Semarang (ANTARA) - BPJAMSOSTEK yang setiap bulannya mengumpulkan dana zakat dari seluruh karyawan muslim di seluruh Indonesia melalui Yayasan Al Maghfiroh dengan bekerja sama dengan Rumah Zakat menyalurkan zakat untuk para fakir miskin, mustahik dhuafa, dan masyarakat pekerja rentan yang terdampak COVID-19.

Direktur Umum dan SDM BPJAMSOSTEK Naufal Mahfudz menjelaskan zakat tersebut rutin diberikan oleh karyawan BPJAMSOSTEK dan disalurkan kepada pihak-pihak yang membutuhkan, namun untuk beberapa bulan ini target penyaluran difokuskan kepada masyarakat pekerja rentan yang terdampak wabah COVID-19.

Wabah COVID-19, lanjut Naufal, membuat dunia usaha terdampak akibat terhentinya kegiatan operasional (imbas pembatasan sosial) dan pada akhirnya dampaknya sampai kepada masyarakat yang terpengaruh akibat berkurang atau hilangnya penghasilan mereka dan diperkirakan masih jauh dari fase puncaknya, sehingga dikhawatirkan akan membuat masyarakat yang terdampak secara sosial dan ekonomi semakin bertambah.

“Total dana yang kami kumpulkan dan telah disalurkan sebesar Rp600 juta yang merupakan dana zakat karyawan pada bulan Februari dan Maret 2020. Ini merupakan salah satu penerapan nilai budaya BPJAMSOSTEK, yaitu kepedulian," jelas Naufal.

Nilai budaya BPJamsostek lainnya, lanjut Naufal, adalah iman dan ETHIKA yang merupakan akronim dari ekselen, teladan, harmoni, integritas, kepedulian, dan antusias.

Naufal menjelaskan untuk penyaluran zakat tersebut, BPJAMSOSTEK melalui Yayasan Al-Maghfirah bekerja sama dengan Rumah Zakat untuk membantu penyaluran kepada masyarakat yang membutuhkan, telah dilakukan serentak di seluruh Indonesia pada Jumat (24/4) via video conference.

“Ini merupakan bentuk kepedulian BPJAMSOSTEK kepada masyarakat yang terdampak. Semoga apa yang kami lakukan dapat membantu meringankan beban sosial ekonomi masyarakat, khususnya mereka yang terdampak baik secara langsung, maupun tidak langsung," kata Naufal.

Baca juga: Ini dia cara mudah ajukan klaim JHT

Naufal juga berharap agar kegiatan tersebut selain dapat meringankan beban mustahik terdampak COVID-19, juga menjadi keberkahan bagi para muzaki dalam hal ini insan BPJAMSOSTEK.

“Semoga apa yang kita lakukan ini mendapat keberkahan dan dicatat sebagai amal baik oleh Allah SWT," kata Naufal yang kemudian diaminkan seluruh peserta yang hadir dalam kesempatan tersebut.

Ketua Yayasan Al-Maghfirah, Didin Haryono mengatakan pihaknya telah menjalin kerja sama dengan Rumah Zakat terkait penyaluran dana zakat karyawan sudah berlangsung 3 tahun dan saat ini penyaluran difokuskan pada penanggulangan dampak COVID-19.

Penyaluran zakat, lanjut Didin, diberikan dalam bentuk paket sembako dan kebutuhan sehari-hari sebanyak 1.500 paket.

“Kami telah menentukan beberapa titik area penyaluran, yakni di Medan, Batam, Palembang, Serang Raya, DKI Jakarta, Bodetabek, Bandung, Semarang, Sidoarjo, Denpasar, Balikpapan, dan Makassar," jelas Didin.

Baca juga: Hindari calo, BPJAMSOSTEK permudah klaim JHT dengan Protokol Lapak Asik

Chief Marketing Rumah Zakat Irvan Nugraha menambahkan pihaknya telah menginstruksikan kepada seluruh cabang Rumah Zakat yang tersebar di titik-titik area penyaluran yang ditentukan BPJAMSOSTEK untuk mendukung kegiatan tersebut dengan sebaik-baiknya.

Dengan penyaluran tersebut, tambah Irvan, diharapkan mampu membantu mengurangi beban ekonomi masyarakat yang terdampak dan berharap apa yang sudah dilakukan oleh BPJAMSOSTEK dapat diikuti oleh perusahaan-perusahaan lainnya sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama.

“Kami membuka diri seluas-luasnya untuk melakukan kerja sama serupa dengan perusahaan untuk menyalurkan zakat mereka kepada masyarakat yang membutuhkan," kata Irvan.

Baca juga: BPJAMSOSTEK bagikan 1.500 paket sembako secara virtual

Pewarta : Nur Istibsaroh
Editor : Heru Suyitno
Copyright © ANTARA 2024