bercerita bahwa hari-hari ini tengah diupayakan oleh teman-teman beliau di Bandung untuk mendirikan Museum Ajip Rosidi, mudah-mudahan nanti bisa terlaksana dan akan menjadi kenangan jasa baik beliau," kayanya.
Ajip Rosidi meninggal di RSUD Tidar Kota Magelang pada Rabu (29/7) pukul 22.20 WIB setelah menjalani perawatan di rumah sakit tersebut sekitar satu minggu.
Jenazah Ajip Rosidi dimakamkan di makam keluarga di Dusun Pabelan I, Desa Pabelan, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, pada Kamis pukul 11.00 WIB.
Baca juga: Jenazah Ajip Rosidi akan dikebumikan di makam keluarga di Magelang
Baca juga: Sastrawan Ajip Rosidi dirawat di RSUD Tidar
Abrori di Magelang, Kamis, mengatakan tujuannya bukan sastra itu sendiri, tetapi untuk membentuk karakter bangsa ini supaya menjadi bangsa yang maju dan untuk itu almarhum memulainya dengan mendirikan penerbitan supaya orang bisa membaca.
Ia menyampaikan hal tersebut usai pemakaman sastrawan dan budayawan Ajip Rosidi di makam keluarga di Dusun Pabelan I, Desa Pabelan, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Setelah mendirikan penerbitan, katanya, almarhum Ajip Rosidi menginisiasi membuat perpustakaan, juga memberikan hadiah Rancage serta aktivitas-aktivitas lain yang sifatnya penulisan buku.
"Itu tujuan beliau supaya bangsa kita, masyarakat kita menjadi melek membaca dan mengerti keadaan sehingga menjadi bangsa yang maju," katanya.
Menurut dia, yang lebih penting dari hal itu, Ajip Rosidi sekarang ini adalah orang satu-satunya orang yang sangat tekun memikirkan sastra dan bahasa daerah, karena menurut almarhum hanya dengan membangun sastra daerah bisa menyatukan bangsa ini.
"Jadi dengan menghargai dan membangun sastra daerah kecintaan terhadap bangsa kita akan bertambah kuat. Hal itu yang kita mesti berterima kasih kepada beliau," katanya.
Baca juga: Sastrawan Ajip Rosidi tutup usia
Ketua Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Ranting Desa Pabelan Mahfud Masduki dalam testimoninya menyampaikan selama kurang lebih 12 tahun almarhum Ajip Rosidi berdomisili di Pabelan, pihaknya cukup sering bergaul, berinteraksi dengan almarhum.
"Kami selalu mengadakan pertemuam dan selalu menghadirkan beliau di forum pengajian silaturahim dan dimohon untuk menyampaikan tausiah pengajian. Beliau ketika masih dalam kondisi sehat selalu menyempatkan untuk hadir," katanya.
Ia menuturkan Ajip Rosidi merupakan maestro sastrawan Indonesia yang karangannya sudah tidak terhitung lagi, Ajip Rosidi menginisiasi Yayasan Rancage yang memberikan penghargaan bagi karya-karya berbahasa daerah dan itu atas inisiatif dan biaya dari Ajip Rosidi sendiri.
"Insya Allah karya-karya beliau yang tidak terhitung jumlahnya akan mengabadi dibaca dan menginspirasi seluruh bangsa Indonesia," katanya.
Menurut dia Ajip Rosidi juga sering menceritakan kepadanya bahwa sebagian dari buku-bukunya yang berkontainer-kontainer dibawa dari Jepang sebagian ditaruh di Bandung dan sebagian berada di perpustakaannya di Pabelan ini dan di Bandung didirikan Perpustakaan Ajip Rosidi yang berisi buku-buku koleksinya.
"Pak Ajip juga bercerita bahwa hari-hari ini tengah diupayakan oleh teman-teman beliau di Bandung untuk mendirikan Museum Ajip Rosidi, mudah-mudahan nanti bisa terlaksana dan akan menjadi kenangan jasa baik beliau," kayanya.
Ajip Rosidi meninggal di RSUD Tidar Kota Magelang pada Rabu (29/7) pukul 22.20 WIB setelah menjalani perawatan di rumah sakit tersebut sekitar satu minggu.
Jenazah Ajip Rosidi dimakamkan di makam keluarga di Dusun Pabelan I, Desa Pabelan, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, pada Kamis pukul 11.00 WIB.
Baca juga: Jenazah Ajip Rosidi akan dikebumikan di makam keluarga di Magelang
Baca juga: Sastrawan Ajip Rosidi dirawat di RSUD Tidar