Klaten (ANTARA) - Kantor BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOTEK) Cabang Klaten, Jawa Tengah berupaya menjangkau kepesertaan dari lembaga di tingkat desa.

"Saat ini untuk kepesertaan dari perangkat desa di Kabupaten Klaten memang belum 100 persen, harapannya tahun ini bisa sampai 100 persen," kata Kepala Bidang Pelayanan sekaligus Pejabat Pengganti Sementara Kepala Kantor Cabang BPJAMSOSTEK Klaten Dian Kusuma Rengganis di sela pemberian santunan Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua kepada salah satu aparat Desa Kahuman di Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Jumat.

Ia mengatakan hingga saat ini dari 391 desa yang ada di Kabupaten Klaten, tinggal perangkat dari 80 desa yang belum terdaftar pada kepesertaan BPJAMSOSTEK.

"Kepesertaan ini bukan hanya kepala desa tetapi seluruh perangkat. Insyaallah tahun ini terdaftar semuanya, ini sudah banyak yang ingin daftar," katanya.

Ia mengatakan banyak keuntungan yang dirasakan oleh peserta BPJAMSOSTEK, termasuk langsung menerima manfaat meskipun baru sebentar menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan.

"Salah satunya Kepala Dusun Kahuman, almarhum Bapak Sugiyono yang meninggal dan baru terdaftar menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan Klaten selama dua bulan. Ahli waris dari almarhum menerima santunan Jaminan Kematian (JKM) senilai Rp42.581.330. Begitu dia sudah terdaftar dan terjadi risiko, langsung dibayarkan manfaatnya," imbuhnya.

Baca juga: BPJAMSOSTEK Klaten terapkan protokol COVID-19

Ia mengatakan sesuai dengan arahan pemerintah, BPJAMSOTEK juga berperan mengentaskan kemiskinan.

"Karena ketika ada anggota keluarga yang meninggal, apalagi beliau tulang punggung kan keluarga yang ditinggalkan pasti akan pincang. Santunan ini bisa bermanfaat bagi keluarga yang ditinggalkan, bisa untuk buka usaha kecil dan memenuhi kehidupan sehari-hari," katanya.

Sementara itu, Kepala Bidang Kepesertaan Kantor BPJAMSOTEK Kantor Cabang Klaten Elies Diah Ayu Arwanti mengatakan cakupan kepesertaan tingkat desa yang akan disasar salah satunya lembaga desa, mulai dari BUMDES hingga tingkat RT dan RW.

"Otomatis itu sasaran kami, karena di kabupaten lain segmen ini sudah tercover," katanya.

Baca juga: Seluruh cabang BPJAMSOSTEK telah jalankan protokol kesehatan

Ia mengatakan potensi kepesertaan dari segmentasi tersebut masih cukup besar, yaitu sekitar 6.000 orang.

Ia mengatakan sesuai dengan arahan pemerintah pusat untuk saat ini cakupannya lebih diprioritaskan ke jumlah kepesertaan dan bukan hanya perusahaan besar.

"Memang sasarannya mikro, ini bertujuan untuk menanggulangi meningkatnya angka kemiskinan. Dengan ikut BPJS Ketenagakerjaan, otomatis terlindungi apabila terjadi risiko kematian atau kecelakaan kerja yang 'unlimited'. Apalagi sekarang kecelakaan kerja tidak ditanggung lagi oleh BPJS Kesehatan," katanya.
 

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Nur Istibsaroh
Copyright © ANTARA 2024