Tegal (ANTARA) - Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut menyebut ada upaya dari kelompok-kelompok tertentu yang membenturkan kalangan Nahdlatul Ulama dengan Muhammadiyah sehingga mengganggu keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
"Saat ini masih saja ada kelompok-kelompok yang ingin mengubah negara yang kita cintai ini dengan bentuk lain, seperti khilafah islamiyah. Banyak cara dilakukan, salah satunya berupaya membenturkan antara NU dan Muhammadiyah, seperti kejadian pelarangan penyelenggaraan kegiatan Harlah NU di Masjid Kauman di Yogyakarta karena di sana merupakan basis Muhammadiyah," katanya.
Hal tersebut disampaikan Gus Yaqut saat menyampaikan pengarahan pada acara pelantikan pengurus Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Tegal, di Taman Rakyat Slawi Ayu (Trasa), Minggu (8/3) malam.
Terkait dengan upaya kelompok-kelompok yang tidak bertanggung jawab tersebut, Gus Yaqut mengingatkan seluruh kader Ansor dan Banser untuk tetap solid serta waspada terhadap kelompok-kelompok yang selalu merongrong dan mengganggu kebhinekaan serta keutuhan NKRI.
"Untuk itu, saya meminta seluruh kader Ansor dan Banser untuk tetap waspada, jangan mudah terpancing, solid satu komando dan selalu siap dalam menjaga tegak berdirinya NKRI," ujarnya di depan seribuan kader Ansor dan Banser yang hadir.
Khusus kepada pengurus yang baru dilantik, Gus Yaqut meminta untuk istiqomah dalam menjalankan roda organisasi.
"Ketua, sekretaris, dan juga pengurus jangan hanya menyimpan SK saja, tidak berbuat apa-apa. Bikinlah kegiatan, program yang bermanfaat bagi anggota, lingkungan, dan masyarakat banyak. Pengurus itu mengurus, bukan malah jadi urusan orang," tegasnya.
Baca juga: Gus Yaqut tegaskan Indonesia untuk semua umat
Apalagi, lanjut Gus Yaqut, Ansor adalah masa depan NU sekaligus NU masa depan.
"Jadi wajah NU kedepan tergantung bagaimana mengurus Ansor hari ini. Kalau mengurus Ansornya berantakan, bisa dipastikan wajah NU ke depan juga tidak baik juga," katanya.
Hadir dalam acara tersebut Bupati Tegal Umi Azizah, Wakil Bupati Sabilillah Ardie, Ketua DPRD Kabupaten Tegal Agus Salim, jajaran Forkompimda, Rais Syuriah PCNU Kabupaten Tegal KH Chambali Utsman, Ketua PCNU Akhmad Wasy'ari, Ketua PW GP Ansor Jateng Sholahuddin Aly, jajaran pimpinan pusat dan wilayah Jateng GP Ansor, Muslimat, Fatayat, IPNU, IPPNU, PMII, Ketua Pemuda muhammadiyah, dan beberapa OKP.
Baca juga: Gus Yaqut: Penunjukan Kabareskrim baru wujud profesionalisme Polri
"Saat ini masih saja ada kelompok-kelompok yang ingin mengubah negara yang kita cintai ini dengan bentuk lain, seperti khilafah islamiyah. Banyak cara dilakukan, salah satunya berupaya membenturkan antara NU dan Muhammadiyah, seperti kejadian pelarangan penyelenggaraan kegiatan Harlah NU di Masjid Kauman di Yogyakarta karena di sana merupakan basis Muhammadiyah," katanya.
Hal tersebut disampaikan Gus Yaqut saat menyampaikan pengarahan pada acara pelantikan pengurus Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Tegal, di Taman Rakyat Slawi Ayu (Trasa), Minggu (8/3) malam.
Terkait dengan upaya kelompok-kelompok yang tidak bertanggung jawab tersebut, Gus Yaqut mengingatkan seluruh kader Ansor dan Banser untuk tetap solid serta waspada terhadap kelompok-kelompok yang selalu merongrong dan mengganggu kebhinekaan serta keutuhan NKRI.
"Untuk itu, saya meminta seluruh kader Ansor dan Banser untuk tetap waspada, jangan mudah terpancing, solid satu komando dan selalu siap dalam menjaga tegak berdirinya NKRI," ujarnya di depan seribuan kader Ansor dan Banser yang hadir.
Khusus kepada pengurus yang baru dilantik, Gus Yaqut meminta untuk istiqomah dalam menjalankan roda organisasi.
"Ketua, sekretaris, dan juga pengurus jangan hanya menyimpan SK saja, tidak berbuat apa-apa. Bikinlah kegiatan, program yang bermanfaat bagi anggota, lingkungan, dan masyarakat banyak. Pengurus itu mengurus, bukan malah jadi urusan orang," tegasnya.
Baca juga: Gus Yaqut tegaskan Indonesia untuk semua umat
Apalagi, lanjut Gus Yaqut, Ansor adalah masa depan NU sekaligus NU masa depan.
"Jadi wajah NU kedepan tergantung bagaimana mengurus Ansor hari ini. Kalau mengurus Ansornya berantakan, bisa dipastikan wajah NU ke depan juga tidak baik juga," katanya.
Hadir dalam acara tersebut Bupati Tegal Umi Azizah, Wakil Bupati Sabilillah Ardie, Ketua DPRD Kabupaten Tegal Agus Salim, jajaran Forkompimda, Rais Syuriah PCNU Kabupaten Tegal KH Chambali Utsman, Ketua PCNU Akhmad Wasy'ari, Ketua PW GP Ansor Jateng Sholahuddin Aly, jajaran pimpinan pusat dan wilayah Jateng GP Ansor, Muslimat, Fatayat, IPNU, IPPNU, PMII, Ketua Pemuda muhammadiyah, dan beberapa OKP.
Baca juga: Gus Yaqut: Penunjukan Kabareskrim baru wujud profesionalisme Polri