Semarang (ANTARA) - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berkeliling ke sejumlah masjid di Kota Semarang untuk memastikan standar protokol kesehatan terkait pencegahan penyebaran virus Corona jenis baru (COVID-19) dijalankan menjelang pelaksanaan ibadah shalat Jumat.
Ganjar bersama rombongan mengunjungi Masjid Al-Hikmah Gayamsari dan Masjid Agung Kauman, Kota Semarang, dengan bersepeda.
Di dua masjid yang dikunjungi, Ganjar berdialog dengan takmir masjid tentang persiapan pelaksanaan shalat Jumat dan memastikan bahwa standar protokol kesehatan telah dilaksanakan dengan baik.
Baca juga: MUI serahkan fatwa terkait COVID-19 ke Dewan Masjid
"Karpet sudah digulung semua kan? Lantai sudah dipel dan pintu masuk nanti dibatasi, sediakan sabun dan 'hand sanitizer' di tempat wudhu," katanya.
Dengan detil, Ganjar melihat persiapan dua masjid itu untuk memastikan semua regulasi yang ditetapkan telah dilakukan dengan baik.
Saat melihat tidak ada sabun di tempat wudhu Masjid Agung Kauman Semarang, Ganjar langsung tegas memanggil salah seorang takmir.
"Itu kok tidak ada sabunnya? Ini serius lho, jangan anggap sepele," tegasnya.
Salah satu pengurus masjid mengaku memang belum menyediakan sabun untuk cuci tangan di tempat wudhu.
Meski demikian, para jamaah sebelum masuk, tangannya akan disemprot dengan cairan disinfektan.
"Jangan begitu, ini saya kasih uang untuk beli sabun. Sekarang langsung beli dan taruh di tempat-tempat wudhu itu," ujar Ganjar sambil memberikan sejumlah uang kepada takmir tersebut.
Sekretaris Badan Pengelola Masjid Agung Kauman Semarang Abdul Wahid mengatakan bahwa pelaksanaan shalat Jumat tetap akan dilaksanakan di masjid dan pihaknya sudah melakukan sejumlah antisipasi penyebaran COVID-19 sesuai aturan yang berlaku.
"Nanti setiap jamaah yang masuk, tangannya kami semprot cairan disinfektan kemudian kami membatasi pintu masuk dan ada penjagaan agae semua aman," katanya.
Untuk pelaksanaan shalat di dalam masjid, pihaknya akan mengatur saf para jamaah tidak boleh terlalu dekat agar semua terhindar dari penyebaran COVID-19.
"Ini nanti diminta Pak Ganjar untuk membeli sabun dan diletakkan di tempat wudhu. Langsung kami laksanakan perintah itu," ujarnya.
Baca juga: MUI Jateng serukan kecamatan terkena PDP tidak laksanakan salat Jumat
Baca juga: Pasien positif COVID-19 di Indonesia jadi 309 orang, 25 pasien meninggal
Ganjar bersama rombongan mengunjungi Masjid Al-Hikmah Gayamsari dan Masjid Agung Kauman, Kota Semarang, dengan bersepeda.
Di dua masjid yang dikunjungi, Ganjar berdialog dengan takmir masjid tentang persiapan pelaksanaan shalat Jumat dan memastikan bahwa standar protokol kesehatan telah dilaksanakan dengan baik.
Baca juga: MUI serahkan fatwa terkait COVID-19 ke Dewan Masjid
"Karpet sudah digulung semua kan? Lantai sudah dipel dan pintu masuk nanti dibatasi, sediakan sabun dan 'hand sanitizer' di tempat wudhu," katanya.
Dengan detil, Ganjar melihat persiapan dua masjid itu untuk memastikan semua regulasi yang ditetapkan telah dilakukan dengan baik.
Saat melihat tidak ada sabun di tempat wudhu Masjid Agung Kauman Semarang, Ganjar langsung tegas memanggil salah seorang takmir.
"Itu kok tidak ada sabunnya? Ini serius lho, jangan anggap sepele," tegasnya.
Salah satu pengurus masjid mengaku memang belum menyediakan sabun untuk cuci tangan di tempat wudhu.
Meski demikian, para jamaah sebelum masuk, tangannya akan disemprot dengan cairan disinfektan.
"Jangan begitu, ini saya kasih uang untuk beli sabun. Sekarang langsung beli dan taruh di tempat-tempat wudhu itu," ujar Ganjar sambil memberikan sejumlah uang kepada takmir tersebut.
Sekretaris Badan Pengelola Masjid Agung Kauman Semarang Abdul Wahid mengatakan bahwa pelaksanaan shalat Jumat tetap akan dilaksanakan di masjid dan pihaknya sudah melakukan sejumlah antisipasi penyebaran COVID-19 sesuai aturan yang berlaku.
"Nanti setiap jamaah yang masuk, tangannya kami semprot cairan disinfektan kemudian kami membatasi pintu masuk dan ada penjagaan agae semua aman," katanya.
Untuk pelaksanaan shalat di dalam masjid, pihaknya akan mengatur saf para jamaah tidak boleh terlalu dekat agar semua terhindar dari penyebaran COVID-19.
"Ini nanti diminta Pak Ganjar untuk membeli sabun dan diletakkan di tempat wudhu. Langsung kami laksanakan perintah itu," ujarnya.
Baca juga: MUI Jateng serukan kecamatan terkena PDP tidak laksanakan salat Jumat
Baca juga: Pasien positif COVID-19 di Indonesia jadi 309 orang, 25 pasien meninggal