Purwokerto (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, dan Pengurus Cabang Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) setempat membagikan 1.000 botol kecil berisi cairan pembersih tangan kepada masyarakat sebagai wujud kepedulian di tengah merebaknya wabah COVID-19.

Aksi bagi-bagi cairan pembersih tangan gratis yang dilaksanakan di ruas Jalan Jenderal Soedirman, sebelah selatan Alun-Alun Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Kamis, itu dipimpin oleh Bupati Achmad Husein.

Kegiatan yang melibatkan seluruh Pengurus Cabang IAI Banyumas itu juga diikuti Kepala Kepolisian Resor Kota (Polresta) Banyumas Komisaris Besar Polisi Whisnu Caraka, Sekretaris Daerah Banyumas Wahyu Budi Saptono, Kepala Loka POM Banyumas Suliyanto, Ketua IAI Cabang Banyumas Khafidz Nasrudin, dan sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab Banyumas.

Selain membagikan cairan pembersih tangan dan selebaran berisi cara pencegahan penularan COVID-19, Bupati beserta pejabat yang mengikuti kegiatan tersebut juga mengajak masyarakat, khususnya pengguna jalan, untuk selalu menerapkan pola hidup bersih dan sehat.  

Baca juga: Pasien positif COVID-19 di Jateng yang meninggal bertambah, jadi tiga orang
Baca juga: 106 peziarah Batang pulang dari Bali dicek kesehatannya

Saat ditemui di sela kegiatan, Ketua IAI Cabang Banyumas Khafidz Nasrudin mengatakan aksi bagi-bagi tersebut merupakan salah satu bentuk kepedulian Pengurus Cabang IAI Banyumas beserta anggotanya untuk menyikapi maraknya penyebaran infeksi virus corona jenis baru (COVID-19).

"Kami bersama Bapak Bupati dan pemerintah daerah bersama-sama mencoba melakukan upaya-upaya strategis untuk turut serta dalam pencegahan infeksi virus corona ini," katanya.

Ia mengatakan hal yang paling penting adalah edukasi kepada masyarakat tentang bagaimana mereka hidup bersih dan sehat.

Selain itu, kata dia, pihaknya mengimbau masyarakat untuk mengurungi aktivitas di luar karena virus corona tersebut sudah mulai mewabah.

Menurut dia, kegiatan di luar dapat dilakukan apabila memang sangat penting dan darurat saja.

"Kami mengajak kepada seluruh masyarakat agar rajin untuk mencuci tangan. Upayakan mencuci tangan dengan air yang mengalir dan menggunakan sabun. Apabila tidak tersedia air yang mengalir dan sabun, baru selalu menyediakan antiseptik di kantong bapak, ibu sekalian," katanya.

Terkait dengan hal itu, dia mengatakan pihaknya membagikan 1.000 botol kecil cairan pembersih tangan buatan Pengurus Cabang IAI Banyumas.

Menurut dia, 705 anggota IAI Cabang Banyumas juga sudah menyiapkan cairan itu di apotek tempat praktik masing-masing untuk digunakan oleh pengunjung.

"Kalau 1.000 botol 'hand sanitizer' yang dibagikan kepada masyarakat, dibuat sendiri oleh Pengurus Cabang IAI Banyumas, sedangkan yang disediakan di tempat praktik apoteker merupakan buatan pabrik," jelasnya.

Sementara itu, Bupati Banyumas Achmad Husein mengatakan kegiatan membagikan pembersih tangan tersebut merupakan sarana edukasi kepada masyarakat untuk selalu mencuci tangan menggunakan sabun atau cairan antiseptik.

"Saya simpel saja, sering mengatakan jangan sentuh wajah dengan tangan kalau tidak yakin tangannya bersih atau steril, baik dicuci dengan sabun atau pakai 'hand sanitizer'," katanya.

Kendati demikian, dia mengatakan pihaknya akan berusaha untuk membuat pembersih tangan sebanyak mungkin dengan dikemas dalam botol-botol yang sederhana.

Dia mengaku optimistis bisa membuat pembersih tangan sebanyak mungkin karena sumber alkoholnya sudah ada di Kabupaten Banyumas, yakni dengan memanfaatkan ciu yang diproduksi warga Desa Wlahar, Kecamatan Wangon, dan beberapa wilayah lainnya.

"Ya daripada dibuat untuk mabuk-mabukan. Dari Wlahar, dari mana saja. Saya kemarin membikin sendiri, sudah diujicobakan," kata dia sembari menunjukkan "hand sanitizer" buatannya.

Menurut dia, pembersih tangan buatannya mengandung alkohol 96 persen dan terbuat dari campuran ciu, gliserin sebagai penghalus, serta hidrogen peroksida (H202) sebagai antiseptik.

Terkait dengan rencana pembuatan pembersih tangan tersebut, Bupati mengatakan pihaknya sudah berkomunikasi dengan Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan (Puspitek) untuk memesan alat yang bisa menaikkan kadar alkohol dalam ciu, yakni dari 20 persen menjadi 70-90 persen agar bisa digunakan sebagai "hand sanitizer".

"Alatnya ada di Puspitek, saya sudah memesannya," tegasnya.

Selain di sekitar Alun-Alun Purwokerto, aksi bagi-bagi pembersih tangan tersebut juga digelar di sejumlah ruas jalan Kota Purwokerto.

Baca juga: Achmad Yurianto: 11 pasien COVID-19 sembuh dan bisa dipulangkan
Baca juga: Jokowi: Wisma atlet dan hotel BUMN dapat digunakan tangani COVID-19

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024