Semarang (ANTARA) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah menyerukan kepada umat Islam terutama para pengelola masjid untuk tidak menyelenggarakan Salat Jumat tertanggal 20 Maret 2020 untuk wilayah kecamatan yang terdapat pasien dalam pengawasan (PDP), positif Corona, maupun yang meninggal dunia.
Sebagai pengganti Salat Jumat, umat Islam diminta salat Zuhur di rumah masing-masing.
Seruan tersebut disampaikan Ketua Umum MUI Jawa Tengah Ahmad Darodji di Semarang, Kamis malam, setelah berkoordinasi dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Seruan MUI Jawa Tengah tersebut tegas Kiai Darodji, sebagai tindaklanjut dari seruan sebelumnya yang dikeluarkan Rabu (18/3), MUI Jateng masih memberi kelonggaran terhadap daerah yang kondisinya diyakini aman dari persebaran virus Corona, dianjurkan untuk tetap menjalankan salat Jumat dengan melaksanakan protokol kesehatan seperti menyediakan sabun dan hand sanitizer.
“Perkembangan hari ini (Kamis, 18/3) ternyata persebaran Corona semakin meluas, di Jawa Tengah pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 90 orang, positif Corona menjadi 12 orang, dan 3 di antaranya meninggal dunia. Dua orang meninggal di RS Moewardi, Solo dan 1 orang di RS Kariadi, Semarang,” jelas Kiai Darodji.
Baca juga: 3 pasien asal Depok ini beberkan cerita sembuh dari COVID-19
Secara nasional, jumlah positif Corona bertambah 82 orang sehingga angka nasional menjadi 309 orang, termasuk DKI Jakarta bertambah 52 orang.
"Kondisi tersebut cukup serius, maka MUI menyerukan setiap kecamatan di Jateng yang sudah kedapatan PDP, positif, apalagi sudah ada yang meninggal dunia untuk tidak melaksanakan Salat Jumat dan mengganti dengan Salat Zuhur," katanya.
Untuk Jumat, tanggal 27 Maret apakah anjuran tersebut masih diberlakukan, Kiai Darodji menegaskan masih menunggu perkembangan lebih lanjut.
“Untuk Jumat 27 Maret 2020 belum bisa kita putuskan sekarang,” katanya.
Hasil koordinasi MUI dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, tambah Kiai Darodji, Gubernur mengajak umat Islam pada Jumat besok (20/3) untuk melakukan bersih-bersih masjid di lingkungannya masing-masing dengan harapan masjid semakin bersih dan sehat, sehingga dapat terbebas dari persebaran Corona. ***
Baca juga: MUI Jateng ajak umat tidak panik hadapi virus corona
Sebagai pengganti Salat Jumat, umat Islam diminta salat Zuhur di rumah masing-masing.
Seruan tersebut disampaikan Ketua Umum MUI Jawa Tengah Ahmad Darodji di Semarang, Kamis malam, setelah berkoordinasi dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Seruan MUI Jawa Tengah tersebut tegas Kiai Darodji, sebagai tindaklanjut dari seruan sebelumnya yang dikeluarkan Rabu (18/3), MUI Jateng masih memberi kelonggaran terhadap daerah yang kondisinya diyakini aman dari persebaran virus Corona, dianjurkan untuk tetap menjalankan salat Jumat dengan melaksanakan protokol kesehatan seperti menyediakan sabun dan hand sanitizer.
“Perkembangan hari ini (Kamis, 18/3) ternyata persebaran Corona semakin meluas, di Jawa Tengah pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 90 orang, positif Corona menjadi 12 orang, dan 3 di antaranya meninggal dunia. Dua orang meninggal di RS Moewardi, Solo dan 1 orang di RS Kariadi, Semarang,” jelas Kiai Darodji.
Baca juga: 3 pasien asal Depok ini beberkan cerita sembuh dari COVID-19
Secara nasional, jumlah positif Corona bertambah 82 orang sehingga angka nasional menjadi 309 orang, termasuk DKI Jakarta bertambah 52 orang.
"Kondisi tersebut cukup serius, maka MUI menyerukan setiap kecamatan di Jateng yang sudah kedapatan PDP, positif, apalagi sudah ada yang meninggal dunia untuk tidak melaksanakan Salat Jumat dan mengganti dengan Salat Zuhur," katanya.
Untuk Jumat, tanggal 27 Maret apakah anjuran tersebut masih diberlakukan, Kiai Darodji menegaskan masih menunggu perkembangan lebih lanjut.
“Untuk Jumat 27 Maret 2020 belum bisa kita putuskan sekarang,” katanya.
Hasil koordinasi MUI dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, tambah Kiai Darodji, Gubernur mengajak umat Islam pada Jumat besok (20/3) untuk melakukan bersih-bersih masjid di lingkungannya masing-masing dengan harapan masjid semakin bersih dan sehat, sehingga dapat terbebas dari persebaran Corona. ***
Baca juga: MUI Jateng ajak umat tidak panik hadapi virus corona