Kudus (ANTARA) - Yayasan Masjid Menara dan Makam Sunan Kudus, Jawa Tengah, hingga kini belum memutuskan menutup kompleks Makam Sunan Kudus maupun Menara Kudus dari kunjungan peziarah untuk antisipasi penyebaran virus corona jenis baru atau COVID-19 yang tengah mewabah di berbagai daerah di Tanah Air.
"Hingga kini, kami belum memutuskan untuk menutup Makam Sunan Kudus dari pengunjung karena pengelola makam lain juga belum melakukan hal serupa," kata Ketua Yayasan Masjid Menara dan Makam Sunan Kudus Muhammad Nadjib Hassan di Kudus, Senin.
Apalagi, lanjut dia, saat ini merupakan puncak kunjungan peziarah dari berbagai daerah di Tanah Air sehingga ketika ditutup secara mendadak dimungkinkan akan ada dampak bagi peziarah yang telanjur mengagendakan kunjungan.
Baca juga: UAS ziarahi Makam Sunan Kudus setelah tablig akbarnya dibatalkan
Ia berharap ketika diputuskan untuk ditutup, kebijakan itu mendapatkan dukungan semua pihak agar tidak ada prasangka dari kalangan tertentu.
Langkah-langkah yang akan ditempuh untuk antisipasi penyebaran virus corona, kata dia, nantinya akan disediakan cairan pembersih tangan di setiap titik strategis yang mudah dijangkau peziarah.
Di tempat berwudu juga akan disediakan sabun cuci tangan sehingga peziarah yang kebetulan berwudu ketika hendak berziarah sekaligus melakukan cuci tangan menggunakan sabun.
"Peziarah tanpa disuruh, setiap hendak berziarah selalu berwudu sehingga secara tidak langsung juga menjaga kebersihan diri. Karena saat ini tengah mewabah virus corona, mereka tinggal menambahkan cuci tangan menggunakan sabun," ujarnya.
Berdasarkan pemantauan di kawasan Menara dan Makam Sunan Kudus, kunjungan peziarah memang masih cukup padat yang datang dari berbagai daerah di Tanah Air.
"Hingga kini, kami belum memutuskan untuk menutup Makam Sunan Kudus dari pengunjung karena pengelola makam lain juga belum melakukan hal serupa," kata Ketua Yayasan Masjid Menara dan Makam Sunan Kudus Muhammad Nadjib Hassan di Kudus, Senin.
Apalagi, lanjut dia, saat ini merupakan puncak kunjungan peziarah dari berbagai daerah di Tanah Air sehingga ketika ditutup secara mendadak dimungkinkan akan ada dampak bagi peziarah yang telanjur mengagendakan kunjungan.
Baca juga: UAS ziarahi Makam Sunan Kudus setelah tablig akbarnya dibatalkan
Ia berharap ketika diputuskan untuk ditutup, kebijakan itu mendapatkan dukungan semua pihak agar tidak ada prasangka dari kalangan tertentu.
Langkah-langkah yang akan ditempuh untuk antisipasi penyebaran virus corona, kata dia, nantinya akan disediakan cairan pembersih tangan di setiap titik strategis yang mudah dijangkau peziarah.
Di tempat berwudu juga akan disediakan sabun cuci tangan sehingga peziarah yang kebetulan berwudu ketika hendak berziarah sekaligus melakukan cuci tangan menggunakan sabun.
"Peziarah tanpa disuruh, setiap hendak berziarah selalu berwudu sehingga secara tidak langsung juga menjaga kebersihan diri. Karena saat ini tengah mewabah virus corona, mereka tinggal menambahkan cuci tangan menggunakan sabun," ujarnya.
Berdasarkan pemantauan di kawasan Menara dan Makam Sunan Kudus, kunjungan peziarah memang masih cukup padat yang datang dari berbagai daerah di Tanah Air.