Aa Gym ajak masyarakat muliakan jenazah COVID-19

Jumat, 3 April 2020 14:19 WIB

Bandung (ANTARA) - Ulama yang juga pimpinan Pondok Pesantren Daarut Tauhid, Bandung KH Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym mengimbau masyarakat tidak memberi stigma kepada jenazah yang terjangkit virus corona atau COVID-19, terutama dalam prosesi pemakaman karena selama perlakuan jenazah dan pemakaman sesuai protokol kesehatan dan syariat, diyakini semua proses pemakaman aman.

"Terima jenazah yang sudah diproses dengan prosedur kedokteran yang benar, prosedur medis yang benar, prosedur agama. Kita harus menerima dan memuliakan jenazah. Jangan takut. Kalau prosedur pengelolaan jenazah itu sudah standar dengan WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) dan juga sesuai dengan standar syariat islam, itu benar-benar sudah aman," kata Aa Gym dalam siaran pers Biro Humas dan Keprotokolan Setda Provinsi Jabar, Jumat.

Baca juga: Banjaranyar, Banyumas siap terima pemakaman jenazah pasien COVID-19
Baca juga: Haedar Nashir minta masyarakat tidak menolak jenazah pasien COVID-19

Aa Gym sudah berkonsultasi dengan dokter yang menangani pasien positif COVID-19 soal keamanan pemakaman jenazah COVID-19. Menurut informasi yang ia rangkum, jenazah yang diperlakukan sesuai protokol kesehatan dengan benar dan tepat, tidak akan menimbulkan persoalan.

"Jadi, sebetulnya tidak ada alasan bagi kita semua masyarakat untuk menolak dikuburkannya jenazah yang wafat karena COVID(-19) ini sepanjang sudah sesuai dengan prosedur protokol pengelolaan jenazah, baik secara syariat maupun standar kesehatan," ucapnya.

Penghormatan kepada jenazah sangat dianjurkan. Sebab, menurut Aa Gym, mengurus jenazah dengan baik hukumnya wajib bagi umat islam. Pengurusan jenazah pun sudah diatur dalam syariat islam. Mulai dari cara memandikan, mengkafani, sampai menguburkan.

"Ketika wafat dimandikannya saja harus dengan lemah lembut, dibersihkan dari segala kotoran, diwudhukan, dikafani, ini pada umumnya, ya, saking derajat manusia itu dimuliakan walaupun sudah wafat," katanya.

Maka itu, Aa Gym prihatin manakala mendengar terjadi penolakan pemakaman jenazah COVID-19 di sejumlah daerah. Penolakan, kata ia, timbul karena ketidaktahuan atau minimnya informasi yang diterima masyarakat soal COVID-19, khususnya protokol pemulasaran jenazah COVID-19.

Sebagai langkah antisipatif, Aa Gym mengajak semua pihak untuk gencar mengedukasi masyarakat terkait protokol pemulasaran jenazah COVID-19, supaya kejadian serupa tidak terulang.

"Bisa dibayangkan pedihnya keluarga, sudah wafat tidak bisa dekat, tidak bisa mengurus jenazah dengan baik, lalu masyarakat bersikap seperti ini," ucapnya.

"Jadi memang sebaiknya lebih agresif dalam memberikan sosialisasi, sehingga tidak terulang lagi peristiwa seperti ini (penolakan pemakaman jenazah COVID-19)," tambahnya.

Solusi terbaik saat ini adalah semua pihak, tidak saling tunggu dan saling menyalahkan, ikut mengedukasi masyarakat sesuai dengan peran, kemampuan, dan caranya masing-masing.

Baca juga: Din Syamsuddin: Jenazah COVID-19 bukan azab jadi jangan tolak
Baca juga: Ganjar memohon masyarakat Jateng jangan menolak jenazah COVID-19
 

Pewarta : Ajat Sudrajat
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Panjat tebing - Widia Fujiyanti ingin buka "climbing gym"

12 September 2024 15:21 Wib

Aa Gym positif COVID-19

29 December 2020 14:38 Wib, 2020

Aa Gym diajak jadi yang pertama disuntik vaksin COVID-19

04 December 2020 14:18 Wib, 2020

Aa Gym lelang sepeda motor turing kesayangannya

02 September 2020 17:13 Wib, 2020

UMP gelar tablig akbar secara virtual bareng AA Gym

10 May 2020 21:33 Wib, 2020
Terpopuler

Kemendagri sedang susun desain besar otonomi daerah

NASIONAL - 17 December 2024 13:53 Wib

BRI pastikan data nasabah aman, merespons dugaan serangan ransomware

NASIONAL - 19 December 2024 9:43 Wib

Pemkot Magelang tetap siaga bencana meski kota kecil

PERISTIWA - 21 December 2024 7:36 Wib

Bank Jateng Purwodadi serahkan bantuan kepada disabilitas

EKONOMI - 3 jam lalu

Kemenkumham Jateng-DPRD Kota Semarang bahas Raperda HAM

PERISTIWA - 17 December 2024 14:44 Wib