Rembang (ANTARA) - Pemerintah Pusat diminta lebih memberdayakan petani garam di Tanah Air karena potensi garam lokal dinilai cukup melimpah dan memungkinkan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri sehingga tidak perlu impor, kata Anggota Komisi VI DPR RI Marwan Jafar.
"Untuk menyelesaikan permasalahan garam yang harganya sering kali turun, perlu menggunakan pendekatan kewilayahan atau regionalisasi," ujarnya di sela-sela reses di Rembang, Senin.
Selain reses yang berlangsung di kantor DPC PKB Jalan Kartini Rembang, Marwan juga melayani audiensi pedagang pasar di Warung Pinggir Kali Jalan Sudirman Rembang.
Dalam lawatan ke Pati dan Rembang dalam dua hari terakhir, dia mengaku menerima pengaduan masyarakat terkait garam, mengingat kedua daerah tersebut merupakan penghasil garam terbesar di Jawa Tengah sekaligus nasional.
Menurut dia dengan model penanganan secara regionalisasi, maka penanganannya bisa lebih cepat dan efektif karena terfokus pada wilayah tertentu.
Baca juga: Harga garam jatuh, Pemkab Pati desak pembatasan impor
Baca juga: Industri makanan-minuman kekurangan garam
"Untuk menyelesaikan permasalahan garam yang harganya sering kali turun, perlu menggunakan pendekatan kewilayahan atau regionalisasi," ujarnya di sela-sela reses di Rembang, Senin.
Selain reses yang berlangsung di kantor DPC PKB Jalan Kartini Rembang, Marwan juga melayani audiensi pedagang pasar di Warung Pinggir Kali Jalan Sudirman Rembang.
Dalam lawatan ke Pati dan Rembang dalam dua hari terakhir, dia mengaku menerima pengaduan masyarakat terkait garam, mengingat kedua daerah tersebut merupakan penghasil garam terbesar di Jawa Tengah sekaligus nasional.
Menurut dia dengan model penanganan secara regionalisasi, maka penanganannya bisa lebih cepat dan efektif karena terfokus pada wilayah tertentu.
Baca juga: Harga garam jatuh, Pemkab Pati desak pembatasan impor
Baca juga: Industri makanan-minuman kekurangan garam