Kudus (ANTARA) - Sejumlah objek wisata di Kabupaten Kudus mulai dibuka, antara lain Makam Sunan Muria, Makam Sunan Kudus, Taman Sardi, The Hill Vaganza, dan Waterpark Mulia Wisata.
Sementara itu, beberapa objek wisata yang lainnya masih tutup, seperti Wahana Wisata Kajar, Taman Ria Colo, Museum Kretek, dan Taman Krida Kudus.
Jamian, petugas jaga kompleks Makam Sunan Muria di Kudus, Selasa, mengatakan bahwa pembukaan objek wisata ini sejak 2 pekan terakhir sebagai tahap simulasi agar pengunjung biasa dengan aturan protokol kesehatan.
Hal tersebut, kata dia, demi menghidupkan roda perekonomian masyarakat di sekitar makam karena aktivitas usaha mereka terhenti sejak tiga bulan terakhir.
Setiap pengunjung yang hendak berziarah, wajib mencuci tangan dengan sabun, memakai masker, dan jaga jarak sebagai bentuk pembiasaan diri menghadapi normal baru.
Pada saat ini, pengunjungnya belum banyak karena akhir pekan saja 70-an orang, sedangkan pada hari biasa lebih sedikit lagi.
Mayoritas pengunjung adalah masyarakat lokal sekitar Jawa Tengah, sedangkan dari luar Jateng yang biasanya rombongan dengan bus belum ada karena selama masa simulasi pembukaan khusus untuk masyarakat lokal.
Baca juga: Aktivitas perdagangan di objek wisata Makam Sunan Kudus mulai marak
Baca juga: Ada ritual mengubur sembilan bangkai ayam di Makam Bakalan Krapyak Kudus, polisi mulai selidiki
Baca juga: Makam Sunan Kudus tetap buka
Rif'an, wisatawan asal Pati, khawatir dengan pandemi virus corona sehingga berupaya mematuhi protokol kesehatan sebelum berangkat menuju objek wisata itu.
"Saat di makam, juga dibatasi jumlah pengunjung yang diperbolehkan berdoa dan dibatasi jamnya sehingga tetap bisa menjaga jarak aman dengan orang lain," ujarnya.
Penerapan protokol kesehatan secara ketat, juga diberlakukan di Makam Sunan Kudus demi menjaga pengunjung tetap aman dan tidak mudah terjadi penularan virus corona.
Kabid Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kudus Mutrikah mengatakan bahwa sejumlah objek wisata yang buka dalam rangka simulasi menuju tatanan kehidupan baru, sedangkan pembukaan secara permanen menunggu hasil evaluasi.
"Kami mengajukan izin kepada Tim Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan COVID-19, kemudian mereka memberikan rekomendasi kepada Pelaksana Tugas Bupati Kudus," ujarnya.
Ketika kepala daerah masih menginginkan simulasi dijalankan, akan dilanjutkan kembali dengan tetap memberlakukan pembukaan secara terbatas dan aturan yang ketat demi mencegah COVID-19.
Untuk objek wisata yang dikelola Pemkab Kudus, kata dia, yang sudah melakukan simulasi, yakni Museum Kretek Kudus yang berlangsung sehari saja.
Saat dibuka semua, pengelola objek wisata wajib memenuhi sarana dan prasarana penunjang, mulai dari penyiapan tempat mencuci tangan hingga petugas yang akan mengecek suhu tubuh setiap pengunjung.
Sementara itu, beberapa objek wisata yang lainnya masih tutup, seperti Wahana Wisata Kajar, Taman Ria Colo, Museum Kretek, dan Taman Krida Kudus.
Jamian, petugas jaga kompleks Makam Sunan Muria di Kudus, Selasa, mengatakan bahwa pembukaan objek wisata ini sejak 2 pekan terakhir sebagai tahap simulasi agar pengunjung biasa dengan aturan protokol kesehatan.
Hal tersebut, kata dia, demi menghidupkan roda perekonomian masyarakat di sekitar makam karena aktivitas usaha mereka terhenti sejak tiga bulan terakhir.
Setiap pengunjung yang hendak berziarah, wajib mencuci tangan dengan sabun, memakai masker, dan jaga jarak sebagai bentuk pembiasaan diri menghadapi normal baru.
Pada saat ini, pengunjungnya belum banyak karena akhir pekan saja 70-an orang, sedangkan pada hari biasa lebih sedikit lagi.
Mayoritas pengunjung adalah masyarakat lokal sekitar Jawa Tengah, sedangkan dari luar Jateng yang biasanya rombongan dengan bus belum ada karena selama masa simulasi pembukaan khusus untuk masyarakat lokal.
Baca juga: Aktivitas perdagangan di objek wisata Makam Sunan Kudus mulai marak
Baca juga: Ada ritual mengubur sembilan bangkai ayam di Makam Bakalan Krapyak Kudus, polisi mulai selidiki
Baca juga: Makam Sunan Kudus tetap buka
Rif'an, wisatawan asal Pati, khawatir dengan pandemi virus corona sehingga berupaya mematuhi protokol kesehatan sebelum berangkat menuju objek wisata itu.
"Saat di makam, juga dibatasi jumlah pengunjung yang diperbolehkan berdoa dan dibatasi jamnya sehingga tetap bisa menjaga jarak aman dengan orang lain," ujarnya.
Penerapan protokol kesehatan secara ketat, juga diberlakukan di Makam Sunan Kudus demi menjaga pengunjung tetap aman dan tidak mudah terjadi penularan virus corona.
"Kami mengajukan izin kepada Tim Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan COVID-19, kemudian mereka memberikan rekomendasi kepada Pelaksana Tugas Bupati Kudus," ujarnya.
Ketika kepala daerah masih menginginkan simulasi dijalankan, akan dilanjutkan kembali dengan tetap memberlakukan pembukaan secara terbatas dan aturan yang ketat demi mencegah COVID-19.
Untuk objek wisata yang dikelola Pemkab Kudus, kata dia, yang sudah melakukan simulasi, yakni Museum Kretek Kudus yang berlangsung sehari saja.
Saat dibuka semua, pengelola objek wisata wajib memenuhi sarana dan prasarana penunjang, mulai dari penyiapan tempat mencuci tangan hingga petugas yang akan mengecek suhu tubuh setiap pengunjung.