Magelang (ANTARA) - Sastrawan dan budayawan Ajip Rodisi berpulang pada usia 82 tahun, Rabu, sekitar pukul 22.30 WIB dalam perawatan pascaoperasi di RSUD Tidar Kota Magelang, Jawa Tengah.
"Betul, saya sedang ke sana ke mari (mengurus segala sesuatu, red.) ini," kata salah seorang anak Ajip Rosidi, Nundang Rundagi, yang dihubungi melalui telepon di Magelang, Rabu malam.
Ajip Rosidi menjalani perawatan dan operasi di RSUD Tidar Kota Magelang karena sakit sejak sekitar seminggu terakhir, akibat terjatuh di rumah anaknya di Pabelan, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang.
Nundang menyatakan belum bisa memberikan keterangan lebih jauh terkait dengan rencana pemakaman karena masih sibuk mengurus jenazah ayahnya itu.
Dalam keterangan Nundang sebelumnya, Ajip harus menjalani operasi karena perdarahan di otak akibat terjatuh tersebut.
Ajib Rosidi yang berasal dari Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, menaruh minat besar terhadap perkembangan bahasa dan sastra Sunda.
Ajip Rosidi telah menghasilkan ratusan karya dalam bentuk buku maupun publikasi tulisan.
Ia dianugerahi gelar doktor kehormatan atau honoris causa bidang ilmu budaya dari Universitas Padjadjaran pada 2011.
"Betul, saya sedang ke sana ke mari (mengurus segala sesuatu, red.) ini," kata salah seorang anak Ajip Rosidi, Nundang Rundagi, yang dihubungi melalui telepon di Magelang, Rabu malam.
Ajip Rosidi menjalani perawatan dan operasi di RSUD Tidar Kota Magelang karena sakit sejak sekitar seminggu terakhir, akibat terjatuh di rumah anaknya di Pabelan, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang.
Nundang menyatakan belum bisa memberikan keterangan lebih jauh terkait dengan rencana pemakaman karena masih sibuk mengurus jenazah ayahnya itu.
Dalam keterangan Nundang sebelumnya, Ajip harus menjalani operasi karena perdarahan di otak akibat terjatuh tersebut.
Ajib Rosidi yang berasal dari Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, menaruh minat besar terhadap perkembangan bahasa dan sastra Sunda.
Ajip Rosidi telah menghasilkan ratusan karya dalam bentuk buku maupun publikasi tulisan.
Ia dianugerahi gelar doktor kehormatan atau honoris causa bidang ilmu budaya dari Universitas Padjadjaran pada 2011.