Wonosobo (ANTARA) - Sebanyak 16 orang mengikuti diskusi via daring dalam sekolah kader pengawasan partisipatif (SKPP) yang diselenggarakan Bawaslu Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah.
Ketua Bawaslu Kabupaten Wonosobo Sumali Ibnu Chamid di Wonosobo, Senin, mengatakan antusiasme peserta SKPP Bawaslu Kabupaten Wonosobo cukup tinggi meskipun via daring.
"Semangat peserta untuk berdiskusi tentang pengawasan pemilu cukup tinggi," katanya.
Dalam forum tersebut peserta SKPP sebanyak 16 orang berada di rumah masing-masing. Tema diskusi mengenai pengawasan pemilu.
Sumali menjelaskan bahwa tahapan SKPP saat ini menuju proses ujian. Selama satu bulan terakhir, peserta mendapatkan materi langsung dari Bawaslu RI melalui media daring.
"Pada tahun lalu, SKPP dilakukan dengan tatap muka langsung. Secara nasional digelar di Bogor. Tahun ini, karena bersamaan dengan pandemi corona digelar secara daring," katanya.
Baca juga: Bawaslu Wonosobo: Jangan kampanye terselubung selama pendemi COVID-19
Ia menuturkan meskipun secara daring, antusiasme peserta masih tinggi. Terbukti, hingga saat ini jumlah peserta masih terus bertahan. Harapannya setelah mengikuti proses SKPP, peserta akan melakukan kegiatan dengan komunitasnya. Sebagian besar peserta merupakan generasi milenial.
"Kami dorong peserta setelah lulus menjadi kader di wilayahnya, di organisasinya, sehingga mendorong keterlibatan publik ikut mengawasi pemilu," katanya.
Koordinator Divisi Pengawasan dan Hubungan Antarlembaga Bawaslu Kabupaten Wonosobo Danil Arviyan mengatakan tahapan saat ini peserta SKPP melakukan belajar hingga 15 Juni 2020. Setelah itu, sebagai bentuk penilaian peserta akan mengisi serangkaian soal yang sudah dikirim oleh Bawaslu RI melalui email masing-masing.
Baca juga: Tidak netral dalam pilkada, lima ASN Sukoharjo dikenai sanksi
"Metode daring ini masih cukup efektif sebagai media pembelajaran. Kami berharap peserta dari Wonosobo mampu lulus menembus nilai minimal yang sudah ditetapkan oleh Bawaslu RI," katanya.
Ia mengatakan SKPP ini arahnya untuk melahirkan generasi yang memiliki kesadaran penuh menjadi bagian dalam pengawasan pemilu. Peserta dari Wonosobo pada awalnya berjumlah 24 orang, kemudian setelah dilakukan verifikasi dan dilakukan seleksi hingga saat ini jumlahnya sebanyak 16 orang.
Baca juga: Bawaslu Surakarta berhentikan sementara panwaslu kecamatan dan kelurahan
Ketua Bawaslu Kabupaten Wonosobo Sumali Ibnu Chamid di Wonosobo, Senin, mengatakan antusiasme peserta SKPP Bawaslu Kabupaten Wonosobo cukup tinggi meskipun via daring.
"Semangat peserta untuk berdiskusi tentang pengawasan pemilu cukup tinggi," katanya.
Dalam forum tersebut peserta SKPP sebanyak 16 orang berada di rumah masing-masing. Tema diskusi mengenai pengawasan pemilu.
Sumali menjelaskan bahwa tahapan SKPP saat ini menuju proses ujian. Selama satu bulan terakhir, peserta mendapatkan materi langsung dari Bawaslu RI melalui media daring.
"Pada tahun lalu, SKPP dilakukan dengan tatap muka langsung. Secara nasional digelar di Bogor. Tahun ini, karena bersamaan dengan pandemi corona digelar secara daring," katanya.
Baca juga: Bawaslu Wonosobo: Jangan kampanye terselubung selama pendemi COVID-19
Ia menuturkan meskipun secara daring, antusiasme peserta masih tinggi. Terbukti, hingga saat ini jumlah peserta masih terus bertahan. Harapannya setelah mengikuti proses SKPP, peserta akan melakukan kegiatan dengan komunitasnya. Sebagian besar peserta merupakan generasi milenial.
"Kami dorong peserta setelah lulus menjadi kader di wilayahnya, di organisasinya, sehingga mendorong keterlibatan publik ikut mengawasi pemilu," katanya.
Koordinator Divisi Pengawasan dan Hubungan Antarlembaga Bawaslu Kabupaten Wonosobo Danil Arviyan mengatakan tahapan saat ini peserta SKPP melakukan belajar hingga 15 Juni 2020. Setelah itu, sebagai bentuk penilaian peserta akan mengisi serangkaian soal yang sudah dikirim oleh Bawaslu RI melalui email masing-masing.
Baca juga: Tidak netral dalam pilkada, lima ASN Sukoharjo dikenai sanksi
"Metode daring ini masih cukup efektif sebagai media pembelajaran. Kami berharap peserta dari Wonosobo mampu lulus menembus nilai minimal yang sudah ditetapkan oleh Bawaslu RI," katanya.
Ia mengatakan SKPP ini arahnya untuk melahirkan generasi yang memiliki kesadaran penuh menjadi bagian dalam pengawasan pemilu. Peserta dari Wonosobo pada awalnya berjumlah 24 orang, kemudian setelah dilakukan verifikasi dan dilakukan seleksi hingga saat ini jumlahnya sebanyak 16 orang.
Baca juga: Bawaslu Surakarta berhentikan sementara panwaslu kecamatan dan kelurahan